Follow Us :              

HUT KORPRI Jadi Momen Kampanyekan Anti-KDRT dan Aksi Peduli Petani

  17 November 2024  |   06:00:00  |   dibaca : 75 
Kategori :
Bagikan :


HUT KORPRI Jadi Momen Kampanyekan Anti-KDRT dan Aksi Peduli Petani

17 November 2024 | 06:00:00 | dibaca : 75
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Jawa Tengah pada Minggu, 17 November 2024.

Acara yang dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur Jateng tersebut, diramaikan dengan berbagai kegiatan, mulai dari jalan sehat yang diikuti 10 ribu peserta, sarapan bersama, aksi peduli petani, kampanye antikekerasan dalam rumah tangga (KDRT), aneka perlombaan, konser musik, dan kegiatan seru lainnya. 

Dalam acara yang mengampanyekan gerakan antikekerasan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno menyampaikan, pihaknya mendukung penuh gerakan anti-KDRT bertajuk "Kerasan di Rumah". Menurutnya, gerakan tersebut harus disosialisasikan ke semua kalangan guna memberikan pemahaman bahwa rumah yang aman dan nyaman, mampu mencegah terjadinya tindakan kekerasan terhadap semua anggota keluarga.

"Kegiatan peringatan HUT KORPRI kita kolaborasikan dengan mengampanyekan gerakan kembali ke keluarga dan kerasan (betah) di rumah. Gerakan ini untuk menghindari KDRT," ujar Sekda di sela acara.

Pada acara tersebut, juga diselenggarakan aksi peduli petani dengan cara tebus murah aneka sayur segar dan cabai kering, serta demo masak nasi goreng dengan memanfaatkan cabai kering dan pasta bawang merah. Aksi tersebut bertujuan untuk menggencarkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).  

Sekda mengatakan, meskipun saat ini produksi bawang merah maupun cabai di Jateng jumlahnya berlebih (surplus), akan tetapi inflasi sering terjadi karena harga kedua komoditas yang terus meningkat. Hal ini disebabkan, kebutuhan bawang merah dan cabai yang selalu ada di sepanjang tahun, sedangkan panennya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu. 

"Harapan kami, melalui sosialisasi ini, para aparatur sipil negara (ASN) dapat memberi contoh kepada masyarakat agar terbiasa mengonsumsi cabai kering dan pasta bawang. Kalau ini bisa kita jalankan, maka pengendalian inflasi bisa terjaga," katanya. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra menjelaskan, pihaknya siap membantu Pemprov Jateng mengendalikan inflasi dari hulu ke hilir. 

Dari sisi hulu, pihaknya berupaya meningkatkan kapasitas petani dan produksi pertanian. Sedangkan dari sisi hilir, alat pengolahan cabai dan bawang merah akan diberikan agar kedua komoditas menjadi lebih tahan lama dan tidak cepat membusuk. 

"Sehingga kebutuhan cabai dan bawang tersedia setiap bulan,” ucapnya.

Guna mendukung program tersebut, BI Perwakilan Jateng juga memberikan bantuan alat pengolahan cabai dan bawang merah kepada sejumlah kelompok tani di Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Semarang, dan daerah-daerah sentra cabai di Jateng.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Jawa Tengah pada Minggu, 17 November 2024.

Acara yang dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur Jateng tersebut, diramaikan dengan berbagai kegiatan, mulai dari jalan sehat yang diikuti 10 ribu peserta, sarapan bersama, aksi peduli petani, kampanye antikekerasan dalam rumah tangga (KDRT), aneka perlombaan, konser musik, dan kegiatan seru lainnya. 

Dalam acara yang mengampanyekan gerakan antikekerasan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno menyampaikan, pihaknya mendukung penuh gerakan anti-KDRT bertajuk "Kerasan di Rumah". Menurutnya, gerakan tersebut harus disosialisasikan ke semua kalangan guna memberikan pemahaman bahwa rumah yang aman dan nyaman, mampu mencegah terjadinya tindakan kekerasan terhadap semua anggota keluarga.

"Kegiatan peringatan HUT KORPRI kita kolaborasikan dengan mengampanyekan gerakan kembali ke keluarga dan kerasan (betah) di rumah. Gerakan ini untuk menghindari KDRT," ujar Sekda di sela acara.

Pada acara tersebut, juga diselenggarakan aksi peduli petani dengan cara tebus murah aneka sayur segar dan cabai kering, serta demo masak nasi goreng dengan memanfaatkan cabai kering dan pasta bawang merah. Aksi tersebut bertujuan untuk menggencarkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).  

Sekda mengatakan, meskipun saat ini produksi bawang merah maupun cabai di Jateng jumlahnya berlebih (surplus), akan tetapi inflasi sering terjadi karena harga kedua komoditas yang terus meningkat. Hal ini disebabkan, kebutuhan bawang merah dan cabai yang selalu ada di sepanjang tahun, sedangkan panennya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu. 

"Harapan kami, melalui sosialisasi ini, para aparatur sipil negara (ASN) dapat memberi contoh kepada masyarakat agar terbiasa mengonsumsi cabai kering dan pasta bawang. Kalau ini bisa kita jalankan, maka pengendalian inflasi bisa terjaga," katanya. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra menjelaskan, pihaknya siap membantu Pemprov Jateng mengendalikan inflasi dari hulu ke hilir. 

Dari sisi hulu, pihaknya berupaya meningkatkan kapasitas petani dan produksi pertanian. Sedangkan dari sisi hilir, alat pengolahan cabai dan bawang merah akan diberikan agar kedua komoditas menjadi lebih tahan lama dan tidak cepat membusuk. 

"Sehingga kebutuhan cabai dan bawang tersedia setiap bulan,” ucapnya.

Guna mendukung program tersebut, BI Perwakilan Jateng juga memberikan bantuan alat pengolahan cabai dan bawang merah kepada sejumlah kelompok tani di Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Semarang, dan daerah-daerah sentra cabai di Jateng.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu