Follow Us :              

Optimalisasi Zakat ASN, Pemprov Jateng Targetkan Entaskan Kemiskinan

  25 October 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 760 
Kategori :
Bagikan :


Optimalisasi Zakat ASN, Pemprov Jateng Targetkan Entaskan Kemiskinan

25 October 2022 | 09:00:00 | dibaca : 760
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah  bertekad mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah dengan terus berupaya memperbesar penerimaan dan distribusi zakat di wilayahnya. Terbukti, dalam enam bulan terakhir angka kemiskinan di Jawa Tengah turun mencapai 124,2 ribu jiwa. 

Gerakan penghimpunan dana dari ASN Provinsi Jawa Tengah diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak tahun 2014 melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah. Pada surat edaran tersebut tercantum ketentuan pepotongan langsung dari gaji ASN sebesar 2,5% untuk dikelola Baznas Jawa Tengah guna membantu program pengentasan kemiskinan dan keagamaan. 

"Intinya sebenarnya bagaimana kita mengoptimalkan, membangun pengetahuan, setelah tahu, sadar, dan kemudian membayar zakat infaq sodakohnya," tegasnya. 

Selain semakin banyak masyarakat yang terentaskan dari kemiskinan, sejak tahun 2014 itu pula ratusan masjid dan musala yang terbangun di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Gubernur mengaku sangat bersyukur inisiatifnya tersebut ditiru oleh pemerintah kabupaten/ kota se-Jawa Tengah. Atas upayanya tersebut Gubernur bahkan berhasil membuatnya mendapatkan penghargaan Baznas Award 2019. 

Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Darodji menuturkan bahwa Baznas merupakan lembaga utama untuk mensejahterakan umat. Untuk itu, zakat yang terkumpul digunakan untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya bantuan untuk pembangunan masjid dan mushola. 

"Dari data yang ada di kami, sejak 2014 Baznas Jateng telah menyalurkan bantuan untuk pembangunan masjid 665 unit, dan musala 319 unit," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (25/10/2022). 

Bantuan pembangunan masjid dan mushola tersebut mayoritas dilakukan di Jawa Tengah. Namun, sebagian juga untuk wilayah lain di luar Jawa Tengah. 

Untuk besaran bantuan beragam jumlahnya. Di antaranya masjid mulai dari Rp20 juta sampai Rp50 juta dan mushola Rp10 juta sampai Rp25 juta per unit. 

"Selain masjid dan mushola, hasil pengumpulan zakat juga kami salurkan ke pondok pesantren, taman pendidikan Al Quran (TPQ, serta SD atau madrasah ibtidaiyah," paparnya. 

Tahun 2021 lalu, pengumpulan zakat mencapai Rp57 miliar. Dan, untuk tahun 2022 ditargetkan mencapai Rp82 miliar. 

"Capaian zakat ini karena peran serta Pak Gubernur Ganjar Pranowo dengan berbagai kebijakannya yang mendorong zakat dari ASN," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah  bertekad mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah dengan terus berupaya memperbesar penerimaan dan distribusi zakat di wilayahnya. Terbukti, dalam enam bulan terakhir angka kemiskinan di Jawa Tengah turun mencapai 124,2 ribu jiwa. 

Gerakan penghimpunan dana dari ASN Provinsi Jawa Tengah diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak tahun 2014 melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah. Pada surat edaran tersebut tercantum ketentuan pepotongan langsung dari gaji ASN sebesar 2,5% untuk dikelola Baznas Jawa Tengah guna membantu program pengentasan kemiskinan dan keagamaan. 

"Intinya sebenarnya bagaimana kita mengoptimalkan, membangun pengetahuan, setelah tahu, sadar, dan kemudian membayar zakat infaq sodakohnya," tegasnya. 

Selain semakin banyak masyarakat yang terentaskan dari kemiskinan, sejak tahun 2014 itu pula ratusan masjid dan musala yang terbangun di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Gubernur mengaku sangat bersyukur inisiatifnya tersebut ditiru oleh pemerintah kabupaten/ kota se-Jawa Tengah. Atas upayanya tersebut Gubernur bahkan berhasil membuatnya mendapatkan penghargaan Baznas Award 2019. 

Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Darodji menuturkan bahwa Baznas merupakan lembaga utama untuk mensejahterakan umat. Untuk itu, zakat yang terkumpul digunakan untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya bantuan untuk pembangunan masjid dan mushola. 

"Dari data yang ada di kami, sejak 2014 Baznas Jateng telah menyalurkan bantuan untuk pembangunan masjid 665 unit, dan musala 319 unit," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (25/10/2022). 

Bantuan pembangunan masjid dan mushola tersebut mayoritas dilakukan di Jawa Tengah. Namun, sebagian juga untuk wilayah lain di luar Jawa Tengah. 

Untuk besaran bantuan beragam jumlahnya. Di antaranya masjid mulai dari Rp20 juta sampai Rp50 juta dan mushola Rp10 juta sampai Rp25 juta per unit. 

"Selain masjid dan mushola, hasil pengumpulan zakat juga kami salurkan ke pondok pesantren, taman pendidikan Al Quran (TPQ, serta SD atau madrasah ibtidaiyah," paparnya. 

Tahun 2021 lalu, pengumpulan zakat mencapai Rp57 miliar. Dan, untuk tahun 2022 ditargetkan mencapai Rp82 miliar. 

"Capaian zakat ini karena peran serta Pak Gubernur Ganjar Pranowo dengan berbagai kebijakannya yang mendorong zakat dari ASN," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu