Follow Us :              

Tingkatkan Pelayanan, Pemprov Tambah Armada BRT Trans Jateng Rute Semarang-Kendal dan Solo-Sukoharjo-Wonogiri

  01 July 2024  |   13:30:00  |   dibaca : 530 
Kategori :
Bagikan :


Tingkatkan Pelayanan, Pemprov Tambah Armada BRT Trans Jateng Rute Semarang-Kendal dan Solo-Sukoharjo-Wonogiri

01 July 2024 | 13:30:00 | dibaca : 530
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menambah armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng untuk rute Semarang-Kendal dan Solo-Sukoharjo-Wonogiri, seiring dengan tingginya animo masyarakat dalam menggunakan moda transportasi tersebut.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, penambahan armada merupakan hal yang sangat bagus. Sebab, kemanfaatan atau faktor muatan BRT dari tujuh koridor yang ada sudah mencapai 85,45%, maka penambahan dua rute ini harapannya semakin memaksimalkan kegunaan transportasi umum itu.

"Jadi penambahan (bus) di Semarang-Kendal, dan rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri adalah bagian (dari proses untuk) menambah kemampuan angkut," ucapnya dalam Tasyakuran Penambahan BRT Trans Jateng di Terminal Mangkang, Kota Semarang pada Senin, 1 Juli 2024.

Asisten Ekbang menambahkan, penambahan rute akan mengurangi kepadatan penumpang terutama pada jam-jam sibuk. Dengan begitu, masyarakat akan terlayani dengan lebih baik. Menurutnya, penambahan armada ini juga berperan penting dalam melayani masyarakat agar mudah mengakses pusat-pusat aktivitas ekonomi, pendidikan, dan lainnya.

"Harapan kita, transportasi makin baik, (minat pengguna) transportasi pakai fasilitas umum makin baik, polusi bisa kita kendalikan, kemacetan bisa kita kendalikan," ujar

Pelaksana Harian (Plh) Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Erry Derima Ryanto menyatakan, ada penambahan armada bus sebanyak 3 unit. Rinciannya, 2 unit bus untuk rute Semarang-Kendal, dan 1 unit rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri.

Ia menyampaikan, load factor atau faktor muatan/kemanfaatan bus Semarang-Kendal cukup tinggi. Penambahan 2 bus kapasitas 40 orang, dengan 4 rit (perjalanan bolak-balik) atau 8 kali perjalanan tiap bus dalam sehari, membuat kapasitas muatannya bertambah sebanyak 640 orang penumpang.

"Wonogiri (Solo-Sukoharjo-Wonogiri) itu, 3 rit atau 6 kali (perjalanan). Kalau itu 1 bus, 40 orang kali 6 sama dengan 240 orang. Jadi, kapasitas penumpang 240. Total semua 900 orang, hampir seribu (penumpang)," kata Erry,

Menurutnya, penambahan bus bisa menambah kapasitas dan mengurangi waktu tunggu. Jika sebelumnya masyarakat harus menunggu hingga 15 menit-17 menit, maka waktu tunggunya bisa berkurang menjadi 12 menit. Sementara, tarif bus masih sama seperti rute lainnya, yakni Rp4 ribu untuk umum dan Rp2 ribu untuk pelajar, mahasiswa, veteran, buruh.

"Kita akan lakukan perhitungan lagi tarif keekonomian, dan selalu kita evaluasi lagi untuk layanan Trans Jateng yang lebih baik lagi," ujar Erry.

Ia menambahkan, alasan adanya penambahan bus adalah tingginya kemanfaatan bus. Misalnya, rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri faktor muatannya mencapai 99,65% dan Semarang-Kendal sebesar 90,24%. Dari data tersebut, artinya keberangkatan setiap bus selalu dalam kondisi penuh, sehingga calon penumpang pasti berdesak-desakan.

Erry membeberkan, saat ini Trans Jateng sudah menyediakan 7 rute perjalanan, dengan total armada sebanyak 112 unit. Adapun 7 rute yang beroperasi, yaitu rute Semarang-Bawen 28 unit, Purwokerto-Purbalingga 14 unit armada, Semarang-Kendal 14 unit, Magelang-Purworejo 14 unit, Solo-Sragen 14 unit, Semarang-Gubug 14 unit, dan Solo-Sukoharjo-Wonogiri 14 unit.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal, Sugiono menyambut baik penambahan dua unit bus angkutan aglomerasi di daerahnya. Sebab berdasarkan pengamatannya, banyak buruh pabrik yang sudah memanfaatkan fasilitas angkutan umum tersebut. 

"Kami mewakili warga Kendal, menyampaikan terima kasih sekali dengan tambahan ini, karena di Kendal kita ketahui ada kawasan industri,” katanya.

