Follow Us :              

Genjot Peningkatan Jumlah Pengunjung Objek Wisata, Gubernur: Pariwisata Jateng Harus Go International 

  29 April 2025  |   00:00:00  |   dibaca : 142 
Kategori :
Bagikan :


Genjot Peningkatan Jumlah Pengunjung Objek Wisata, Gubernur: Pariwisata Jateng Harus Go International 

29 April 2025 | 00:00:00 | dibaca : 142
Kategori :
Bagikan :

Foto : Gholib (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Gholib (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., terus berupaya menggenjot sejumlah obyek wisata di wilayahnya agar semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Hal ini seiring dengan kembalinya status internasional dari Bandara Ahmad Yani Semarang. 

"Potensi pariwisata Jawa Tengah harus go international," katanya usai menerima kunjungan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Tengah di ruang kerjanya pada Selasa, 29 April 2025.

Dengan kembalinya penerbangan internasional di Bandara Ahmad Yani, hal ini menjadi sebuah potensi untuk mendatangkan turis dari berbagai negara. 

Gubernur sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyiapkan rute penerbangan internasional, baik dengan Angkasa Pura, AirNav, Bea Cukai, Karantina, maupun Imigrasi. Semua pihak, bahkan sudah siap dengan personelnya masing-masing.

Tak hanya itu, para pelaku industri pariwisata di Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut potensi ini. Gubernur berharap, semua pihak mulai dari pengusaha, agen perjalanan wisata, kuliner, perhotelan, dan UMKM, menangkap peluang yang ada untuk memajukan pariwisata Jateng. 

Ia menyampaikan, para pelaku usaha pariwisata bisa membuat paket perjalanan wisata yang digabungkan dengan event-event menarik, seperti kegiatan olahraga, budaya, dan lainnya.

Gubernur mengungkapkan, Jateng memiliki sejumlah event menarik yang berpotensi mendatangkan turis mancanegara, seperti Borobudur Marathon, Tradisi Ruwat Gimbal di Dieng, dan lainnya. Termasuk gelaran Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA) yang rencananya akan digelar pada 7-11 Mei 2025 itu, juga berpotensi mendatangkan wisatawan.
 
“Orang mencari spot-spot baru di wilayah kita, seperti diving, terjun payung, dan lain sebagainya,” ucapnya. 

Selain menggelar berbagai macam event, Gubernur juga akan menggarap pembentukan wilayah aglomerasi wisata atau pemusatan fasilitas wisata di suatu wilayah. Aglomerasi ini dapat meningkatkan potensi di masing-masing daerah yang berdekatan. Contoh yang akan segera digarap adalah aglomerasi wisata yang berpusat di Borobudur, meliputi daerah Kopeng hingga Rawa Pening di Kabupaten Semarang.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono, mengatakan, asosiasi bidang pariwisata secara solid mendukung program Gubernur untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah.

"Kita menyatukan action plan, agar pariwisata meningkat dan perhotelan ramai. Respons Gubernur Ahmad Luthfi tadi luar biasa. Apalagi Industri pariwisata ini menjadi booster pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah," katanya.

Guna meningkatkan kunjungan wisatawan dari berbagai negara, GIPI akan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota untuk menggelar event berskala internasional, mulai dari event olahraga atau sport tourism, kuliner, investasi, dan kegiatan budaya. Targetnya paling tidak ada 10 event dari berbagai sektor yang digelar dalam kurun waktu satu tahun.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., terus berupaya menggenjot sejumlah obyek wisata di wilayahnya agar semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Hal ini seiring dengan kembalinya status internasional dari Bandara Ahmad Yani Semarang. 

"Potensi pariwisata Jawa Tengah harus go international," katanya usai menerima kunjungan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Tengah di ruang kerjanya pada Selasa, 29 April 2025.

Dengan kembalinya penerbangan internasional di Bandara Ahmad Yani, hal ini menjadi sebuah potensi untuk mendatangkan turis dari berbagai negara. 

Gubernur sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyiapkan rute penerbangan internasional, baik dengan Angkasa Pura, AirNav, Bea Cukai, Karantina, maupun Imigrasi. Semua pihak, bahkan sudah siap dengan personelnya masing-masing.

Tak hanya itu, para pelaku industri pariwisata di Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut potensi ini. Gubernur berharap, semua pihak mulai dari pengusaha, agen perjalanan wisata, kuliner, perhotelan, dan UMKM, menangkap peluang yang ada untuk memajukan pariwisata Jateng. 

Ia menyampaikan, para pelaku usaha pariwisata bisa membuat paket perjalanan wisata yang digabungkan dengan event-event menarik, seperti kegiatan olahraga, budaya, dan lainnya.

Gubernur mengungkapkan, Jateng memiliki sejumlah event menarik yang berpotensi mendatangkan turis mancanegara, seperti Borobudur Marathon, Tradisi Ruwat Gimbal di Dieng, dan lainnya. Termasuk gelaran Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA) yang rencananya akan digelar pada 7-11 Mei 2025 itu, juga berpotensi mendatangkan wisatawan.
 
“Orang mencari spot-spot baru di wilayah kita, seperti diving, terjun payung, dan lain sebagainya,” ucapnya. 

Selain menggelar berbagai macam event, Gubernur juga akan menggarap pembentukan wilayah aglomerasi wisata atau pemusatan fasilitas wisata di suatu wilayah. Aglomerasi ini dapat meningkatkan potensi di masing-masing daerah yang berdekatan. Contoh yang akan segera digarap adalah aglomerasi wisata yang berpusat di Borobudur, meliputi daerah Kopeng hingga Rawa Pening di Kabupaten Semarang.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono, mengatakan, asosiasi bidang pariwisata secara solid mendukung program Gubernur untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah.

"Kita menyatukan action plan, agar pariwisata meningkat dan perhotelan ramai. Respons Gubernur Ahmad Luthfi tadi luar biasa. Apalagi Industri pariwisata ini menjadi booster pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah," katanya.

Guna meningkatkan kunjungan wisatawan dari berbagai negara, GIPI akan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota untuk menggelar event berskala internasional, mulai dari event olahraga atau sport tourism, kuliner, investasi, dan kegiatan budaya. Targetnya paling tidak ada 10 event dari berbagai sektor yang digelar dalam kurun waktu satu tahun.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu