SURAKARTA - Event Mangkunegaran Run In Solo 2023 disambut antusias masyarakat. Sekitar 2.500 pelari, ikut ambil bagian dalam acara yang digelar sebagai rangkaian peringatan hari jadi ke - 266 berdirinya Pura Mangkunegaran itu.

Para pelari tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi beberapa juga dari luar negeri. Ada tiga kategori yang diperlombakan, yakni 21K (half marathon), 10K dan 5K.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, bersemangat mengikuti lomba lari yang baru pertama kalinya diselenggarakan Pura Mangkunegaran tersebut. Sekda mengikuti kategori 10 K. Start pada pukul 05.30 WIB, Sekda Sumarno mencapai garis finish pukul 06.46 WIB.

Sepanjang lintasan lari yang dilalui, para pelari melewati tempat-tempat ikonik di Solo. Seperti Jalan Slamet Riyadi, Jalan Jenderal Sudirman-Gladag, Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Jalan Ir Sutami, Monumen 45 Banjarsari, Stasiun Balapan, Jalan Gajah Mada, Pasar Nongko, dan Manahan. 

Nuansa budaya ikut mewarnai dengan keberadaan pelari yang tampil mengenakan kostum Solo Night Carnival. Tidak hanya itu, iringan musik gamelan dan keroncong juga disajikan di titik start maupun di finish.

Sekda Sumarno mengapresiasi pihak Pura Mangkunegaran yang sudah menyelenggarakan kegiatan Mangkunegaran Run in Solo 2023. Kegiatan tersebut menurutnya tidak hanya mengajak masyarakat untuk sehat, tetapi sekaligus mengenalkan budaya Solo pada khususnya, dan Jawa Tengah pada umumnya. Inisiatif tersebut berdampak positif untuk meningkatkan pariwisata.

"Ini pesertanya ribuan dan kebanyakan dari luar kota dan pasti banyak yang stay di sini lebih dari dua hari. Dari sisi pariwisata, ini juga bagian bagaimana menumbuhkan perekonomian di Solo dan tentu saja perekonomian di Jateng (Jawa Tengah)," paparnya

Pihaknya berharap event serupa bisa terus digelar secara kontinyu, bahkan dalam skala yang lebih besar. Langkah tersebut, menurut Sekda, bisa ikut mendukung keberhasilan revitalisasi yang saat ini dilakukan Pura Mangkunegaran. Keberhasilan revitalisasi Pura Mangkunegaran, secara tidak langsung nantinya juga berdampak positif bagi pelestarian budaya maupun pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.