Bagi buruh, tarif yang murah dapat membantu mengurangi biaya transportasi. Selain lebih hemat, naik Trans Jateng juga lebih aman dan nyaman.

Bagi pemerintah, keberhasilan mengelola manajemen transportasi akan memberikan dampak positif bagi berkurangnya polusi, kemacetan, dan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menambah armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng untuk rute Semarang-Kendal dan Solo-Sukoharjo-Wonogiri, seiring dengan tingginya animo masyarakat dalam menggunakan moda transportasi tersebut.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, penambahan armada merupakan hal yang sangat bagus. Sebab, kemanfaatan atau faktor muatan BRT dari tujuh koridor yang ada sudah mencapai 85,45%, maka penambahan dua rute ini harapannya semakin memaksimalkan kegunaan transportasi umum itu.

"Jadi penambahan (bus) di Semarang-Kendal, dan rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri adalah bagian (dari proses untuk) menambah kemampuan angkut," ucapnya dalam Tasyakuran Penambahan BRT Trans Jateng di Terminal Mangkang, Kota Semarang pada Senin, 1 Juli 2024.

Asisten Ekbang menambahkan, penambahan rute akan mengurangi kepadatan penumpang terutama pada jam-jam sibuk. Dengan begitu, masyarakat akan terlayani dengan lebih baik. Menurutnya, penambahan armada ini juga berperan penting dalam melayani masyarakat agar mudah mengakses pusat-pusat aktivitas ekonomi, pendidikan, dan lainnya.

"Harapan kita, transportasi makin baik, (minat pengguna) transportasi pakai fasilitas umum makin baik, polusi bisa kita kendalikan, kemacetan bisa kita kendalikan," ujar

Pelaksana Harian (Plh) Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Erry Derima Ryanto menyatakan, ada penambahan armada bus sebanyak 3 unit. Rinciannya, 2 unit bus untuk rute Semarang-Kendal, dan 1 unit rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri.

Ia menyampaikan, load factor atau faktor muatan/kemanfaatan bus Semarang-Kendal cukup tinggi. Penambahan 2 bus kapasitas 40 orang, dengan 4 rit (perjalanan bolak-balik) atau 8 kali perjalanan tiap bus dalam sehari, membuat kapasitas muatannya bertambah sebanyak 640 orang penumpang.

"Wonogiri (Solo-Sukoharjo-Wonogiri) itu, 3 rit atau 6 kali (perjalanan). Kalau itu 1 bus, 40 orang kali 6 sama dengan 240 orang. Jadi, kapasitas penumpang 240. Total semua 900 orang, hampir seribu (penumpang)," kata Erry,

Menurutnya, penambahan bus bisa menambah kapasitas dan mengurangi waktu tunggu. Jika sebelumnya masyarakat harus menunggu hingga 15 menit-17 menit, maka waktu tunggunya bisa berkurang menjadi 12 menit. Sementara, tarif bus masih sama seperti rute lainnya, yakni Rp4 ribu untuk umum dan Rp2 ribu untuk pelajar, mahasiswa, veteran, buruh.

"Kita akan lakukan perhitungan lagi tarif keekonomian, dan selalu kita evaluasi lagi untuk layanan Trans Jateng yang lebih baik lagi," ujar Erry.

Ia menambahkan, alasan adanya penambahan bus adalah tingginya kemanfaatan bus. Misalnya, rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri faktor muatannya mencapai 99,65% dan Semarang-Kendal sebesar 90,24%. Dari data tersebut, artinya keberangkatan setiap bus selalu dalam kondisi penuh, sehingga calon penumpang pasti berdesak-desakan.

Erry membeberkan, saat ini Trans Jateng sudah menyediakan 7 rute perjalanan, dengan total armada sebanyak 112 unit. Adapun 7 rute yang beroperasi, yaitu rute Semarang-Bawen 28 unit, Purwokerto-Purbalingga 14 unit armada, Semarang-Kendal 14 unit, Magelang-Purworejo 14 unit, Solo-Sragen 14 unit, Semarang-Gubug 14 unit, dan Solo-Sukoharjo-Wonogiri 14 unit.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal, Sugiono menyambut baik penambahan dua unit bus angkutan aglomerasi di daerahnya. Sebab berdasarkan pengamatannya, banyak buruh pabrik yang sudah memanfaatkan fasilitas angkutan umum tersebut. 

"Kami mewakili warga Kendal, menyampaikan terima kasih sekali dengan tambahan ini, karena di Kendal kita ketahui ada kawasan industri,” katanya.

Bagi buruh, tarif yang murah dapat membantu mengurangi biaya transportasi. Selain lebih hemat, naik Trans Jateng juga lebih aman dan nyaman.

Bagi pemerintah, keberhasilan mengelola manajemen transportasi akan memberikan dampak positif bagi berkurangnya polusi, kemacetan, dan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu