SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menargetkan kontingen Jateng meraih prestasi yang luar biasa pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut).

Hal itu disampaikan, saat ia melepas 1.141 perwakilan Jateng yang terdiri dari 758 atlet serta 383 pelatih dan official, yang akan berlaga dalam PON 2024 pada tanggal 8-20 September mendatang.

“Setidak-tidaknya ada perbaikan peringkat dan bisa menambah perbendaharaan medali. Kami yakin, dulu kan 27 (medali emas), (sekarang) kita targetkan minimal 50 medali (emas) dan target (peringkat) ke-3 (tiga)," ucap Pj Gubernur di GOR Jatidiri, Kota Semarang pada Sabtu, 24 Agustus 2024 malam.

Para atlet dari Jateng akan berlaga di 60 cabang olahraga (cabor), dari total 65 cabor yang dipertandingkan pada PON tahun ini. Dengan banyaknya cabor yang diikuti, Pj Gubernur berharap, hal ini berbanding lurus dengan perolehan medali yang diraih kontingen Jateng.

Ia mengungkapkan, usaha para atlet untuk mencapai target tersebut tidak main-main. Bahkan, selama kurang lebih 7 bulan belakangan ini, mereka terus meningkatkan intensitas latihannya.

Selain itu, penyelenggaraan event Sport Tourism Event (Specta) Jawa Tengah yang digelar sejak Februari 2024 lalu, juga menjadi salah satu sarana latihan bagi para atlet.

"Kita pun ada beberapa program Pemprov, yaitu Jateng Sport Tourism Event, yang kita harapkan akan dimanfaatkan untuk pemanasan," ungkap Pj Gubernur.

Seluruh atlet yang terpilih sudah melewati seleksi yang cukup ketat, sehingga bisa dipastikan, merekalah atlet-atlet terbaik yang dimiliki Jateng.

Pj Gubernur menyampaikan, cabor yang diproyeksikan akan mendulang banyak prestasi terutama medali emas, antara lain wushu, menembak, pencak silat, panahan, atletik, dan panjat tebing. Melalui dukungan yang diberikan Pemprov Jateng, para atlet diharapkan mampu memberikan usaha dan prestasi terbaiknya.

Pada kesempatan itu, ia juga berpesan, agar seluruh kontingen mampu menunjukkan budaya Jateng yang santun, tetapi tidak kenal putus asa. Mereka harus bisa membuktikan, dibalik kelemahlembutan masyarakat Jateng terdapat jiwa yang pantang menyerah.