Follow Us :              

Antisipasi Penurunan Produksi Beras, Pemerintah Bagikan Bantuan Beras di Berbagai Daerah

  20 September 2023  |   14:00:00  |   dibaca : 486 
Kategori :
Bagikan :


Antisipasi Penurunan Produksi Beras, Pemerintah Bagikan Bantuan Beras di Berbagai Daerah

20 September 2023 | 14:00:00 | dibaca : 486
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SUKOHARJO - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno mewakili Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan beras kepada masyarakat di Kabupaten Sukoharjo. 

Bantuan beras tersebut diserahkan kepada masyarakat di Sentra Pengolahan Beras Bulog Sukoharjo, Rabu (20/9/2023). Penyaluran bantuan itu sebagai langkah awal mengantisipasi kekhawatiran, sebab menurunnya produksi beras selama musim kemarau panjang.

"Presiden meminta kami bersama Mensesneg, Kepala Badan Pangan Nasional, dan Bulog ke Sukoharjo. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi kita semua," kata Pj Gubernur di lokasi.

Mensesneg, Pratikno mengatakan, bantuan beras dari pemerintah merupakan bentuk perhatian kepada rakyat. Terutama dalam kondisi kemarau panjang yang sedang melanda banyak negara di dunia. Presiden mengambil langkah antisipasi dengan menyediakan ratusan ton beras yang akan diberikan kepada keluarga penerima bantuan di seluruh Indonesia. Salah satunya yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo.

"Pemerintah menyadari, saat ini sedang kemarau panjang, dan dikhawatirkan produksi beras menurun, Presiden memberi bantuan 640 ribu ton untuk diberikan kepada 21.300.000 keluarga penerima bantuan. Setiap bulan 10 kg, dan akan diberikan selama tiga bulan. Tadi bantuan sudah diberikan secara simbolis," kata Pratikno.

Pratikno menambahkan, selain memberikan bantuan beras kepada masyarakat, pemerintah juga terus menggenjot distribusi beras dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke berbagai pasar. Baik pasar tradisional maupun pasar modern, termasuk pasar induk. Tujuannya untuk menjaga kestabilan harga beras di pasar. Selain itu, produksi beras di wilayah dengan kondisi air yang cukup juga terus digenjot.

"Kita harus mengantisipasi ini. Kita yakin, dengan menggenjot produksi di wilayah yang stok airnya mencukupi untuk terus memproduksi secara maksimal, (serta) untuk meningkatkan produktivitas. Distribusi kepada masyarakat juga harus dijaga. Harga beras sekarang terus turun. Ini masalah supply (pasokan) demand (permintaan) ya. Kalau suplai banyak, di pasaran harga akan turun," jelasnya.

Sebagai tambahan, penyaluran beras oleh Badan Pangan Nasional melalui Bulog di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 33.997.540 kg untuk bulan September-November 2023. Jumlah beras tersebut nantinya akan dibagikan kepada 3.399.754 KK. 

Penyaluran di Provinsi Jawa Tengah, melalui Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah, sebanyak 2.235.378 kg dan Bulog Kanwil D.I. Yogyakarta, sebanyak 1.164.376 kg. Teknis penyalurannya, dilaksanakan melalui PT Jasa Prima Logistik. Khusus penyaluran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Sukoharjo dengan total 68.678 KK, penyaluran bantuan sebanyak 686.780 kg beras, sudah tersalurkan 85 persen.

Pada kesempatan itu, Leni Syakbaniyah, salah seorang penerima bantuan beras, mengaku senang dan terbantu dengan adanya bantuan beras 10 kg dan minyak goreng dari pemerintah.

"Senang banget. Ini sekitar 10kg bisa untuk dua minggu, karena ada empat orang anggota keluarga," ujar warga Jetis Pondok, Nguter, Sukoharjo itu.

Hal yang sama diungkapkan oleh seorang buruh tani, Jito Wiyono. Warga Mbogor, Desa Kepuh, Nguter, Sukoharjo itu mengaku bantuan beras dari pemerintah bisa untuk persediaan satu bulan. Sebab, dirinya hanya tinggal dengan sang istri. Wiyono juga bercerita bahwa di daerah Sukoharjo, termasuk daerah dengan kondisi air yang cukup untuk pertanian.


Bagikan :

SUKOHARJO - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno mewakili Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan beras kepada masyarakat di Kabupaten Sukoharjo. 

Bantuan beras tersebut diserahkan kepada masyarakat di Sentra Pengolahan Beras Bulog Sukoharjo, Rabu (20/9/2023). Penyaluran bantuan itu sebagai langkah awal mengantisipasi kekhawatiran, sebab menurunnya produksi beras selama musim kemarau panjang.

"Presiden meminta kami bersama Mensesneg, Kepala Badan Pangan Nasional, dan Bulog ke Sukoharjo. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi kita semua," kata Pj Gubernur di lokasi.

Mensesneg, Pratikno mengatakan, bantuan beras dari pemerintah merupakan bentuk perhatian kepada rakyat. Terutama dalam kondisi kemarau panjang yang sedang melanda banyak negara di dunia. Presiden mengambil langkah antisipasi dengan menyediakan ratusan ton beras yang akan diberikan kepada keluarga penerima bantuan di seluruh Indonesia. Salah satunya yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo.

"Pemerintah menyadari, saat ini sedang kemarau panjang, dan dikhawatirkan produksi beras menurun, Presiden memberi bantuan 640 ribu ton untuk diberikan kepada 21.300.000 keluarga penerima bantuan. Setiap bulan 10 kg, dan akan diberikan selama tiga bulan. Tadi bantuan sudah diberikan secara simbolis," kata Pratikno.

Pratikno menambahkan, selain memberikan bantuan beras kepada masyarakat, pemerintah juga terus menggenjot distribusi beras dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke berbagai pasar. Baik pasar tradisional maupun pasar modern, termasuk pasar induk. Tujuannya untuk menjaga kestabilan harga beras di pasar. Selain itu, produksi beras di wilayah dengan kondisi air yang cukup juga terus digenjot.

"Kita harus mengantisipasi ini. Kita yakin, dengan menggenjot produksi di wilayah yang stok airnya mencukupi untuk terus memproduksi secara maksimal, (serta) untuk meningkatkan produktivitas. Distribusi kepada masyarakat juga harus dijaga. Harga beras sekarang terus turun. Ini masalah supply (pasokan) demand (permintaan) ya. Kalau suplai banyak, di pasaran harga akan turun," jelasnya.

Sebagai tambahan, penyaluran beras oleh Badan Pangan Nasional melalui Bulog di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 33.997.540 kg untuk bulan September-November 2023. Jumlah beras tersebut nantinya akan dibagikan kepada 3.399.754 KK. 

Penyaluran di Provinsi Jawa Tengah, melalui Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah, sebanyak 2.235.378 kg dan Bulog Kanwil D.I. Yogyakarta, sebanyak 1.164.376 kg. Teknis penyalurannya, dilaksanakan melalui PT Jasa Prima Logistik. Khusus penyaluran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Sukoharjo dengan total 68.678 KK, penyaluran bantuan sebanyak 686.780 kg beras, sudah tersalurkan 85 persen.

Pada kesempatan itu, Leni Syakbaniyah, salah seorang penerima bantuan beras, mengaku senang dan terbantu dengan adanya bantuan beras 10 kg dan minyak goreng dari pemerintah.

"Senang banget. Ini sekitar 10kg bisa untuk dua minggu, karena ada empat orang anggota keluarga," ujar warga Jetis Pondok, Nguter, Sukoharjo itu.

Hal yang sama diungkapkan oleh seorang buruh tani, Jito Wiyono. Warga Mbogor, Desa Kepuh, Nguter, Sukoharjo itu mengaku bantuan beras dari pemerintah bisa untuk persediaan satu bulan. Sebab, dirinya hanya tinggal dengan sang istri. Wiyono juga bercerita bahwa di daerah Sukoharjo, termasuk daerah dengan kondisi air yang cukup untuk pertanian.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu