Follow Us :              

Pemprov Jateng Beri Bantuan 500 kg Benih Sorgum Optimalkan Pertanian di Wonogiri

  21 September 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 2722 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Beri Bantuan 500 kg Benih Sorgum Optimalkan Pertanian di Wonogiri

21 September 2022 | 11:00:00 | dibaca : 2722
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

WONOGIRI - Tahun 2022 Provinsi Jawa Tengah, melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan, memberi bantuan benih sorgum 500 kg dan pupuk NPK nonsubsidi 5 ribu kg di Kabupaten Wonogiri. Bantuan itu diperuntukan bagi untuk 50 Ha lahan sorgum di Kecamatan Wuryantoro. Bantuan tersebut diharapkan bisa mengoptimalkan pertanian sorgum di Kabupaten Wonogiri. 

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Wuryantoro, Sugeng Hariyadi, mengatakan bantuan yang mereka terima untuk penanaman sorgum di tiga desa di kecamatan setempat di areal lahan seluas 50 hektare (Ha). 

"Dari 50 Ha ini sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa benih per hektar 10 kg, sehingga ada 500 kg benih. Selain benih juga mendapatkan bantuan pupuk NPK dengan jumlah per hektare sekitar 1 kuintal, totalnya 5 ton untuk mendukung tanaman sorgum," kata Sugeng di salah satu lahan sorgum di Mojopuro, Kecamatan Wuryantoro, Rabu (21/9/2022). 

Menurutnya, sorgum di wilayahnya sangat cocok ditanam. Dari pengalaman tahun lalu, produk sorgum bisa mencapai 4-5 ton per Ha. Maka tidak heran jika sampai saat ini sorgum di wilayah Wuryantoro masih disenangi petani dan juga masih menjadi pilihan. Mengingat dari hasilnya, mampu mengangkat perekonomian masyarakat. 

"Alhamdulilah, bisa mengangkat perekonomian masyarakat di Wuryantoro," tuturnya lebih lanjut. 

Tidak hanya itu, terang pria asli Kediri Jawa Timur ini, penanaman sorgum sekaligus mampu mengurangi lahan tidur di masyarakat. Sebab tanaman sorgum mudah ditanam di mana saja di Wuryantoro. 

"Dua tahun yang lalu bisa maksimal (hasilnya), bisa mencapai 150 Ha di Kecamatan Wuryantoro. Mungkin kalau diberdayakan, mungkin tahun yang akan datang bisa lebih dari 150 Ha," imbuhnya lebih lanjut. 

Ketua Kelompok Petani Widodo II Mojopuro Sugimin mengatakan, dirinya mewakili petani sorgum  telah mendapatkan bantuan untuk penamanannya. 

"Kami juga menerima bantuan pupuk, itu semua sudah kami sampakan ke petani. Hasilnya sudah ada yang sudah panen. Yang sudah panen dijual ke pengepul," kata Sugimin di Mojopuro. 

Sejurus dengan itu, Ketua Gapoktan Rahayu Widodo Kelurahan Mojopuro Surono, mengakui dibanding dengan menanam jagung, di wilayahnya menanam sorgum lebih menguntungkan. Hal ini  karena sorgum tidak membutuhkan air yang banyak, sehingga biaya operasional lebih rendah. 

Diterangkan juga, harga sorgum saat ini Rp 4.500 per kg, sedangkan jagung Rp 4.100-4.200 per kg. Diakuinya jika hasil untuk tonase jagung lebih tinggi namun biaya operasionalnya juga lebih tinggi. Karena pemupukan dan pengairannya lebih banyak. Sedangkan untuk sorgum, biaya pemupukan dan operasionalnya rendah. 

"Sorgum, petani belum tentu menggunakan pencabutan rumput. Untuk jagung wajib. Sehingga biaya operasional lebih tinggi jagung. Hasil sorgum rata rata per hektera 5 ton, jagung 7-8 ton cuma biaya operasional sorgum rendah yaitu di kisaran Rp 2-5 juta, jagung 8-10 juta per Ha. hitungan petani dengan biaya rendah, petani milih jagung," ucapnya.


Bagikan :

WONOGIRI - Tahun 2022 Provinsi Jawa Tengah, melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan, memberi bantuan benih sorgum 500 kg dan pupuk NPK nonsubsidi 5 ribu kg di Kabupaten Wonogiri. Bantuan itu diperuntukan bagi untuk 50 Ha lahan sorgum di Kecamatan Wuryantoro. Bantuan tersebut diharapkan bisa mengoptimalkan pertanian sorgum di Kabupaten Wonogiri. 

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Wuryantoro, Sugeng Hariyadi, mengatakan bantuan yang mereka terima untuk penanaman sorgum di tiga desa di kecamatan setempat di areal lahan seluas 50 hektare (Ha). 

"Dari 50 Ha ini sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa benih per hektar 10 kg, sehingga ada 500 kg benih. Selain benih juga mendapatkan bantuan pupuk NPK dengan jumlah per hektare sekitar 1 kuintal, totalnya 5 ton untuk mendukung tanaman sorgum," kata Sugeng di salah satu lahan sorgum di Mojopuro, Kecamatan Wuryantoro, Rabu (21/9/2022). 

Menurutnya, sorgum di wilayahnya sangat cocok ditanam. Dari pengalaman tahun lalu, produk sorgum bisa mencapai 4-5 ton per Ha. Maka tidak heran jika sampai saat ini sorgum di wilayah Wuryantoro masih disenangi petani dan juga masih menjadi pilihan. Mengingat dari hasilnya, mampu mengangkat perekonomian masyarakat. 

"Alhamdulilah, bisa mengangkat perekonomian masyarakat di Wuryantoro," tuturnya lebih lanjut. 

Tidak hanya itu, terang pria asli Kediri Jawa Timur ini, penanaman sorgum sekaligus mampu mengurangi lahan tidur di masyarakat. Sebab tanaman sorgum mudah ditanam di mana saja di Wuryantoro. 

"Dua tahun yang lalu bisa maksimal (hasilnya), bisa mencapai 150 Ha di Kecamatan Wuryantoro. Mungkin kalau diberdayakan, mungkin tahun yang akan datang bisa lebih dari 150 Ha," imbuhnya lebih lanjut. 

Ketua Kelompok Petani Widodo II Mojopuro Sugimin mengatakan, dirinya mewakili petani sorgum  telah mendapatkan bantuan untuk penamanannya. 

"Kami juga menerima bantuan pupuk, itu semua sudah kami sampakan ke petani. Hasilnya sudah ada yang sudah panen. Yang sudah panen dijual ke pengepul," kata Sugimin di Mojopuro. 

Sejurus dengan itu, Ketua Gapoktan Rahayu Widodo Kelurahan Mojopuro Surono, mengakui dibanding dengan menanam jagung, di wilayahnya menanam sorgum lebih menguntungkan. Hal ini  karena sorgum tidak membutuhkan air yang banyak, sehingga biaya operasional lebih rendah. 

Diterangkan juga, harga sorgum saat ini Rp 4.500 per kg, sedangkan jagung Rp 4.100-4.200 per kg. Diakuinya jika hasil untuk tonase jagung lebih tinggi namun biaya operasionalnya juga lebih tinggi. Karena pemupukan dan pengairannya lebih banyak. Sedangkan untuk sorgum, biaya pemupukan dan operasionalnya rendah. 

"Sorgum, petani belum tentu menggunakan pencabutan rumput. Untuk jagung wajib. Sehingga biaya operasional lebih tinggi jagung. Hasil sorgum rata rata per hektera 5 ton, jagung 7-8 ton cuma biaya operasional sorgum rendah yaitu di kisaran Rp 2-5 juta, jagung 8-10 juta per Ha. hitungan petani dengan biaya rendah, petani milih jagung," ucapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu