Foto : Vivi (Humas Jateng)
Foto : Vivi (Humas Jateng)
SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya Perum Bulog dalam melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani di Jateng.
Tak hanya itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., juga mendorong Perum Bulog bekerja sama dengan BUMD PT Jateng Agro Berdikari (JTAB) dalam upaya penyerapan gabah dan beras tersebut.
"Perum Bulog bisa kerja sama dengan BUMD untuk penetrasi harga, kami punya PT Jateng Agro Berdikari. Jateng punya hasil panen luar biasa,” ucapnya dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras dalam Negeri Tahun 2025 Provinsi Jawa Tengah bersama Perum Bulog di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Jumat, 7 Maret 2025.
Gubernur menyampaikan, kerja sama itu penting dilakukan guna mengoptimalkan upaya penyerapan dan penetrasi harga atau penetapan harga yang jauh lebih rendah terhadap beras dan gabah.
"Tadi ada MoU (Memorendum of Understanding) antara Bulog dengan para mitra untuk penetrasi harga pembelian gabah, beras, dan lain sebagainya. Ini selaras dengan arahan Presiden untuk (mewujudkan) swasembada pangan. Pemerintah provinsi akan men-support kegiatan ini,” ucapnya.
Dukungan yang diberikanmerupakan sebuah komitmen dalam upaya mengejar target serapan gabah dan beras dari Bulog untuk cadangan pangan nasional.
Gubernur juga menyampaikan, persediaan pangan di Jawa Tengah aman hingga April 2025. Tak hanya itu, saat dilakukan pengecekan di sejumlah pasar, harga bahan pokok juga masih relatif stabil.
Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya, mengatakan, Bulog ditargetkan untuk menyediakan cadangan gabah dan beras sebanyak 3 juta ton sampai April 2025. Maka dari itu, Bulog lebih proaktif datang ke petani untuk membeli hasil panen.
"Kita mendapatkan support dan dorongan dari Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) di Jateng. Serapan Jateng sampai bulan April nanti, sekitar 363 ribu ton setara beras," katanya.
Dalam rakor tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Perum Bulog Kanwil Jateng dan DIY dengan mitra pengadaan pangan Bulog. Setidaknya ada sebanyak 313 mitra Bulog yang hadir, baik secara luring dan daring dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya Perum Bulog dalam melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani di Jateng.
Tak hanya itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., juga mendorong Perum Bulog bekerja sama dengan BUMD PT Jateng Agro Berdikari (JTAB) dalam upaya penyerapan gabah dan beras tersebut.
"Perum Bulog bisa kerja sama dengan BUMD untuk penetrasi harga, kami punya PT Jateng Agro Berdikari. Jateng punya hasil panen luar biasa,” ucapnya dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras dalam Negeri Tahun 2025 Provinsi Jawa Tengah bersama Perum Bulog di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Jumat, 7 Maret 2025.
Gubernur menyampaikan, kerja sama itu penting dilakukan guna mengoptimalkan upaya penyerapan dan penetrasi harga atau penetapan harga yang jauh lebih rendah terhadap beras dan gabah.
"Tadi ada MoU (Memorendum of Understanding) antara Bulog dengan para mitra untuk penetrasi harga pembelian gabah, beras, dan lain sebagainya. Ini selaras dengan arahan Presiden untuk (mewujudkan) swasembada pangan. Pemerintah provinsi akan men-support kegiatan ini,” ucapnya.
Dukungan yang diberikanmerupakan sebuah komitmen dalam upaya mengejar target serapan gabah dan beras dari Bulog untuk cadangan pangan nasional.
Gubernur juga menyampaikan, persediaan pangan di Jawa Tengah aman hingga April 2025. Tak hanya itu, saat dilakukan pengecekan di sejumlah pasar, harga bahan pokok juga masih relatif stabil.
Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya, mengatakan, Bulog ditargetkan untuk menyediakan cadangan gabah dan beras sebanyak 3 juta ton sampai April 2025. Maka dari itu, Bulog lebih proaktif datang ke petani untuk membeli hasil panen.
"Kita mendapatkan support dan dorongan dari Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) di Jateng. Serapan Jateng sampai bulan April nanti, sekitar 363 ribu ton setara beras," katanya.
Dalam rakor tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Perum Bulog Kanwil Jateng dan DIY dengan mitra pengadaan pangan Bulog. Setidaknya ada sebanyak 313 mitra Bulog yang hadir, baik secara luring dan daring dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Berita Terbaru