Follow Us :              

Gubernur Apresiasi Keberhasilan BP2MI Buka Kerja Sama G To G Kirim PMI ke Korea Selatan

  27 January 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 6031 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Apresiasi Keberhasilan BP2MI Buka Kerja Sama G To G Kirim PMI ke Korea Selatan

27 January 2023 | 09:00:00 | dibaca : 6031
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Sebanyak 2.500 orang ikuti Verifikasi Dokumen Pendaftaran Ujian EPS-Topik Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI), Program G To G Korea Selatan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, mereka yang nantinya lolos verifikasi bisa kembali ke Indonesia untuk berbagi ilmu dan pengalaman kerja. 

“Saya berharap transfer ilmunya ada, budaya dan disiplin kerjanya dipelajari dihormati, prinsipnya di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung dan semoga tidak selamanya di sana,” ucap Gubernur di Universitas Negeri Semarang (Unnes), lokasi diadakannya test, Jumat (27/1/2023). 

Ribuan calon PMI itu tidak hanya dari Jawa Tengah, tetapi juga dari berbagai daerah. Gubernur bahkan sempat berinteraksi dengan peserta asal Ngawi dan Malang, Jawa Timur. “Mereka sudah betul-betul siap. Mudah-mudahan proses seleksinya baik dan dilakukan pendampingannya,” ujarnya. 

Gubernur berharap nantinya calon PMI yang bekerja di Korea Selatan bisa mendapatkan banyak pengalaman. Ilmu dan pengalaman tersebut bisa mereka bagi dan diterapkan saat mereka pulang ke Indonesia. 

“Kelak kemudian hari mereka akan pulang, mereka bisa join dengan pekerjaan (perusahaan) yang lebih besar di tempat kita, atau mereka menjadi enterpreneur,” katanya. 

Gubernur mengapresiasi keberhasilan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), yang telah memulai program ini di Jawa Tengah dan menggandeng perguruan tinggi. Sehingga pelatihan diberikan sesuai dengan kebutuhan. 

“Setidaknya (siapkan) bahasa. Selain itu mereka (calon PMI) juga mesti menjajaki (pengenalan) teknologi yang akan digunakan di tempat kerjanya sejak dari awal, sehingga mereka betul-betul menyiapkan diri dengan baik,” tuturnya di hadapan Kepala BP2MI Benny Rhamdani. 

Kerjasama antarnegara ini, selain memberikan kesempatan bagi pencari kerja, juga bisa jadi modal untuk mereka saat kembali nanti untuk membuka usaha. “Ini bagus dan menggembirakan. Beberapa orang yang sudah bekerja (di luar negeri), lebih baik hidupnya,” tandasnya. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari menuturkan Program G to G ke Korea Selatan tahun 2023 ini, dilaksanakan di Unnes oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. 

“Karena mendasari antusias yang tinggi peserta dari Jateng (Jawa Tengah). Verifikasi dokumen mulai tanggal 20 sampai dengan 27 Januari 2023, dengan jumlah pendaftar 35.589 orang dan dari Jateng 17.653 orang. Hari ini verifikasi untuk 2.500-an peserta,” jelas Sakina. 

Pada program ini, sektor kerja yang dibuka adalah sektor Manufacturing dan Perikanan. Sakina menuturkan, kebanyakan peserta dari lulusan SMK, dan mereka sudah menyiapkan kemampuan bahasa Korea Selatan. 

“Proses pendaftaran seleksinya online, lalu verifikasi dokumen. Nanti ada ujian bahasa, selanjutnya melamar ke perusahaan. Dilanjutkan tes kesehatan dan proses oleh perusahaan Korsel dan penyiapan dokumen profil diri, proses tersebut dilakukan oleh BP2MI. Untuk kuota, tahun 2023 berjumlah 12.000 pekerja, rinciannya 10 ribu manufakturing dan 2 ribu sektor perikanan,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Sebanyak 2.500 orang ikuti Verifikasi Dokumen Pendaftaran Ujian EPS-Topik Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI), Program G To G Korea Selatan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, mereka yang nantinya lolos verifikasi bisa kembali ke Indonesia untuk berbagi ilmu dan pengalaman kerja. 

“Saya berharap transfer ilmunya ada, budaya dan disiplin kerjanya dipelajari dihormati, prinsipnya di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung dan semoga tidak selamanya di sana,” ucap Gubernur di Universitas Negeri Semarang (Unnes), lokasi diadakannya test, Jumat (27/1/2023). 

Ribuan calon PMI itu tidak hanya dari Jawa Tengah, tetapi juga dari berbagai daerah. Gubernur bahkan sempat berinteraksi dengan peserta asal Ngawi dan Malang, Jawa Timur. “Mereka sudah betul-betul siap. Mudah-mudahan proses seleksinya baik dan dilakukan pendampingannya,” ujarnya. 

Gubernur berharap nantinya calon PMI yang bekerja di Korea Selatan bisa mendapatkan banyak pengalaman. Ilmu dan pengalaman tersebut bisa mereka bagi dan diterapkan saat mereka pulang ke Indonesia. 

“Kelak kemudian hari mereka akan pulang, mereka bisa join dengan pekerjaan (perusahaan) yang lebih besar di tempat kita, atau mereka menjadi enterpreneur,” katanya. 

Gubernur mengapresiasi keberhasilan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), yang telah memulai program ini di Jawa Tengah dan menggandeng perguruan tinggi. Sehingga pelatihan diberikan sesuai dengan kebutuhan. 

“Setidaknya (siapkan) bahasa. Selain itu mereka (calon PMI) juga mesti menjajaki (pengenalan) teknologi yang akan digunakan di tempat kerjanya sejak dari awal, sehingga mereka betul-betul menyiapkan diri dengan baik,” tuturnya di hadapan Kepala BP2MI Benny Rhamdani. 

Kerjasama antarnegara ini, selain memberikan kesempatan bagi pencari kerja, juga bisa jadi modal untuk mereka saat kembali nanti untuk membuka usaha. “Ini bagus dan menggembirakan. Beberapa orang yang sudah bekerja (di luar negeri), lebih baik hidupnya,” tandasnya. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari menuturkan Program G to G ke Korea Selatan tahun 2023 ini, dilaksanakan di Unnes oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. 

“Karena mendasari antusias yang tinggi peserta dari Jateng (Jawa Tengah). Verifikasi dokumen mulai tanggal 20 sampai dengan 27 Januari 2023, dengan jumlah pendaftar 35.589 orang dan dari Jateng 17.653 orang. Hari ini verifikasi untuk 2.500-an peserta,” jelas Sakina. 

Pada program ini, sektor kerja yang dibuka adalah sektor Manufacturing dan Perikanan. Sakina menuturkan, kebanyakan peserta dari lulusan SMK, dan mereka sudah menyiapkan kemampuan bahasa Korea Selatan. 

“Proses pendaftaran seleksinya online, lalu verifikasi dokumen. Nanti ada ujian bahasa, selanjutnya melamar ke perusahaan. Dilanjutkan tes kesehatan dan proses oleh perusahaan Korsel dan penyiapan dokumen profil diri, proses tersebut dilakukan oleh BP2MI. Untuk kuota, tahun 2023 berjumlah 12.000 pekerja, rinciannya 10 ribu manufakturing dan 2 ribu sektor perikanan,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu