Foto : Medianto (Humas Jateng)
Foto : Medianto (Humas Jateng)
GROBOGAN – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengunjungi korban banjir di Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan pada Rabu, 21 Mei 2025. Ia memastikan, para korban bencana tertangani dengan baik.
Selain berdialog dengan para warga, Wagub juga menyalurkan bantuan senilai Rp253.460.208. Bantuan yang diberikan, antara lain kebutuhan logistik, sembako (beras 1 ton dan bahan pokok lain), serta obat-obatan. Dalam kesempatan itu, ia juga membagikan mainan untuk anak-anak di pengungsian.
“Sehat-sehat semuanya, ya. Insyaallah, (banjir) segera surut dan kami akan upayakan penanganan dipercepat,” ucap Wagub saat bertemu dengan warga.
Tak hanya mengunjungi para pengungsi, Wagub juga sempat mengecek dapur umum yang dikelola oleh relawan taruna siaga bencana (tagana) dibantu TNI/Polri. Ia melihat proses memasak dan memastikan ketersediaan bahan pokok, serta memberi semangat kepada para relawan di lokasi pengungsian.
“Terima kasih sudah melayani dengan sepenuh hati. Pastikan makanan yang disajikan bergizi dan bersih, jangan makanan instan terus,” ucapnya.
Salah seorang pengungsi, Harjoko, mengaku, sudah lima hari mengungsi bersama keluarganya di Gedung Olahraga (GOR) Tanggirejo. Banjir besar yang terjadi pada Jumat, 16 Mei 2025 sore, membuat ia beserta keluarga mengungsi sejak Sabtu, 17 Mei lalu.
Beruntungnya, berbagai fasilitas dan pos kesehatan yang tersedia di lokasi pengungsian membuat para warga merasa lebih nyaman.
“Pelayanannya bagus, cek kesehatan ada, saya sering minta dicek. Setiap waktu makan juga tidak telat. Tiga kali sehari terpenuhi,” imbuhnya.
Pengungsi lain, Fatikhah, mengaku senang dengan kunjungan Wagub ke lokasi pengungsian.
“Seneng banget bisa dikunjungi. Di tengah waktunya yang sibuk, bisa menengok kita,” ujarnya dengan mata berbinar.
Warga lainnya, Parmi, sedang duduk di depan rumahnya yang masih tergenang air setinggi kurang lebih 50 cm. Wanita paruh baya itu berkaca-kaca saat menceritakan proses evakuasi banjir. Ia mengungkapkan ingin kembali ke rumah, tetapi dirinya masih merasa was-was terhadap bencana yang terjadi.
“Banjir (tingginya) sedada. Kemarin dievakuasi pakai kapal. Dari hari Sabtu saya sudah mengungsi. Ini baru pulang, mau cek rumah, tetapi masih tidak berani masuk. Semua barang-barang pada jatuh,” katanya lirih.
Sebagai informasi, jumlah pengungsi terdampak banjir di Kabupaten Grobogan mencapai 274 jiwa, yang mayoritas terdiri dari lansia, ibu-ibu, dan anak-anak.
Banjir di Grobogan terjadi sejak Jumat 16 Mei 2025 malam, hujan dengan intensitas tinggi yang melanda daerah tersebut menyebabkan Sungai Tuntang meluap serta jebolnya tanggul di Sungai Renggong dan Kliteh.
Sejumlah desa di daerah Grobogan yang terdampak banjir, antara lain Desa Sukorejo, Tanggirejo, Medani, Kecamatan Tegowanu; Desa Sugihmanik, Kec. Tanggungharjo; Desa Penadaran, Kec. Gubug; Desa Tungu, Latak, Manggarmas, Harjowinangun, Kec. Godong; Desa Termas, Putatnganten, Temurejo, Kec. Karangrayung; Desa Padas, Kec. Kedungjati; dan Desa Kuwu, Kec. Kradenan.
Secara terpisah Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., yang sedang berada di Jakarta, menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov Jateng dalam menangani bencana banjir di Grobogan dan Demak.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaaan Umum untuk melakukan normalisasi Sungai Tuntang.
“Memang pancaroba ini besar sekali dampaknya di wilayah kita, terutama banjir, karena hujan yang terus-menerus,” katanya.
Tak hanya itu, komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, hingga ke tingkat desa juga sudah dilakukan agar pemerintah dan masyarakat selalu siap dalam menghadapi bencana (tanggap darurat bencana).
GROBOGAN – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengunjungi korban banjir di Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan pada Rabu, 21 Mei 2025. Ia memastikan, para korban bencana tertangani dengan baik.
Selain berdialog dengan para warga, Wagub juga menyalurkan bantuan senilai Rp253.460.208. Bantuan yang diberikan, antara lain kebutuhan logistik, sembako (beras 1 ton dan bahan pokok lain), serta obat-obatan. Dalam kesempatan itu, ia juga membagikan mainan untuk anak-anak di pengungsian.
“Sehat-sehat semuanya, ya. Insyaallah, (banjir) segera surut dan kami akan upayakan penanganan dipercepat,” ucap Wagub saat bertemu dengan warga.
Tak hanya mengunjungi para pengungsi, Wagub juga sempat mengecek dapur umum yang dikelola oleh relawan taruna siaga bencana (tagana) dibantu TNI/Polri. Ia melihat proses memasak dan memastikan ketersediaan bahan pokok, serta memberi semangat kepada para relawan di lokasi pengungsian.
“Terima kasih sudah melayani dengan sepenuh hati. Pastikan makanan yang disajikan bergizi dan bersih, jangan makanan instan terus,” ucapnya.
Salah seorang pengungsi, Harjoko, mengaku, sudah lima hari mengungsi bersama keluarganya di Gedung Olahraga (GOR) Tanggirejo. Banjir besar yang terjadi pada Jumat, 16 Mei 2025 sore, membuat ia beserta keluarga mengungsi sejak Sabtu, 17 Mei lalu.
Beruntungnya, berbagai fasilitas dan pos kesehatan yang tersedia di lokasi pengungsian membuat para warga merasa lebih nyaman.
“Pelayanannya bagus, cek kesehatan ada, saya sering minta dicek. Setiap waktu makan juga tidak telat. Tiga kali sehari terpenuhi,” imbuhnya.
Pengungsi lain, Fatikhah, mengaku senang dengan kunjungan Wagub ke lokasi pengungsian.
“Seneng banget bisa dikunjungi. Di tengah waktunya yang sibuk, bisa menengok kita,” ujarnya dengan mata berbinar.
Warga lainnya, Parmi, sedang duduk di depan rumahnya yang masih tergenang air setinggi kurang lebih 50 cm. Wanita paruh baya itu berkaca-kaca saat menceritakan proses evakuasi banjir. Ia mengungkapkan ingin kembali ke rumah, tetapi dirinya masih merasa was-was terhadap bencana yang terjadi.
“Banjir (tingginya) sedada. Kemarin dievakuasi pakai kapal. Dari hari Sabtu saya sudah mengungsi. Ini baru pulang, mau cek rumah, tetapi masih tidak berani masuk. Semua barang-barang pada jatuh,” katanya lirih.
Sebagai informasi, jumlah pengungsi terdampak banjir di Kabupaten Grobogan mencapai 274 jiwa, yang mayoritas terdiri dari lansia, ibu-ibu, dan anak-anak.
Banjir di Grobogan terjadi sejak Jumat 16 Mei 2025 malam, hujan dengan intensitas tinggi yang melanda daerah tersebut menyebabkan Sungai Tuntang meluap serta jebolnya tanggul di Sungai Renggong dan Kliteh.
Sejumlah desa di daerah Grobogan yang terdampak banjir, antara lain Desa Sukorejo, Tanggirejo, Medani, Kecamatan Tegowanu; Desa Sugihmanik, Kec. Tanggungharjo; Desa Penadaran, Kec. Gubug; Desa Tungu, Latak, Manggarmas, Harjowinangun, Kec. Godong; Desa Termas, Putatnganten, Temurejo, Kec. Karangrayung; Desa Padas, Kec. Kedungjati; dan Desa Kuwu, Kec. Kradenan.
Secara terpisah Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., yang sedang berada di Jakarta, menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov Jateng dalam menangani bencana banjir di Grobogan dan Demak.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaaan Umum untuk melakukan normalisasi Sungai Tuntang.
“Memang pancaroba ini besar sekali dampaknya di wilayah kita, terutama banjir, karena hujan yang terus-menerus,” katanya.
Tak hanya itu, komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, hingga ke tingkat desa juga sudah dilakukan agar pemerintah dan masyarakat selalu siap dalam menghadapi bencana (tanggap darurat bencana).
Berita Terbaru