Follow Us :              

Inspiratif, Gubernur Minta Aksi Tanam Jagung Serentak Juga Sasar Lahan Tidur

  24 January 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 1020 
Kategori :
Bagikan :


Inspiratif, Gubernur Minta Aksi Tanam Jagung Serentak Juga Sasar Lahan Tidur

24 January 2023 | 10:00:00 | dibaca : 1020
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

KAB. SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi Satgas Pangan Polda Jawa Tengah yang berhasil menginisiasi gerakan penanaman jagung serempak di 475 hektar lahan Perhutani. Tanpa mengabaikan aspek keseimbangan lingkungan, langkah ini menjadi wujud nyata dalam mendorong produktifitas pangan. 

"Bagus ini. Jadi tidak hanya operasinya, sekarang dengan ekstrakurikulernya Polri, kita mendapatkan dukungan. Jadi kalau biasanya kita sambat (minta bantuan) kepada kepolisian Satgas Pangan kalau ada operasi pangan, kalau terjadi kelangkaan, penimbunan, dan sebagainya, tapi hari ini kita dibantu mulai dari penanaman serentak. Luasnya juga cukup signifikan dan ini memanfaatkan lahan-lahan milik Perhutani," kata Gubernur saat meninjau salah satu satu lokasi penanaman di Petak 49 Hutan Produksi Jragung, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, (24/1/2023). 

Gubernur berharap kegiatan serupa bisa dilakukan lebih masif lagi, khususnya pada lahan-lahan tidur yang masih banyak belum termanfaatkan. Langkah Satgas Pangan Polda menanami hutan produktif dengan tanaman tumpang sari dinilai dapat meningkatkan produksi beberapa komoditas. Baik jagung, padi maupun komoditas lain yang bisa dikembangkan. 

"Itu menurut saya bisa ngegas (tingkatkan) beberapa komoditas yang ada. Kalau hari ini jagung, mungkin nanti di tempat lain bisa kita sesuaikan dengan yang lain. Terima kasih kepada teman-teman kepolisian yang hari ini memberikan tugas tambahan kepada anggotanya untuk menanam. Musim hujan saat ini kalau masih ada sisa (lahan) dan kita bisa memanfaatkan, ini tentu akan sangat luar biasa. Dan masyarakat sekitar hutan bisa menikmati hasilnya," jelas Gubenur. 

Pada sisi pemenuhan pangan, setiap tahun kebutuhan Jawa Tengah selalu dapat tercukupi. Namun pada bulan-bulan tertentu, misalnya sebelum panen, kadang-kadang terjadi kelangkaan, termasuk kelangkaan komoditas Jagung. "Makanya kalau hari ini kita bisa menambah dan kemudian tadi dari beberapa perusahaan swasta menjadi offtaker, selanjutnya kita bisa memanage untuk kebutuhan yang sifatnya lokal, biasanya kebutuhan pakan ternak," ungkapnya. 

Meskipun penanaman hutan dengan tanaman produktif berdampak baik bagi perekonomian, namun Gubernur tetap mengingatkan agar hal tersebut tidak mengabaikan aspek lingkungan. Pemanfaatan kawasan hutan untuk pertanian  tetap harus mempertimbangkan dan mempertahankan komposisi ideal keberadaan pohon penahan air. Terlebih pada daerah dataran tinggi dan berada pada daerah yang berada di kemiringan, agar tidak terjadi longsor maupun banjir. 

"Umpama daerah dengan kemiringan yang tinggi harus ditahan betul. Pohon yang sudah ditebang itu akarnya jangan dicabut karena itu cukup bisa menahan air hingga nanti penanaman dari Perhutani berikutnya. Di sela-sela (pohon) itulah silakan ditanami. Kita mesti menjaga alamnya juga agar tidak terjadi banjir," kata Gubernur. 

Peringatan ini demi mencegah bencana banjir seperti yang terjadi di Grobogan akibat pemanfaatan kawasan hutan milik Perhutani di Pegunungan Kendeng yang mengabaikan persentase pohon penahan air. Hampir 90 persen lahan hanya ditanami jagung tanpa ada tumbuhan keras sama sekali. 

"Saya ingatkan itu karena sudah terjadi di Pati dan Grobogan (pegunungan Kendeng, red). Sehingga kemarin waktu hujan terjadi banjir dan longsor. Untuk petani yang kemarin terdampak bencana, kita sudah punya mekanisme untuk me-recover. Pemerintah ada benih yang bisa dibagikan, lalu ada juga asuransi petani untuk kerugian," jelas Gubernur 

Terkait aksi tanam jagung serentak, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, kegiatan tersebut ditujukan untuk penguatan pangan. Gerakan yang melibatakan seluruh jajaran Polda Jawa Tengah di berbagai daerah tersebut mampu menanami tidak kurang dari 475 hektar. Khusus untuk wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang, ada sekitar 15,5 hektare yang ditanami jagung 

"Jajaran se-Jateng (Jawa Tengah) bersama-sama hari ini menanam 475 hektare. Kegiatan ini untuk memberikan kontribusi penguatan pangan untuk masyarakat kita di wilayah Jawa Tengah. Semoga ini menjadi titik balik untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat," pungkas Kapolda.


