SEMARANG – Indonesia-Tiongkok Youth Exchange Program 2024 atau program pertukaran pemuda Indonesia-Tiongkok, dinilai mampu mempererat hubungan kerja sama di antara kedua negara, sekaligus meningkatkan pengetahuan generasi muda di berbagai bidang keilmuan.

"Pertukaran remaja ini mempunyai tujuan, agar kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia dan Provinsi Fujian, Tiongkok menjadi lebih maju," ucap Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno saat menerima kunjungan delegasi Indonesia-Tiongkok Youth Exchange Program di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang pada Selasa, 6 Agustus 2024 malam.

Melalui program tersebut, para pemuda dari Jateng dan Fujian bisa saling mempelajari keunggulan di tiap-tiap daerah, sehingga bisa dikembangkan di masing-masing negara.

"Melalui program pertukaran remaja ini, generasi muda bisa lebih mengenal budaya dan potensi apa saja yang bisa dikerjasamakan,” katanya.

President Youth Fujian Association, Shao mengatakan, pertukaran pemuda ini mampu memberikan informasi tentang sejarah eratnya hubungan Indonesia dan Tiongkok. 

Pada kesempatan itu, ia menceritakan bahwa rombongannya telah mengunjungi Kelenteng Sam Poo Kong Semarang dan melihat relief perjalanan Cheng Ho. 

“Ini menjadi bukti sejarah, bahwa kedua provinsi (Jateng dan Fujian) sudah memiliki hubungan persahabatan yang baik sejak lama," kata Shao.  

Menurutnya, program ini bisa menjembatani persahabatan antara kedua provinsi. Apalagi, program Youth Exchange ini sudah berlangsung sejak pandemi covid di tahun 2019. 

Berkat kegiatan ini, para pemuda di Jateng dan Fujian bisa belajar dan saling berkomunikasi selama beberapa hari. Dengan begitu, mereka mampu memahami perbedaan budaya bukan hanya di negaranya, tetapi juga di negara lain. 

Shao mengatakan, program yang diikuti oleh pemuda dari berbagai perguruan tinggi itu membuat hubungan kerja sama antara Provinsi Fujian dengan Jateng menjadi semakin baik dan lebih berkembang.