Follow Us :              

Serapan Gabah dan Beras dari Petani oleh Bulog Jateng Naik 400%

  05 February 2025  |   09:00:00  |   dibaca : 647 
Kategori :
Bagikan :


Serapan Gabah dan Beras dari Petani oleh Bulog Jateng Naik 400%

05 February 2025 | 09:00:00 | dibaca : 647
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meminta Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng maupun kabupaten/kota untuk tetap menyiapkan stok beras cadangan pemerintah daerah. 

“Jadi setiap tahun (cadangan beras) dibeli dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Beras cadangan itu diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti pada kegiatan tertentu dan kebencanaan,” ucapnya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Dalam Negeri Provinsi Jawa Tengah di Kantor Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jateng pada Rabu, 5 Februari 2025.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, jumlah Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) Provinsi Jateng untuk komoditas gabah kering giling (GKG) pada tahun 2025 mencapai 433.734,2 kg setara beras. 

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Sopran Kennedi, menyatakan, ribuan area persawahan di Jateng yang terdampak banjir tentunya berpengaruh pada hasil panennya. Meskipun begitu, ia menyampaikan bahwa produksi padi di Jateng jumlahnya masih cukup banyak.

“Target (panen) bulan (Februari) ini mencapai 700 ribu-800 ribu hektare yang ada di Jawa Tengah,” katanya.

Terkait dengan penyerapan gabah dari petani, Perum Bulog Jawa Tengah telah menyerap 2.000 ton gabah pada awal tahun 2025. Apabila dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu, angkanya naik sebesar 400%. 

Sopran mengatakan, naiknya angka serapan ini terjadi karena adanya perubahan regulasi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait dengan serapan gabah kering panen (GKP), gabah kering giling (GKG), serta beras yang dibeli dari Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi).

Ia menyampaikan, GKP harus diserap dari petani dengan berbagai bermacam kualitas, sedangkan serapan beras harus berpatokan pada standar kualitas yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Dengan dibantu Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Pangdam IV Diponegoro, dan teman-teman dinas, saya yakin penyerapan gabah oleh Bulog Kanwil Jateng bisa optimal, dan seperti yang disampaikan pak Pj Gubernur Jateng, semoga juga akan bisa membantu menyuplai (beras) ke provinsi lain,” katanya.


Bagikan :

SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meminta Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng maupun kabupaten/kota untuk tetap menyiapkan stok beras cadangan pemerintah daerah. 

“Jadi setiap tahun (cadangan beras) dibeli dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Beras cadangan itu diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti pada kegiatan tertentu dan kebencanaan,” ucapnya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Dalam Negeri Provinsi Jawa Tengah di Kantor Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jateng pada Rabu, 5 Februari 2025.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, jumlah Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) Provinsi Jateng untuk komoditas gabah kering giling (GKG) pada tahun 2025 mencapai 433.734,2 kg setara beras. 

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Sopran Kennedi, menyatakan, ribuan area persawahan di Jateng yang terdampak banjir tentunya berpengaruh pada hasil panennya. Meskipun begitu, ia menyampaikan bahwa produksi padi di Jateng jumlahnya masih cukup banyak.

“Target (panen) bulan (Februari) ini mencapai 700 ribu-800 ribu hektare yang ada di Jawa Tengah,” katanya.

Terkait dengan penyerapan gabah dari petani, Perum Bulog Jawa Tengah telah menyerap 2.000 ton gabah pada awal tahun 2025. Apabila dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu, angkanya naik sebesar 400%. 

Sopran mengatakan, naiknya angka serapan ini terjadi karena adanya perubahan regulasi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait dengan serapan gabah kering panen (GKP), gabah kering giling (GKG), serta beras yang dibeli dari Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi).

Ia menyampaikan, GKP harus diserap dari petani dengan berbagai bermacam kualitas, sedangkan serapan beras harus berpatokan pada standar kualitas yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Dengan dibantu Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Pangdam IV Diponegoro, dan teman-teman dinas, saya yakin penyerapan gabah oleh Bulog Kanwil Jateng bisa optimal, dan seperti yang disampaikan pak Pj Gubernur Jateng, semoga juga akan bisa membantu menyuplai (beras) ke provinsi lain,” katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu