Foto : Rinto (Humas Jateng)
Foto : Rinto (Humas Jateng)
SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menghadiri pisah sambut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah, Andi Herman yang digantikan I Made Suarnawan, Selasa (16/11/2022). Meskipun Kajati Jateng telah berganti, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap kolaborasi dan kerja sama antara Kejati dengan semua pihak terkait tetap berjalan baik.
"Kita selalu minta tolong dan bantuan koordinasi, supervisi, maupun bimbingan. Jadi sebelum kebablasan atau kelewatan, mohon bantuannya untuk diingatkan. Sehingga komitmen Pemprov Jateng Mboten Korupsi Mboten Ngapusi bisa berjalan dengan baik," kata Sekda saat menghadiri acara di Hotel Gumaya Semarang tersebut.
Terlebih komitmen Mboten Korupsi Mboten Ngapusi yang telah dibangun sejak periode pertama pemerintahan Gubernur Ganjar Pranowo pada 2013 hingga sekarang sudah berjalan dengan baik. Karenanya, untuk terus meningkatkan kinerja Pemprov Jawa Tengah yang bebas dari korupsi maupun pelanggaran hukum lainnya, Pemprov membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, utamanya kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum di Indonesia.
Selain dukungan dari Kejaksaan Tinggi, tidak kalah penting adalah meningkatkan kolaborasi atau kerja sama untuk membangun sekaligus menciptakan Jawa Tengah yang selalu kondusif. Kolaborasi tersebut terlihat antara lain dalam upaya pencegahan Covid-19, penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, antisipasi inflasi, penyakit ginjal akut anak, dan persoalan-persoalan lainnya.
"Terima kasih Kajati Jateng (Jawa Tengah), Pak Andi Herman, kolaborasi yang selama ini berjalan cukup efektif dan kondisi di Jateng selalu kondusif. Alhamdulillah jawilan-jawilan atau peringatan-peringatan panjenengan kepada kami bisa mencegah kondisi-kondisi tata kelola pemerintahan dan tata kelola keuangan yang salah," katanya.
Pemprov Jawa Tengah dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan, keuangan, dan sebagainya membutuhkan pengawasan, penilaian, saran, maupun masukan dari pihak luar. Menurut sekda, ibarat permainan sepakbola, para penonton akan lebih cermat melihat kekurangan para pemainnya.
"Terkadang salah itu bisa disengaja atau tidak disengaja dan pihak yang di luar itu lebih bisa melihat sesuatu yang salah atau tidak. Sedangkan bagi pihak dalam selalu merasa sudah benar. Itu sama halnya kita menonton sepakbola, penonton akan lebih cermat dan lebih tahu strategi dibanding pemainnya," terang Sekda.
Sementara itu, Andi Herman mengatakan, selama delapan bulan menjalankan tugas dan tanggungjawab mengepalai Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, semua telah dilaksanan dengan baik. Semua itu berkat kerja sama dan dukungan dari semua pihak, khususnya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Tengah. Semua bersama-sama dan bahu membahu tidak hanya secara fisik, tetapi juga dalam fungsi koordinasi dan sebagainya.
"Seperti yang disampaikan Pak Sekda Jateng, memang sudah menjadi kewajiban kami selaku aparatur pemerintah yang bergerak di bidang penegakkan hukum, juga bertanggungjawab untuk menyukseskan program-program pemerintah," katanya.
Karenanya untuk memastikan bahwa program dan kebijakan pemerintah berjalan dengan baik, maka Kejati Jawa Tengah akan senantiasa berkoordinasi serta berkomunikasi terkait program prioritas. Baik program prioritas nasional yang ada di daerah maupun program prioritas daerah.
SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menghadiri pisah sambut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah, Andi Herman yang digantikan I Made Suarnawan, Selasa (16/11/2022). Meskipun Kajati Jateng telah berganti, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap kolaborasi dan kerja sama antara Kejati dengan semua pihak terkait tetap berjalan baik.
"Kita selalu minta tolong dan bantuan koordinasi, supervisi, maupun bimbingan. Jadi sebelum kebablasan atau kelewatan, mohon bantuannya untuk diingatkan. Sehingga komitmen Pemprov Jateng Mboten Korupsi Mboten Ngapusi bisa berjalan dengan baik," kata Sekda saat menghadiri acara di Hotel Gumaya Semarang tersebut.
Terlebih komitmen Mboten Korupsi Mboten Ngapusi yang telah dibangun sejak periode pertama pemerintahan Gubernur Ganjar Pranowo pada 2013 hingga sekarang sudah berjalan dengan baik. Karenanya, untuk terus meningkatkan kinerja Pemprov Jawa Tengah yang bebas dari korupsi maupun pelanggaran hukum lainnya, Pemprov membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, utamanya kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum di Indonesia.
Selain dukungan dari Kejaksaan Tinggi, tidak kalah penting adalah meningkatkan kolaborasi atau kerja sama untuk membangun sekaligus menciptakan Jawa Tengah yang selalu kondusif. Kolaborasi tersebut terlihat antara lain dalam upaya pencegahan Covid-19, penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, antisipasi inflasi, penyakit ginjal akut anak, dan persoalan-persoalan lainnya.
"Terima kasih Kajati Jateng (Jawa Tengah), Pak Andi Herman, kolaborasi yang selama ini berjalan cukup efektif dan kondisi di Jateng selalu kondusif. Alhamdulillah jawilan-jawilan atau peringatan-peringatan panjenengan kepada kami bisa mencegah kondisi-kondisi tata kelola pemerintahan dan tata kelola keuangan yang salah," katanya.
Pemprov Jawa Tengah dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan, keuangan, dan sebagainya membutuhkan pengawasan, penilaian, saran, maupun masukan dari pihak luar. Menurut sekda, ibarat permainan sepakbola, para penonton akan lebih cermat melihat kekurangan para pemainnya.
"Terkadang salah itu bisa disengaja atau tidak disengaja dan pihak yang di luar itu lebih bisa melihat sesuatu yang salah atau tidak. Sedangkan bagi pihak dalam selalu merasa sudah benar. Itu sama halnya kita menonton sepakbola, penonton akan lebih cermat dan lebih tahu strategi dibanding pemainnya," terang Sekda.
Sementara itu, Andi Herman mengatakan, selama delapan bulan menjalankan tugas dan tanggungjawab mengepalai Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, semua telah dilaksanan dengan baik. Semua itu berkat kerja sama dan dukungan dari semua pihak, khususnya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Tengah. Semua bersama-sama dan bahu membahu tidak hanya secara fisik, tetapi juga dalam fungsi koordinasi dan sebagainya.
"Seperti yang disampaikan Pak Sekda Jateng, memang sudah menjadi kewajiban kami selaku aparatur pemerintah yang bergerak di bidang penegakkan hukum, juga bertanggungjawab untuk menyukseskan program-program pemerintah," katanya.
Karenanya untuk memastikan bahwa program dan kebijakan pemerintah berjalan dengan baik, maka Kejati Jawa Tengah akan senantiasa berkoordinasi serta berkomunikasi terkait program prioritas. Baik program prioritas nasional yang ada di daerah maupun program prioritas daerah.
Berita Terbaru