Follow Us :              

Bangun Kesadaran Bayar Zakat, Baznas Perlu Tingkatkan Literasi dan Edukasi

  21 November 2022  |   08:00:00  |   dibaca : 533 
Kategori :
Bagikan :


Bangun Kesadaran Bayar Zakat, Baznas Perlu Tingkatkan Literasi dan Edukasi

21 November 2022 | 08:00:00 | dibaca : 533
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SURAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merasa terbantu dengan dana zakat yang dihimpun dan disalurkan Baznas Provinsi Jawa Tengah. Dana yang didistribusikan sudah banyak membantu penanggulangan kemiskinan maupun kebencanaan. 

"Itu kolaborasi kita (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah) dengan Baznas. Bagaimana kita penanganan kemiskinan, kedaruratan kebencanaan, itu juga banyak dibantu dana dari Baznas," tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno usai mendampingi Kunjungan Kerja Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dalam Silaturrahim Pimpinan Baznas se-Jawa Tengah, Senin (21/11/2022) di Hotel Sunan Surakarta. 

Sumber dana zakat yang terkumpul di Baznas Provinsi Jawa Tengah, salah satunya dari ASN pemerintah provinsi. Hingga pekan kedua Oktober 2022, terhimpun zakat sebesar Rp57 miliar atau setara dengan total zakat ASN pada tahun 2021 lalu. Dana tersebut antara lain sudah dialokasikan untuk pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),  jambanisasi, pelatihan, pemberian modal usaha produktif dan pemberian makanan tambahan untuk penanganan stunting. 

"Kita kalau di Pemprov Jateng (Jawa Tengah), ASN provinsi, laporannya sudah hampir semua (bayar zakat). Yang jadi problem adalah bagaimana dengan ASN yang APBN dari kementerian/ lembaga yang ada di Jateng, juga dari teman-teman yang ada di kabupaten/kota. Tadi butuh support dari Pak Wapres untuk mendorong dari teman-teman kementerian/lembaga zakatnya (bisa) masuk ke Baznas di daerah-daerah," urai dia. 

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, zakat yang dibayarkan para muzakki, manfaat dan maslahatnya nampak dan bisa dirasakan. Namun Wapres memandang, potensi zakat yang tergali masih rendah, yakni baru sekitar 10 persen. Maka, Baznas perlu bekerja lebih keras untuk mengedukasi para calon muzakki. 

"Saya lihat ada beberapa hal yang memang menjadi kendala. Salah satunya itu pemahaman. Literasi. Pemahaman masyarakat kita yang belum utuh, belum semua memahami," tuturnya 

Wapres berpendapat, membangun literasi dan pemahaman mengenai kewajiban berzakat, saat ini masih dalam tahap harus diperjuangkan. Perlu ditanamkan pemahaman, bahwa zakat yang dibayar bukan hanya menyelamatkan para mustahiq, tetapi juga menyelamatkan para muzakki. 

"Bahwa zakat itu bukan saja menyelamatkan umat, tapi menyelamatkan juga para pemilik harta, supaya selamat dia. Sebab di dalam hartanya orang kaya itu, ada hak org lain. Ada harta zakat yang bukan punya dia, tapi punyanya orang fakir miskin. Jadi kalau dia tidak mau mengeluarkan, berarti dia makan hartanya fakir miskin," paparnya. 

Wapres yakin, dengan literasi dan edukasi yang masif, akan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat. Saat ini pun, sebenarnya sudah nampak ada tren kenaikan, tetapi belum signifikan. Apabila edukasi dan literasi digencarkan, pihaknya optimis, akan terjadi lompatan pembayaran zakat.


Bagikan :

SURAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merasa terbantu dengan dana zakat yang dihimpun dan disalurkan Baznas Provinsi Jawa Tengah. Dana yang didistribusikan sudah banyak membantu penanggulangan kemiskinan maupun kebencanaan. 

"Itu kolaborasi kita (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah) dengan Baznas. Bagaimana kita penanganan kemiskinan, kedaruratan kebencanaan, itu juga banyak dibantu dana dari Baznas," tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno usai mendampingi Kunjungan Kerja Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dalam Silaturrahim Pimpinan Baznas se-Jawa Tengah, Senin (21/11/2022) di Hotel Sunan Surakarta. 

Sumber dana zakat yang terkumpul di Baznas Provinsi Jawa Tengah, salah satunya dari ASN pemerintah provinsi. Hingga pekan kedua Oktober 2022, terhimpun zakat sebesar Rp57 miliar atau setara dengan total zakat ASN pada tahun 2021 lalu. Dana tersebut antara lain sudah dialokasikan untuk pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),  jambanisasi, pelatihan, pemberian modal usaha produktif dan pemberian makanan tambahan untuk penanganan stunting. 

"Kita kalau di Pemprov Jateng (Jawa Tengah), ASN provinsi, laporannya sudah hampir semua (bayar zakat). Yang jadi problem adalah bagaimana dengan ASN yang APBN dari kementerian/ lembaga yang ada di Jateng, juga dari teman-teman yang ada di kabupaten/kota. Tadi butuh support dari Pak Wapres untuk mendorong dari teman-teman kementerian/lembaga zakatnya (bisa) masuk ke Baznas di daerah-daerah," urai dia. 

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, zakat yang dibayarkan para muzakki, manfaat dan maslahatnya nampak dan bisa dirasakan. Namun Wapres memandang, potensi zakat yang tergali masih rendah, yakni baru sekitar 10 persen. Maka, Baznas perlu bekerja lebih keras untuk mengedukasi para calon muzakki. 

"Saya lihat ada beberapa hal yang memang menjadi kendala. Salah satunya itu pemahaman. Literasi. Pemahaman masyarakat kita yang belum utuh, belum semua memahami," tuturnya 

Wapres berpendapat, membangun literasi dan pemahaman mengenai kewajiban berzakat, saat ini masih dalam tahap harus diperjuangkan. Perlu ditanamkan pemahaman, bahwa zakat yang dibayar bukan hanya menyelamatkan para mustahiq, tetapi juga menyelamatkan para muzakki. 

"Bahwa zakat itu bukan saja menyelamatkan umat, tapi menyelamatkan juga para pemilik harta, supaya selamat dia. Sebab di dalam hartanya orang kaya itu, ada hak org lain. Ada harta zakat yang bukan punya dia, tapi punyanya orang fakir miskin. Jadi kalau dia tidak mau mengeluarkan, berarti dia makan hartanya fakir miskin," paparnya. 

Wapres yakin, dengan literasi dan edukasi yang masif, akan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat. Saat ini pun, sebenarnya sudah nampak ada tren kenaikan, tetapi belum signifikan. Apabila edukasi dan literasi digencarkan, pihaknya optimis, akan terjadi lompatan pembayaran zakat.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu