Follow Us :              

Gelar Upacara Hari Santri, Taj Yasin : Santri Harus Berkontribusi di Kegiatan Kemasyarakatan

  22 October 2022  |   08:00:00  |   dibaca : 636 
Kategori :
Bagikan :


Gelar Upacara Hari Santri, Taj Yasin : Santri Harus Berkontribusi di Kegiatan Kemasyarakatan

22 October 2022 | 08:00:00 | dibaca : 636
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menggelar upacara peringatan Hari Santri 2022 di Alun-alun Kota Semarang, Sabtu (22/10/2022). Dalam upacara tersebut, ratusan santri mengikuti upacara secara khidmat. Pemilihan lokasi upacara, menurutnya, bukan tanpa alasan. Dia menilai alun-alun merupakan tempat berkumpul dan simbol eratnya hubungan harmonis masyarakat. 

"Kita melihat bahwa santri yang ada di belakang saya, identik dengan masjidnya yang kokoh itu, selalu berdampingan dengan alun-alun, yang mana alun-alun ini sarana untuk mempererat kemanusian, kemasyarakatan," tutur Wagub Taj Yasin saat menjadi Inspektur Upacara Hari Santri, Sabtu (22/10/2022). 

Wagub menambahkan, keberadaan masjid yang dekat dengan alun-alun, menjadikan aktivitas santri di masjid, dapat berkontribusi pula pada kegiatan kemasyarakatan dan kemanusiaan yang diselenggarakan di alun-alun. 

Dalam tata letaknya, alun-alun Kota Semarang juga berdampingan dengan Pasar Johar, yang pada tahun 1933 dikenal sebagai pasar tradisional termegah di Asia Tenggara dan memiliki komoditi lengkap. Mengambil peran di bidang ekonomi, santri bisa ikut menghidupkan perekonomian pedagang di pasar tersebut. 

"Di samping itu, para santri juga ikut andil dalam mensejahterakan Indonesia, mensejahterakan masyarakat, dengan dekat dengan roda perekonomian yang ada di sekitar sini, yaitu Pasar Johar," tuturnya. 

Lebih jauh, wagub juga menjelaskan Kampung Kauman yang masih berada satu lingkup dengan Alun-alun Kota Semarang. Menurutnya, Etnis Arab, Tionghoa, dan Jawa tinggal di tempat tersebut dengan harmonis. Maka dari itu, Taj Yasin berpandangan, lingkungan di Alun-alun Kota Semarang bisa menjadi representasi kerukunan hidup berbangsa dan bernegara. Membangun Kerukunanlah yang saat ini masih menjadi tantangan bangsa. 

"Ada Arabnya, ada Tionghoanya, ada suku Jawanya yang mereka berbeda, tetapi bersama. Mereka berbeda, tapi tetap Indonesia," ungkapnya. 

Usai menjadi inspektur upacara, Wagub Taj Yasin berjalan menuju serambi Masjid Agung Kauman Semarang untuk menghadiri Sarasehan bersama santri dan pelajar Kota Semarang. Bertemu dengan para santri dan pelajar, mantan anggota DPRD Jateng itu menekankan bahwa ideologi Pancasila sudah final. Ideologi Pancasila sudah menjadi kesepakatan para founding fathers, yang di dalamnya ada para kyai. 

Bagi seorang muslim, kesepakatan adalah janji yang harus ditepati. Karena para kyai sudah sepakat dengan ideologi Pancasila, maka santri pun harus taat. Tidak ada alasan untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain, karena terbukti mampu mempersatukan perbedaan dan setiap warga negara bisa menjalankan ibadahnya dengan aman dan nyaman.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menggelar upacara peringatan Hari Santri 2022 di Alun-alun Kota Semarang, Sabtu (22/10/2022). Dalam upacara tersebut, ratusan santri mengikuti upacara secara khidmat. Pemilihan lokasi upacara, menurutnya, bukan tanpa alasan. Dia menilai alun-alun merupakan tempat berkumpul dan simbol eratnya hubungan harmonis masyarakat. 

"Kita melihat bahwa santri yang ada di belakang saya, identik dengan masjidnya yang kokoh itu, selalu berdampingan dengan alun-alun, yang mana alun-alun ini sarana untuk mempererat kemanusian, kemasyarakatan," tutur Wagub Taj Yasin saat menjadi Inspektur Upacara Hari Santri, Sabtu (22/10/2022). 

Wagub menambahkan, keberadaan masjid yang dekat dengan alun-alun, menjadikan aktivitas santri di masjid, dapat berkontribusi pula pada kegiatan kemasyarakatan dan kemanusiaan yang diselenggarakan di alun-alun. 

Dalam tata letaknya, alun-alun Kota Semarang juga berdampingan dengan Pasar Johar, yang pada tahun 1933 dikenal sebagai pasar tradisional termegah di Asia Tenggara dan memiliki komoditi lengkap. Mengambil peran di bidang ekonomi, santri bisa ikut menghidupkan perekonomian pedagang di pasar tersebut. 

"Di samping itu, para santri juga ikut andil dalam mensejahterakan Indonesia, mensejahterakan masyarakat, dengan dekat dengan roda perekonomian yang ada di sekitar sini, yaitu Pasar Johar," tuturnya. 

Lebih jauh, wagub juga menjelaskan Kampung Kauman yang masih berada satu lingkup dengan Alun-alun Kota Semarang. Menurutnya, Etnis Arab, Tionghoa, dan Jawa tinggal di tempat tersebut dengan harmonis. Maka dari itu, Taj Yasin berpandangan, lingkungan di Alun-alun Kota Semarang bisa menjadi representasi kerukunan hidup berbangsa dan bernegara. Membangun Kerukunanlah yang saat ini masih menjadi tantangan bangsa. 

"Ada Arabnya, ada Tionghoanya, ada suku Jawanya yang mereka berbeda, tetapi bersama. Mereka berbeda, tapi tetap Indonesia," ungkapnya. 

Usai menjadi inspektur upacara, Wagub Taj Yasin berjalan menuju serambi Masjid Agung Kauman Semarang untuk menghadiri Sarasehan bersama santri dan pelajar Kota Semarang. Bertemu dengan para santri dan pelajar, mantan anggota DPRD Jateng itu menekankan bahwa ideologi Pancasila sudah final. Ideologi Pancasila sudah menjadi kesepakatan para founding fathers, yang di dalamnya ada para kyai. 

Bagi seorang muslim, kesepakatan adalah janji yang harus ditepati. Karena para kyai sudah sepakat dengan ideologi Pancasila, maka santri pun harus taat. Tidak ada alasan untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain, karena terbukti mampu mempersatukan perbedaan dan setiap warga negara bisa menjalankan ibadahnya dengan aman dan nyaman.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu