Foto : Vivi (Humas Jateng)
Foto : Vivi (Humas Jateng)
SURAKARTA – Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Tahun 2024 di Solo Raya resmi ditutup oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo di Stadion Manahan, Kota Surakarta pada Minggu, 13 Oktober 2024 malam.
Dalam ajang tersebut, Kontingen Jawa Tengah berhasil menjadi juara umum dengan membawa pulang sebanyak 406 medali, yang terdiri dari 161 emas, 121 perak, dan 124 perunggu. Perolehan medali Jateng itu lebih unggul dibandingkan dengan kontingen lainnya.
Meskipun begitu, pencapaian tersebut bukanlah akhir dari segalanya. Pemerintah Provinsi Jateng ke depannya akan tetap melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para atlet.
Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengatakan, capaian Jateng dalam Peparnas ini merupakan awal untuk menghadapi tantangan ke depan. Harapannya, atlet Jateng tidak hanya bertanding di tingkat lokal atau nasional, tetapi juga berkiprah hingga level internasional.
“Kita harapkan mereka jadi atlet dunia yang berprestasi, makanya setelah ini kita akan terus melakukan pembinaan-pembinaan, bahkan akan ada peningkatan dari tahun sebelumnya,” ucapnya usai menghadiri Penutupan Peparnas XVII.
Gayung bersambut, pemerintah juga akan membangun pusat pelatihan untuk atlet paralimpik Indonesia di Kabupaten Karanganyar.
“Tempat tersebut akan digunakan untuk pemusatan atlet-atlet difabel. Ini akan kita manfaatkan,” kata Pj Gubernur.
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur mengaku bangga dengan pencapaian yang diraih oleh Kontingen Jateng, sebab mereka mampu mewujudkan target sebagai juara umum. Maka dari itu, Pemprov Jateng akan memberikan bonus sebagai bentuk apresiasi kepada para pemenang yang nilainya setara dengan yang diberikan kepada atlet PON.
“Saat ini yang dikedepankan adalah kesetaraan, baik atlet PON atau Peparnas, bonus yang diberikan sama,” katanya.
Adapun bonus untuk peraih medali emas perorangan sebesar Rp250 juta, perak sebanyak Rp125 juta, dan perunggu sebesar Rp62,5 juta.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo mengapresiasi Kontingen Jateng yang mampu meraih juara umum pada Peparnas XVII Tahun 2024. Menurutnya, pencapaian yang diperoleh merupakan hasil kerja keras dan semangat dari semua pihak.
"Atas nama Bapak Presiden, saya ingin mengucapkan selamat kepada semua atlet yang telah meraih medali dan memecah rekor," katanya dalam pidato penutupan.
Menpora menyatakan, atlet- atlet yang bertanding merupakan para juara yang telah memberikan pengalaman dan pembelajaran berharga mengenai sikap pantang menyerah.
"Bagi mereka yang belum (meraih medali), jangan pernah berkecil hati. Kalian para juara yang telah memberi pelajaran, bahwa keberanian dan usaha keras adalah pencapaian terbesar," ucapnya.
Ia menambahkan, Peparnas merupakan ajang olahraga yang mengusung semangat inklusifitas, solidaritas, dan integritas sebagai momentum rasa cinta terhadap kemanusiaan.
Sementara itu, Ketua Umum Panitia Besar Peparnas XVII Tahun 2024, DB Susanto mengatakan, dalam penyelenggaraan Peparnas XVII banyak rekor yang terpecahkan. Secara keseluruhan, ada 114 rekor nasional dan 1 rekor Asia Tenggara yang dipecahkan.
Menurutnya, pelaksanaan Peparnas 2024 di Solo pada 6-13 Oktober 2024 menjadi pembelajaran bagi masyarakat bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi, khususnya di dunia olahraga. Selain itu, juga menjadi bukti bahwa prestasi ini dapat dikejar oleh semua orang.
"Dengan kerja keras dan konsistensi, kesulitan pasti bisa diatasi dan (mereka) dapat meraih prestasi," ujar Susanto.
SURAKARTA – Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Tahun 2024 di Solo Raya resmi ditutup oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo di Stadion Manahan, Kota Surakarta pada Minggu, 13 Oktober 2024 malam.
Dalam ajang tersebut, Kontingen Jawa Tengah berhasil menjadi juara umum dengan membawa pulang sebanyak 406 medali, yang terdiri dari 161 emas, 121 perak, dan 124 perunggu. Perolehan medali Jateng itu lebih unggul dibandingkan dengan kontingen lainnya.
Meskipun begitu, pencapaian tersebut bukanlah akhir dari segalanya. Pemerintah Provinsi Jateng ke depannya akan tetap melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para atlet.
Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengatakan, capaian Jateng dalam Peparnas ini merupakan awal untuk menghadapi tantangan ke depan. Harapannya, atlet Jateng tidak hanya bertanding di tingkat lokal atau nasional, tetapi juga berkiprah hingga level internasional.
“Kita harapkan mereka jadi atlet dunia yang berprestasi, makanya setelah ini kita akan terus melakukan pembinaan-pembinaan, bahkan akan ada peningkatan dari tahun sebelumnya,” ucapnya usai menghadiri Penutupan Peparnas XVII.
Gayung bersambut, pemerintah juga akan membangun pusat pelatihan untuk atlet paralimpik Indonesia di Kabupaten Karanganyar.
“Tempat tersebut akan digunakan untuk pemusatan atlet-atlet difabel. Ini akan kita manfaatkan,” kata Pj Gubernur.
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur mengaku bangga dengan pencapaian yang diraih oleh Kontingen Jateng, sebab mereka mampu mewujudkan target sebagai juara umum. Maka dari itu, Pemprov Jateng akan memberikan bonus sebagai bentuk apresiasi kepada para pemenang yang nilainya setara dengan yang diberikan kepada atlet PON.
“Saat ini yang dikedepankan adalah kesetaraan, baik atlet PON atau Peparnas, bonus yang diberikan sama,” katanya.
Adapun bonus untuk peraih medali emas perorangan sebesar Rp250 juta, perak sebanyak Rp125 juta, dan perunggu sebesar Rp62,5 juta.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo mengapresiasi Kontingen Jateng yang mampu meraih juara umum pada Peparnas XVII Tahun 2024. Menurutnya, pencapaian yang diperoleh merupakan hasil kerja keras dan semangat dari semua pihak.
"Atas nama Bapak Presiden, saya ingin mengucapkan selamat kepada semua atlet yang telah meraih medali dan memecah rekor," katanya dalam pidato penutupan.
Menpora menyatakan, atlet- atlet yang bertanding merupakan para juara yang telah memberikan pengalaman dan pembelajaran berharga mengenai sikap pantang menyerah.
"Bagi mereka yang belum (meraih medali), jangan pernah berkecil hati. Kalian para juara yang telah memberi pelajaran, bahwa keberanian dan usaha keras adalah pencapaian terbesar," ucapnya.
Ia menambahkan, Peparnas merupakan ajang olahraga yang mengusung semangat inklusifitas, solidaritas, dan integritas sebagai momentum rasa cinta terhadap kemanusiaan.
Sementara itu, Ketua Umum Panitia Besar Peparnas XVII Tahun 2024, DB Susanto mengatakan, dalam penyelenggaraan Peparnas XVII banyak rekor yang terpecahkan. Secara keseluruhan, ada 114 rekor nasional dan 1 rekor Asia Tenggara yang dipecahkan.
Menurutnya, pelaksanaan Peparnas 2024 di Solo pada 6-13 Oktober 2024 menjadi pembelajaran bagi masyarakat bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi, khususnya di dunia olahraga. Selain itu, juga menjadi bukti bahwa prestasi ini dapat dikejar oleh semua orang.
"Dengan kerja keras dan konsistensi, kesulitan pasti bisa diatasi dan (mereka) dapat meraih prestasi," ujar Susanto.
Berita Terbaru