Bagikan :

KAB. SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi Satgas Pangan Polda Jawa Tengah yang berhasil menginisiasi gerakan penanaman jagung serempak di 475 hektar lahan Perhutani. Tanpa mengabaikan aspek keseimbangan lingkungan, langkah ini menjadi wujud nyata dalam mendorong produktifitas pangan. 

"Bagus ini. Jadi tidak hanya operasinya, sekarang dengan ekstrakurikulernya Polri, kita mendapatkan dukungan. Jadi kalau biasanya kita sambat (minta bantuan) kepada kepolisian Satgas Pangan kalau ada operasi pangan, kalau terjadi kelangkaan, penimbunan, dan sebagainya, tapi hari ini kita dibantu mulai dari penanaman serentak. Luasnya juga cukup signifikan dan ini memanfaatkan lahan-lahan milik Perhutani," kata Gubernur saat meninjau salah satu satu lokasi penanaman di Petak 49 Hutan Produksi Jragung, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, (24/1/2023). 

Gubernur berharap kegiatan serupa bisa dilakukan lebih masif lagi, khususnya pada lahan-lahan tidur yang masih banyak belum termanfaatkan. Langkah Satgas Pangan Polda menanami hutan produktif dengan tanaman tumpang sari dinilai dapat meningkatkan produksi beberapa komoditas. Baik jagung, padi maupun komoditas lain yang bisa dikembangkan. 

"Itu menurut saya bisa ngegas (tingkatkan) beberapa komoditas yang ada. Kalau hari ini jagung, mungkin nanti di tempat lain bisa kita sesuaikan dengan yang lain. Terima kasih kepada teman-teman kepolisian yang hari ini memberikan tugas tambahan kepada anggotanya untuk menanam. Musim hujan saat ini kalau masih ada sisa (lahan) dan kita bisa memanfaatkan, ini tentu akan sangat luar biasa. Dan masyarakat sekitar hutan bisa menikmati hasilnya," jelas Gubenur. 

Pada sisi pemenuhan pangan, setiap tahun kebutuhan Jawa Tengah selalu dapat tercukupi. Namun pada bulan-bulan tertentu, misalnya sebelum panen, kadang-kadang terjadi kelangkaan, termasuk kelangkaan komoditas Jagung. "Makanya kalau hari ini kita bisa menambah dan kemudian tadi dari beberapa perusahaan swasta menjadi offtaker, selanjutnya kita bisa memanage untuk kebutuhan yang sifatnya lokal, biasanya kebutuhan pakan ternak," ungkapnya. 

Meskipun penanaman hutan dengan tanaman produktif berdampak baik bagi perekonomian, namun Gubernur tetap mengingatkan agar hal tersebut tidak mengabaikan aspek lingkungan. Pemanfaatan kawasan hutan untuk pertanian  tetap harus mempertimbangkan dan mempertahankan komposisi ideal keberadaan pohon penahan air. Terlebih pada daerah dataran tinggi dan berada pada daerah yang berada di kemiringan, agar tidak terjadi longsor maupun banjir. 

"Umpama daerah dengan kemiringan yang tinggi harus ditahan betul. Pohon yang sudah ditebang itu akarnya jangan dicabut karena itu cukup bisa menahan air hingga nanti penanaman dari Perhutani berikutnya. Di sela-sela (pohon) itulah silakan ditanami. Kita mesti menjaga alamnya juga agar tidak terjadi banjir," kata Gubernur. 

Peringatan ini demi mencegah bencana banjir seperti yang terjadi di Grobogan akibat pemanfaatan kawasan hutan milik Perhutani di Pegunungan Kendeng yang mengabaikan persentase pohon penahan air. Hampir 90 persen lahan hanya ditanami jagung tanpa ada tumbuhan keras sama sekali. 

"Saya ingatkan itu karena sudah terjadi di Pati dan Grobogan (pegunungan Kendeng, red). Sehingga kemarin waktu hujan terjadi banjir dan longsor. Untuk petani yang kemarin terdampak bencana, kita sudah punya mekanisme untuk me-recover. Pemerintah ada benih yang bisa dibagikan, lalu ada juga asuransi petani untuk kerugian," jelas Gubernur 

Terkait aksi tanam jagung serentak, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, kegiatan tersebut ditujukan untuk penguatan pangan. Gerakan yang melibatakan seluruh jajaran Polda Jawa Tengah di berbagai daerah tersebut mampu menanami tidak kurang dari 475 hektar. Khusus untuk wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang, ada sekitar 15,5 hektare yang ditanami jagung 

"Jajaran se-Jateng (Jawa Tengah) bersama-sama hari ini menanam 475 hektare. Kegiatan ini untuk memberikan kontribusi penguatan pangan untuk masyarakat kita di wilayah Jawa Tengah. Semoga ini menjadi titik balik untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat," pungkas Kapolda.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu