Follow Us :              

Deflasi 0,22% pada Mei 2024, Pemprov Jateng Komitmen Rutin Pantau Harga Pasar

  03 June 2024  |   13:00:00  |   dibaca : 97 
Kategori :
Bagikan :


Deflasi 0,22% pada Mei 2024, Pemprov Jateng Komitmen Rutin Pantau Harga Pasar

03 June 2024 | 13:00:00 | dibaca : 97
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, tercatat angka inflasi Jateng pada Mei 2024 secara year on year sebesar 2,66% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,446.

"Alhamdulillah untuk Mei 2024, kita (Provinsi Jateng) untuk month to month deflasi 0,22 persen. Sedangkan angka inflasi year on year kita juga mengalami penurunan menjadi 2,66 persen," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno di sela agenda rilis data inflasi Provinsi Jateng di Kantor BPS Jateng pada Senin, 3 Juni 2024.

Sekda mengatakan, komoditas penyumbang inflasi terbesar di Jateng lebih banyak berasal dari kelompok makanan, terutama komoditas beras.

"Jateng sebagai penghasil beras, tetapi sering diombang-ambing oleh inflasi dari beras, sehingga kondisi ini juga menjadi PR (pekerjan rumah) bersama, supaya saat musim panen maupun belum panen tidak terjadi gejolak harga," katanya.

Pada kesempatan itu, Sekda mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan seluruh stakeholder terkait dalam mengendalikan laju inflasi. Sebab, hingga kini angka inflasi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota masih dalam rentang target yang ditentukan.

"Untuk menjaga inflasi di Jateng tetap terkendali, kita harus melakukan pemantauan rutin, supaya tahu mana-mana yang butuh tindak lanjut dan langkah-langkah upayanya," ucapnya.

Kepala BPS Jateng, Dadang Hardiwan menjelaskan, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi, antara lain beras, daging ayam ras, tomat, angkutan antarkota, cabai rawit, tarif kereta api, bayam, pisang, dan telepon selular.

Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi, yaitu cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, emas, dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).


Bagikan :

SEMARANG – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, tercatat angka inflasi Jateng pada Mei 2024 secara year on year sebesar 2,66% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,446.

"Alhamdulillah untuk Mei 2024, kita (Provinsi Jateng) untuk month to month deflasi 0,22 persen. Sedangkan angka inflasi year on year kita juga mengalami penurunan menjadi 2,66 persen," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno di sela agenda rilis data inflasi Provinsi Jateng di Kantor BPS Jateng pada Senin, 3 Juni 2024.

Sekda mengatakan, komoditas penyumbang inflasi terbesar di Jateng lebih banyak berasal dari kelompok makanan, terutama komoditas beras.

"Jateng sebagai penghasil beras, tetapi sering diombang-ambing oleh inflasi dari beras, sehingga kondisi ini juga menjadi PR (pekerjan rumah) bersama, supaya saat musim panen maupun belum panen tidak terjadi gejolak harga," katanya.

Pada kesempatan itu, Sekda mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan seluruh stakeholder terkait dalam mengendalikan laju inflasi. Sebab, hingga kini angka inflasi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota masih dalam rentang target yang ditentukan.

"Untuk menjaga inflasi di Jateng tetap terkendali, kita harus melakukan pemantauan rutin, supaya tahu mana-mana yang butuh tindak lanjut dan langkah-langkah upayanya," ucapnya.

Kepala BPS Jateng, Dadang Hardiwan menjelaskan, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi, antara lain beras, daging ayam ras, tomat, angkutan antarkota, cabai rawit, tarif kereta api, bayam, pisang, dan telepon selular.

Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi, yaitu cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, emas, dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu