Follow Us :              

Upayakan Pelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir Jateng, Pj Gubernur Berkomitmen Selesaikan Dampak Krisis Iklim dengan Cara Inovatif

  25 June 2024  |   09:00:00  |   dibaca : 484 
Kategori :
Bagikan :


Upayakan Pelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir Jateng, Pj Gubernur Berkomitmen Selesaikan Dampak Krisis Iklim dengan Cara Inovatif

25 June 2024 | 09:00:00 | dibaca : 484
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

BANYUMAS - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., berkomitmen akan menyelesaikan berbagai dampak krisis iklim dan persoalan lingkungan hidup di Jateng. 

"Pemprov Jateng berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah penyelesaian krisis iklim, dengan cara-cara inovatif dan mengedepankan prinsip keadilan," ucapnya saat menghadiri Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Provinsi Jawa Tengah di Kebun Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas pada Selasa 25 Juni 2024. 

Berbagai upaya yang akan dilakukan, antara lain menyelenggarakan program reboisasi atau penghijauan kembali hutan dan lahan kritis, pencegahan deforestasi (penebangan hutan secara liar), dan perlindungan kawasan dengan ekosistem yang dianggap penting. 

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur mengatakan, kawasan Kebun Raya Baturraden adalah salah satu contoh kawasan hutan dan ekosistem alam yang masih terjaga. Pohon-pohon besar masih banyak tumbuh, sehingga penyerapan dan penahanan air hujan masih berfungsi dengan baik.

Maka dari itu, ia menyampaikan bahwa pelestarian alam di daerah hulu, seperti pegunungan dan perbukitan memang harus dilakukan. Sementara itu, upaya ini juga harus diimbangi dengan pelestarian lingkungan di daerah hilir, seperti penguatan tanggul, penanganan sedimentasi sungai, dan perawatan saluran air. 

Pj Gubernur menuturkan, upaya untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim juga sudah dilakukan di daerah pesisir yang terdampak rob. Salah satunya dengan pembuatan tanggul laut sepanjang 3,6 km di Tambak Lorok, Kota Semarang.

"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), yang sudah membuat tanggul-tanggul untuk menahan, atau menanggulangi rob, khususnya di Semarang," jelasnya.

Selain tu, juga dilakukan pembuatan sumur resapan dan kegiatan-kegiatan konservasi lainnya. Pj Gubernur berharap, melalui berbagai upaya ini,  hutan dan lingkungan hidup di Jateng tetap terjaga dengan baik. 

"Kami juga minta masyarakat, untuk terus menanam pohon di sekitar lingkungan(nya). Nanti akan dibimbing oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi (Jateng), maupun kabupaten/kota," katanya.

Secara umum, Pj Gubernur mengatakan bahwa kondisi lingkungan di Jateng masih terlihat baik. Akan tetapi, situasi dan kondisi ini harus benar-benar diperhatikan, karena masih banyak oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan berbagai tindakan tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan.

Oleh sebab itu, ia berkomitmen akan terus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan pemerintah kab/kota, TNI-Polri, pegiat lingkungan, maupun masyarakat untuk bersama-sama melestarikan dan menjaga lingkungan.


Bagikan :

BANYUMAS - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., berkomitmen akan menyelesaikan berbagai dampak krisis iklim dan persoalan lingkungan hidup di Jateng. 

"Pemprov Jateng berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah penyelesaian krisis iklim, dengan cara-cara inovatif dan mengedepankan prinsip keadilan," ucapnya saat menghadiri Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Provinsi Jawa Tengah di Kebun Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas pada Selasa 25 Juni 2024. 

Berbagai upaya yang akan dilakukan, antara lain menyelenggarakan program reboisasi atau penghijauan kembali hutan dan lahan kritis, pencegahan deforestasi (penebangan hutan secara liar), dan perlindungan kawasan dengan ekosistem yang dianggap penting. 

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur mengatakan, kawasan Kebun Raya Baturraden adalah salah satu contoh kawasan hutan dan ekosistem alam yang masih terjaga. Pohon-pohon besar masih banyak tumbuh, sehingga penyerapan dan penahanan air hujan masih berfungsi dengan baik.

Maka dari itu, ia menyampaikan bahwa pelestarian alam di daerah hulu, seperti pegunungan dan perbukitan memang harus dilakukan. Sementara itu, upaya ini juga harus diimbangi dengan pelestarian lingkungan di daerah hilir, seperti penguatan tanggul, penanganan sedimentasi sungai, dan perawatan saluran air. 

Pj Gubernur menuturkan, upaya untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim juga sudah dilakukan di daerah pesisir yang terdampak rob. Salah satunya dengan pembuatan tanggul laut sepanjang 3,6 km di Tambak Lorok, Kota Semarang.

"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), yang sudah membuat tanggul-tanggul untuk menahan, atau menanggulangi rob, khususnya di Semarang," jelasnya.

Selain tu, juga dilakukan pembuatan sumur resapan dan kegiatan-kegiatan konservasi lainnya. Pj Gubernur berharap, melalui berbagai upaya ini,  hutan dan lingkungan hidup di Jateng tetap terjaga dengan baik. 

"Kami juga minta masyarakat, untuk terus menanam pohon di sekitar lingkungan(nya). Nanti akan dibimbing oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi (Jateng), maupun kabupaten/kota," katanya.

Secara umum, Pj Gubernur mengatakan bahwa kondisi lingkungan di Jateng masih terlihat baik. Akan tetapi, situasi dan kondisi ini harus benar-benar diperhatikan, karena masih banyak oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan berbagai tindakan tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan.

Oleh sebab itu, ia berkomitmen akan terus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan pemerintah kab/kota, TNI-Polri, pegiat lingkungan, maupun masyarakat untuk bersama-sama melestarikan dan menjaga lingkungan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu