Foto : Sigit (Humas Jateng)
Foto : Sigit (Humas Jateng)
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen membuka akses literasi yang merata hingga ke perdesaan. Salah satunya melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digagas oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.
"Karena mayoritas penduduk Jateng berada di wilayah desa, sehingga sasaran pembangunan tentunya di desa. Kami berharap, masyarakat di desa juga melek perpustakaan," ucap Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno usai membuka acara Pertemuan Pemangku Kepentingan Bersama Perwakilan Perpustakaan Nasional RI di Hotel Grandhika, Kota Semarang pada Rabu, 25 September 2024.
Sekda menyampaikan, Pemprov Jateng menyambut baik dan mendukung program prioritas tersebut. Selain untuk meningkatkan kegemaran membaca dan mencerdaskan masyarakat, program TPBIS juga diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menjalankan peran dan fungsi perpustakaan.
Sebagai sumber ilmu, perpustakaan memiliki fungsi strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, perpustakaan juga berperan penting dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
"Saya ingin perpustakaan menjadi rujukan orang untuk menyelesaikan masalah. Harapannya, orang datang ke perpustakaan (lalu) mendapatkan cara menyelesaikan masalah," ujar Sekda.
Ketua Subkelompok Substansi Kerja Sama dan Humas Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Humas Perpustakaan Nasional RI, Chaerul Umam mengatakan, perpustakaan mempunyai tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan literasi masyarakat.
Selain itu, perpustakaan juga memiliki peran penting sebagai pendukung program-program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
"Sehingga perpustakaan selain sebagai penyedia informasi buku bacaan, juga men-support program literasi melalui berbagai kegiatan," katanya.
Dilansir dari situs resmi Perpusnas RI, sejak dicanangkan sebagai program prioritas nasional pada tahun 2018 hingga 2022, program TPBIS telah dilaksanakan di 34 perpustakaan provinsi, 296 perpustakaan kabupaten/kota, dan 1.696 perpustakaan desa/kelurahan. Pada tahun 2023, sebanyak 450 perpustakaan desa/kelurahan menjadi mitra baru dari program TPBIS.
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen membuka akses literasi yang merata hingga ke perdesaan. Salah satunya melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digagas oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.
"Karena mayoritas penduduk Jateng berada di wilayah desa, sehingga sasaran pembangunan tentunya di desa. Kami berharap, masyarakat di desa juga melek perpustakaan," ucap Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno usai membuka acara Pertemuan Pemangku Kepentingan Bersama Perwakilan Perpustakaan Nasional RI di Hotel Grandhika, Kota Semarang pada Rabu, 25 September 2024.
Sekda menyampaikan, Pemprov Jateng menyambut baik dan mendukung program prioritas tersebut. Selain untuk meningkatkan kegemaran membaca dan mencerdaskan masyarakat, program TPBIS juga diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menjalankan peran dan fungsi perpustakaan.
Sebagai sumber ilmu, perpustakaan memiliki fungsi strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, perpustakaan juga berperan penting dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
"Saya ingin perpustakaan menjadi rujukan orang untuk menyelesaikan masalah. Harapannya, orang datang ke perpustakaan (lalu) mendapatkan cara menyelesaikan masalah," ujar Sekda.
Ketua Subkelompok Substansi Kerja Sama dan Humas Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Humas Perpustakaan Nasional RI, Chaerul Umam mengatakan, perpustakaan mempunyai tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan literasi masyarakat.
Selain itu, perpustakaan juga memiliki peran penting sebagai pendukung program-program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
"Sehingga perpustakaan selain sebagai penyedia informasi buku bacaan, juga men-support program literasi melalui berbagai kegiatan," katanya.
Dilansir dari situs resmi Perpusnas RI, sejak dicanangkan sebagai program prioritas nasional pada tahun 2018 hingga 2022, program TPBIS telah dilaksanakan di 34 perpustakaan provinsi, 296 perpustakaan kabupaten/kota, dan 1.696 perpustakaan desa/kelurahan. Pada tahun 2023, sebanyak 450 perpustakaan desa/kelurahan menjadi mitra baru dari program TPBIS.
Berita Terbaru