Follow Us :              

Pemprov Jateng Dorong Konsep Pembangunan Berkelanjutan

  06 December 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 490 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Dorong Konsep Pembangunan Berkelanjutan

06 December 2022 | 09:00:00 | dibaca : 490
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pengembangan infrastruktur dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Selain ramah lingkungan, infrastruktur berkelanjutan juga lebih hemat energi. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, saat memberi sambutan Seminar Nasional dan Pameran Politeknik Pekerjaan Umum Semarang, di Hotel Patra, Selasa (6/12/2022) 

"Kami sangat menyambut baik acara ini, tentang masalah infrastruktur yang berkelanjutan. Yakni infrastruktur berkelanjutan berbicara bagaimana infrastruktur ramah lingkungan, go green, dan hemat energi," kata Sekda. 

Turut disampaikan, hingga saat ini Pemerintah Jawa Tengah masih mempunyai beberapa pekerjaan rumah di bidang pembangunan infrastruktur. Diantaranya adalah masalah penurunan tanah di pesisir pantai utara serta pengentasan kemiskinan melalui program perbaikan rumah tidak layak huni.


"Di Jateng punya problem besar menghadapi penurunan tanah di Pantura Jawa, yaitu Pekalongan, Kota Semarang, dan Demak. Untuk demak kita sedang menyelesaikan problem pembangunan tol Semarang-Demak. Ini menjadi PR kita juga terkait tanah musnah," katanya. 

Menghadapi penurunan tanah di Pantura Jawa, utamanya pesisir Pekalongan, Kota Semarang, dan Demak, menurut Sekda tidak hanya membenahi kerusakan lingkungan di hulu saja, tetapi bagian hilir juga harus diperhatikan. Contoh upaya pembenahan di sisi hilir adalah, pembangunan bendungan dan menjaga daerah aliran sungai sebagai tangkapan air. 

Pada sisi teknologi kontruksi, Sekda berharap adanya pengembangan teknologi kontruksi rumah tahan gempa dan puting beliung. Sehingga butuh keterlibatan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi seperti Politeknik Pekerjaan Umum Semarang. 

"Secara teknologi, kita juga berbicara rumah tahan gempa. Perlu teknologi kontruksi yang murah tapi tahan angin, gempa, dan sebagainya. Mungkin dari seminar ini bisa dihasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk upaya perbaikan ke depan. Kami mohon bantuan dan hasilnya  menjadi bagian kita untuk mengakselerasi pembangunan di Jateng," harapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pengembangan infrastruktur dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Selain ramah lingkungan, infrastruktur berkelanjutan juga lebih hemat energi. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, saat memberi sambutan Seminar Nasional dan Pameran Politeknik Pekerjaan Umum Semarang, di Hotel Patra, Selasa (6/12/2022) 

"Kami sangat menyambut baik acara ini, tentang masalah infrastruktur yang berkelanjutan. Yakni infrastruktur berkelanjutan berbicara bagaimana infrastruktur ramah lingkungan, go green, dan hemat energi," kata Sekda. 

Turut disampaikan, hingga saat ini Pemerintah Jawa Tengah masih mempunyai beberapa pekerjaan rumah di bidang pembangunan infrastruktur. Diantaranya adalah masalah penurunan tanah di pesisir pantai utara serta pengentasan kemiskinan melalui program perbaikan rumah tidak layak huni.


"Di Jateng punya problem besar menghadapi penurunan tanah di Pantura Jawa, yaitu Pekalongan, Kota Semarang, dan Demak. Untuk demak kita sedang menyelesaikan problem pembangunan tol Semarang-Demak. Ini menjadi PR kita juga terkait tanah musnah," katanya. 

Menghadapi penurunan tanah di Pantura Jawa, utamanya pesisir Pekalongan, Kota Semarang, dan Demak, menurut Sekda tidak hanya membenahi kerusakan lingkungan di hulu saja, tetapi bagian hilir juga harus diperhatikan. Contoh upaya pembenahan di sisi hilir adalah, pembangunan bendungan dan menjaga daerah aliran sungai sebagai tangkapan air. 

Pada sisi teknologi kontruksi, Sekda berharap adanya pengembangan teknologi kontruksi rumah tahan gempa dan puting beliung. Sehingga butuh keterlibatan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi seperti Politeknik Pekerjaan Umum Semarang. 

"Secara teknologi, kita juga berbicara rumah tahan gempa. Perlu teknologi kontruksi yang murah tapi tahan angin, gempa, dan sebagainya. Mungkin dari seminar ini bisa dihasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk upaya perbaikan ke depan. Kami mohon bantuan dan hasilnya  menjadi bagian kita untuk mengakselerasi pembangunan di Jateng," harapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu