Follow Us :              

Gubernur Jawa Tengah Naikkan Target RTLH di Tahun 2023

  18 January 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 2676 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Jawa Tengah Naikkan Target RTLH di Tahun 2023

18 January 2023 | 10:00:00 | dibaca : 2676
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

WONOGIRI - Salah satu program penanganan masyarakat kurang mampu di Jawa Tengah adalah Bantuan Renovasi RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Dimana sudah banyak warga yang sudah menerima manfaat dari program bantuan tersebut. 

Supaya lebih banyak lagi penerima manfaat lainnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah meningkatkan target RTLH dari tahun lalu sebesar 11.417, menjadi 15.000 unit di tahun 2023 ini. 

Selain untuk membantu renovasi rumah masyarakat kurang mampu, lewat program RTLH Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga berupaya membangkitkan ekonomi melalui dana padat karya. Karenanya pada tahun ini Gubernur Jawa Tengah menambah nilai bantuan RTLH menjadi total Rp 20 juta per unit. Rinciannya, Rp 18 juta untuk material dan Rp2 juta untuk padat karya. 

Untung Supriyadi, warga RT 2 RW 4 Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, menjadi salah satu penerima Bantuan Renovasi RTLH. Pria yang bekerja sebagai pekerja bangunan ini bahagia karena tidak lagi khawatir rumahnya akan roboh. 

Gubernur mengatakan, rumah Untung menerima bantuan RTLH karena dianggap layak mendapatkan bantuan. Banyak warga Wonogiri lainnya seperti Untung yang juga mendapat bantuan. Terkait bantuan yang diberikan, Gubernur berharap masyarakat kurang mampu di Wonogiri dapat tinggal di hunian yang lebih sehat dan nyaman. 

“Segala daya upaya kami kerahkan, baik dari kabupaten, provinsi hingga pusat untuk menyelesaikan rumah tidak layak huni di Jateng (Jawa Tengah). Namun semua itu belum cukup, butuh kekuatan lain seperti Baznas, CSR atau para filantropi untuk keroyokan, sehingga masyarakat bisa tinggal di rumah yang sehat, layak huni, dan hidup bahagia,” ujar Gubernur. 

Rumah Untung yang pernah didatangi Gubernur pada 2019 silam, kini tampak jauh lebih nyaman. Dindingnya tampak kokoh dengan susunan batako terpasang di sekeliling rumah. Lantainya juga telah diplester semen, dan kerangka atapnya telah diperkuat. Jenis kayu yang dipakai sebagai kusen pintu dan jendela menggunakan jenis kayu berkualitas yaitu kayu jati lokal. 

"Saya berterima kasih sekali kepada Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah). Jadi bagus, enggak seperti dulu. Untuk semua atapnya runtuh, sudah dibantu Pak Ganjar. Rumah saya jadi kuat dan kokoh," kata Untung saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/1/2023). 

Sebelum mendapat bantuan renovasi RTLH, Untung beserta keluarga tinggal di rumah yang nyaris roboh dan tidak layak huni. Ia mengenang, rumah sebelumnya berlantaikan tanah, berdinding papan kayu dan jika hujan atapnya yang lapuk bocor. 

"Dulu rumah kalau hujan, air masuk dan kalau cuaca panas jadi panas sekali. Yang saya takutkan roboh, kalau anginnya kencang sekali," kenangnya. 

Untung tidak pernah membayangkan jika akan mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari Gubernur. Sebab jika harus mengandalkan upah sebagai pekerja bangunan sebesar Rp 600 ribu per minggu, sangat sulit untuknya merenovasi rumah hingga nyaman dihuni. Setelah rumahnya mendapat program renovasi RTLH, pria 58 tahun itu kini tidak perlu lagi terjaga di malam hari saat hujan deras karena khawatir rumahnya ambruk.


Bagikan :

WONOGIRI - Salah satu program penanganan masyarakat kurang mampu di Jawa Tengah adalah Bantuan Renovasi RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Dimana sudah banyak warga yang sudah menerima manfaat dari program bantuan tersebut. 

Supaya lebih banyak lagi penerima manfaat lainnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah meningkatkan target RTLH dari tahun lalu sebesar 11.417, menjadi 15.000 unit di tahun 2023 ini. 

Selain untuk membantu renovasi rumah masyarakat kurang mampu, lewat program RTLH Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga berupaya membangkitkan ekonomi melalui dana padat karya. Karenanya pada tahun ini Gubernur Jawa Tengah menambah nilai bantuan RTLH menjadi total Rp 20 juta per unit. Rinciannya, Rp 18 juta untuk material dan Rp2 juta untuk padat karya. 

Untung Supriyadi, warga RT 2 RW 4 Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, menjadi salah satu penerima Bantuan Renovasi RTLH. Pria yang bekerja sebagai pekerja bangunan ini bahagia karena tidak lagi khawatir rumahnya akan roboh. 

Gubernur mengatakan, rumah Untung menerima bantuan RTLH karena dianggap layak mendapatkan bantuan. Banyak warga Wonogiri lainnya seperti Untung yang juga mendapat bantuan. Terkait bantuan yang diberikan, Gubernur berharap masyarakat kurang mampu di Wonogiri dapat tinggal di hunian yang lebih sehat dan nyaman. 

“Segala daya upaya kami kerahkan, baik dari kabupaten, provinsi hingga pusat untuk menyelesaikan rumah tidak layak huni di Jateng (Jawa Tengah). Namun semua itu belum cukup, butuh kekuatan lain seperti Baznas, CSR atau para filantropi untuk keroyokan, sehingga masyarakat bisa tinggal di rumah yang sehat, layak huni, dan hidup bahagia,” ujar Gubernur. 

Rumah Untung yang pernah didatangi Gubernur pada 2019 silam, kini tampak jauh lebih nyaman. Dindingnya tampak kokoh dengan susunan batako terpasang di sekeliling rumah. Lantainya juga telah diplester semen, dan kerangka atapnya telah diperkuat. Jenis kayu yang dipakai sebagai kusen pintu dan jendela menggunakan jenis kayu berkualitas yaitu kayu jati lokal. 

"Saya berterima kasih sekali kepada Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah). Jadi bagus, enggak seperti dulu. Untuk semua atapnya runtuh, sudah dibantu Pak Ganjar. Rumah saya jadi kuat dan kokoh," kata Untung saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/1/2023). 

Sebelum mendapat bantuan renovasi RTLH, Untung beserta keluarga tinggal di rumah yang nyaris roboh dan tidak layak huni. Ia mengenang, rumah sebelumnya berlantaikan tanah, berdinding papan kayu dan jika hujan atapnya yang lapuk bocor. 

"Dulu rumah kalau hujan, air masuk dan kalau cuaca panas jadi panas sekali. Yang saya takutkan roboh, kalau anginnya kencang sekali," kenangnya. 

Untung tidak pernah membayangkan jika akan mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari Gubernur. Sebab jika harus mengandalkan upah sebagai pekerja bangunan sebesar Rp 600 ribu per minggu, sangat sulit untuknya merenovasi rumah hingga nyaman dihuni. Setelah rumahnya mendapat program renovasi RTLH, pria 58 tahun itu kini tidak perlu lagi terjaga di malam hari saat hujan deras karena khawatir rumahnya ambruk.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu