Follow Us :              

Harmony Fun Run, Sekda Rangkul Para Calon Dokter Atasi Stunting

  02 October 2022  |   06:00:00  |   dibaca : 831 
Kategori :
Bagikan :


Harmony Fun Run, Sekda Rangkul Para Calon Dokter Atasi Stunting

02 October 2022 | 06:00:00 | dibaca : 831
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah melepas ribuan peserta Harmony Fun dalam rangka Dies Natalis ke 61 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Minggu (2/10/2022) di Halaman Kantor Gubernur. Dari ribuan peserta, sekitar 300 peserta di antaranya adalah calon dokter. 

Kesempatan itu dimanfaatkan Sekda untuk merangkul mereka, dalam mengatasi persoalan stunting. Sumarno memandang, mereka adalah sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan, sehingga dinilai tepat untuk membantu. 

"Karena ini teman-teman yang punya kompetensi untuk terjun di sana. Jadi saya mewakili Pemprov Jateng memohon banget untuk partisipasi dari teman-teman Fakultas Kedokteran Undip," tuturnya 

Edukasi pencegahan stunting, menurut Sekda, bisa dimasukkan dalam berbagai kegiatan. Misalnya saat diselenggarakan bakti sosial, kegiatan pembelajaran, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). 

"Kalau di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi itu, ada kan kampus merdeka. Mungkinkah diprogramkan dari salah satu kampus merdeka, bahwa kegiatan menangani stunting bagian dari SKS? Itu juga bisa kan," harapnya. 

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Jawa Tengah sudah turun dari tahun 2020. Penurunannya sebesar 7 persen. Semula dari angka 27.7 persen menjadi 20.9 persen. Namun, angka ini masih harus diturunkan agar mencapai target di 2022, yakni sebesar 17.4 persen.


Bagikan :

SEMARANG- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah melepas ribuan peserta Harmony Fun dalam rangka Dies Natalis ke 61 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Minggu (2/10/2022) di Halaman Kantor Gubernur. Dari ribuan peserta, sekitar 300 peserta di antaranya adalah calon dokter. 

Kesempatan itu dimanfaatkan Sekda untuk merangkul mereka, dalam mengatasi persoalan stunting. Sumarno memandang, mereka adalah sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan, sehingga dinilai tepat untuk membantu. 

"Karena ini teman-teman yang punya kompetensi untuk terjun di sana. Jadi saya mewakili Pemprov Jateng memohon banget untuk partisipasi dari teman-teman Fakultas Kedokteran Undip," tuturnya 

Edukasi pencegahan stunting, menurut Sekda, bisa dimasukkan dalam berbagai kegiatan. Misalnya saat diselenggarakan bakti sosial, kegiatan pembelajaran, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). 

"Kalau di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi itu, ada kan kampus merdeka. Mungkinkah diprogramkan dari salah satu kampus merdeka, bahwa kegiatan menangani stunting bagian dari SKS? Itu juga bisa kan," harapnya. 

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Jawa Tengah sudah turun dari tahun 2020. Penurunannya sebesar 7 persen. Semula dari angka 27.7 persen menjadi 20.9 persen. Namun, angka ini masih harus diturunkan agar mencapai target di 2022, yakni sebesar 17.4 persen.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu