Follow Us :              

Gubernur Antisipasi Kenaikan Harga Beras Jelang Tahun Baru 2023

  26 December 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 639 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Antisipasi Kenaikan Harga Beras Jelang Tahun Baru 2023

26 December 2022 | 11:00:00 | dibaca : 639
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Beberapa komoditas pangan penyumbang inflasi terus dipantau jelang pergantian tahun baru 2023, salah satunya beras. Terkait komoditas ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta, agar kedatangan beras impor ke Jawa Tengah ditunda dulu. Selain persediaan beras masih cukup, langkah ini juga untuk melindungi harga beras petani Jawa Tengah. 

“Alhamdulillah tadi dari arahan Pak Mendagri (Menteri dalam Negeri) dan seluruh pemangku kepentingan logistik termasuk pangan tentu saja, sampai dengan hari ini evaluasinya bagus,” kata Gubernur di kantornya, Senin (26/12). 

Beberapa komoditas pangan memang harganya masih naik turun karena kebutuhannya yang meningkat. “Kontrol ini tidak boleh berhenti sampai dengan nanti tahun baru. Harapannya suplai di masyarakat cukup, harga relatif terkendali, sehingga secara keseluruhan pasti terkendali,” ujarnya. 

Saat mengikuti Rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah terpusat dipimpin Mendagri Tito Karnavian, diinformasikan bahwa sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di sejumlah daerah adalah beras, telur ayam ras, cabai rawit dan cabai merah. 

Gubenur memahami kondisi tersebut terjadi akibat beberapa komoditas tersebut belum masuk masa panen, dan permintaan meningkat. “Produk pertanian mungkin beberapa belum panen, ini pasti akan ada naik turun (harga). Ini kenapa produk-produk substitusinya mesti ada, umpama kalau cabe bergerak (naik), ayo kita (pakai) cabe olahan, tidak harus fresh (segar), produk yang lain (juga) bisa begitu,” jelas Gubernur. 

Terkait beras, saat ini persediaan Jawa Tengah aman. Keberadaan beras yang sudah masuk, Gubernur meminta agar hal itu dikontrol dengan baik. Ia bahkan berharap beras tersebut tidak masuk ke Jawa Tengah. 

“Jawa Tengah tidak perlu.  Memang jangan sampai masuk. Kemarin pedagang di Sragen menyampaikan kepada saya, protes karena di Sragen kan juga lumbung beras. Maka (beras impor) tolong betul-betul ditahan. (Beras impor) bisa dimasukkan saja ke daerah-daerah yang memang membutuhkan,” tegasnya. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto membeberkan, kenaikan harga komoditas strategis tersebut rerata di angka Rp30ribu-Rp50ribu per kilogramnya. “Untuk beras secara kumulatif selama Desember peningkatannya 2,2 persen. Rata-rata harganya Rp11ribu,” ucapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Beberapa komoditas pangan penyumbang inflasi terus dipantau jelang pergantian tahun baru 2023, salah satunya beras. Terkait komoditas ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta, agar kedatangan beras impor ke Jawa Tengah ditunda dulu. Selain persediaan beras masih cukup, langkah ini juga untuk melindungi harga beras petani Jawa Tengah. 

“Alhamdulillah tadi dari arahan Pak Mendagri (Menteri dalam Negeri) dan seluruh pemangku kepentingan logistik termasuk pangan tentu saja, sampai dengan hari ini evaluasinya bagus,” kata Gubernur di kantornya, Senin (26/12). 

Beberapa komoditas pangan memang harganya masih naik turun karena kebutuhannya yang meningkat. “Kontrol ini tidak boleh berhenti sampai dengan nanti tahun baru. Harapannya suplai di masyarakat cukup, harga relatif terkendali, sehingga secara keseluruhan pasti terkendali,” ujarnya. 

Saat mengikuti Rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah terpusat dipimpin Mendagri Tito Karnavian, diinformasikan bahwa sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di sejumlah daerah adalah beras, telur ayam ras, cabai rawit dan cabai merah. 

Gubenur memahami kondisi tersebut terjadi akibat beberapa komoditas tersebut belum masuk masa panen, dan permintaan meningkat. “Produk pertanian mungkin beberapa belum panen, ini pasti akan ada naik turun (harga). Ini kenapa produk-produk substitusinya mesti ada, umpama kalau cabe bergerak (naik), ayo kita (pakai) cabe olahan, tidak harus fresh (segar), produk yang lain (juga) bisa begitu,” jelas Gubernur. 

Terkait beras, saat ini persediaan Jawa Tengah aman. Keberadaan beras yang sudah masuk, Gubernur meminta agar hal itu dikontrol dengan baik. Ia bahkan berharap beras tersebut tidak masuk ke Jawa Tengah. 

“Jawa Tengah tidak perlu.  Memang jangan sampai masuk. Kemarin pedagang di Sragen menyampaikan kepada saya, protes karena di Sragen kan juga lumbung beras. Maka (beras impor) tolong betul-betul ditahan. (Beras impor) bisa dimasukkan saja ke daerah-daerah yang memang membutuhkan,” tegasnya. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto membeberkan, kenaikan harga komoditas strategis tersebut rerata di angka Rp30ribu-Rp50ribu per kilogramnya. “Untuk beras secara kumulatif selama Desember peningkatannya 2,2 persen. Rata-rata harganya Rp11ribu,” ucapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu