Follow Us :              

Pertama di Indonesia, Pemprov Jateng Gratiskan Siswa Miskin di Sekolah Swasta

  20 June 2025  |   08:00:00  |   dibaca : 319 
Kategori :
Bagikan :


Pertama di Indonesia, Pemprov Jateng Gratiskan Siswa Miskin di Sekolah Swasta

20 June 2025 | 08:00:00 | dibaca : 319
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG – Penerimaan murid baru untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Jawa Tengah Tahun Ajaran 2025/2026 akan segera dibuka. 

Dalam upaya meningkatkan daya tampung peserta didik, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menjalin kemitraan dengan SMA/SMK swasta di wilayahnya. Program ini bertujuan untuk memperluas akses pendidikan bagi siswa miskin di provinsi ini. 

Setidaknya ada 139 sekolah swasta yang bermitra untuk menambah daya tampung peserta didik melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Rinciannya, ada sebanyak 56 SMA swasta dan 83 SMK swasta di seluruh Jawa Tengah yang telah bermitra, dengan penambahan daya tampung sebanyak 5.004 kursi.

Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Lutfhi, S.H., S.St.M.K., mengatakan, program kemitraan yang dilakukan oleh Pemprov Jateng mampu menambah kuota hingga lebih dari 5.000 siswa. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memberikan akses pendidikan bagi siswa siswi di Jateng.

"Pendidikan ini merupakan investasi masa depan. (Kemitraan) ini merupakan yang pertama," ucapnya saat meluncurkan Sistem Informasi Aplikasi SPMB SMA/SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun Ajaran 2025/2026 dan peresmian SMAN Keberbakatan Olahraga di Kawasan Olahraga Jatidiri, Kota Semarang pada Senin, 19 Mei 2025.

Gubernur menekankan, program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta menjadi salah satu upaya untuk menggerus tingginya angka putus sekolah di Jateng.

"(Program kemitraan) ini gratis bagi siswa miskin di sekolah swasta yang ditunjuk. Pemprov telah mengalokasikan (dana sebesar) Rp2 juta per siswa," katanya.

Meskipun tanpa dipungut biaya, Pemprov Jateng tidak asal-asalan menunjuk sekolah dalam program ini. Persyaratannya, SMA/SMK swasta harus terakreditasi minimal B, serta memiliki ketercukupan sarana dan prasarana pembelajaran. 

Selain itu, memiliki rasio ketercukupan guru dan tenaga kependidikan, serta memiliki kesanggupan tidak melakukan pungutan pembiayaan pendidikan bagi murid peserta program kemitraan.

"Ini yang pertama di Indonesia sekaligus menunaikan janji politik kami. Memberikan akses pendidikan bagi siswa miskin," tegasnya.

Secara keseluruhan, jumlah total daya tampung SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 di Provinsi Jawa Tengah mencapai 230.163 siswa. Angka ini naik sebanyak 6.393 siswa dari tahun ajaran sebelumnya. Selain dari program kemitraan, kenaikan daya tampung itu juga diperoleh dari penambahan unit sekolah baru dan ruang kelas baru, serta adanya Sekolah Keberbakatan Olahraga.

"Kita menerima (penambahan) sekitar 6 ribuan (siswa). Kita juga bekerja sama kemitraan dengan SMA/SMK swasta sekitar 5 ribuan," ucap Gubernur. 

Adanya penambahan daya tampung ini, sekaligus memberikan kesempatan bagi siswa lulusan SMP/sederajat dengan prioritas dari keluarga miskin, disabilitas, panti asuhan, dan anak tidak sekolah (ATS). Hal ini bertujuan agar mereka dapat menikmati layanan pendidikan dengan pembiayaan yang setara.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin, menambahkan, program kemitraan menjadi satu-satunya program yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Program yang melibatkan 56 SMA dan 83 SMK swasta untuk memfasilitasi anak-anak kurang mampu ini, didukung dengan dana dari APBD Provinsi Jawa Tengah.

"Secara teknis, pendaftaran disesuaikan dengan juknis (petunjuk teknis) yang ada. Masing-masing sekolah yang bermitra tadi, (melakukan penandatanganan) MoU (Memorendum of Understanding atau nota kesepakatan) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Masing-masing sekolah itu, (ada) satu rombongan belajar atau sekitar 36 siswa," katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Yudi Indras Wiendarto, mengaprasiasi upaya Pemprov Jateng yang membuat terobosan dengan menambah daya tampung melalui program kemitraan. 

Apabila program tersebut diberikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, maka mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas.

"Ini selaras dengan pemerintah pusat yang sedang menyiapkan Sekolah Rakyat. Hari ini Pemprov Jateng sudah mulai dulu. Ini bisa menjadi percontohan. Nanti tinggal kita atur secara fiskal dan lain sebagainya," katanya.

Yudi berharap, setiap tahun ada penambahan daya tampung melalui program kemitraan, sehingga seluruh anak di Jateng bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan setara. Tentu saja dengan melibatkan lebih banyak sekolah swasta.

Terkait dengan penyelenggaraan SPMB SMA/SMK Negeri di Jawa Tengah yang akan dimulai pada pekan depan. Tahapannya adalah sebagai berikut: Pengajuan akun tanggal 26 Mei-10 Juni 2025; Verifikasi Berkas tanggal 27 Mei-10 Juni 2025; Aktivasi Akun tanggal 3-10 Juni 2025; Pendaftaran/Pemilihan Sekolah dan Perubahan Pilihan tanggal 12-17 Juni 2025; Pengumuman Hasil Seleksi tanggal 20 Juni 2025; Daftar Ulang 23-26 Juni 2025; Pengumuman Daftar Peserta Cadangan tanggal 27 Juni 2025; Daftar Ulang (Cadangan) 2-3 Juli 2025; dan Awal Tahun Ajaran 2025/2026 dimulai pada tanggal 14 Juli 2025.


Bagikan :

SEMARANG – Penerimaan murid baru untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Jawa Tengah Tahun Ajaran 2025/2026 akan segera dibuka. 

Dalam upaya meningkatkan daya tampung peserta didik, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menjalin kemitraan dengan SMA/SMK swasta di wilayahnya. Program ini bertujuan untuk memperluas akses pendidikan bagi siswa miskin di provinsi ini. 

Setidaknya ada 139 sekolah swasta yang bermitra untuk menambah daya tampung peserta didik melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Rinciannya, ada sebanyak 56 SMA swasta dan 83 SMK swasta di seluruh Jawa Tengah yang telah bermitra, dengan penambahan daya tampung sebanyak 5.004 kursi.

Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Lutfhi, S.H., S.St.M.K., mengatakan, program kemitraan yang dilakukan oleh Pemprov Jateng mampu menambah kuota hingga lebih dari 5.000 siswa. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memberikan akses pendidikan bagi siswa siswi di Jateng.

"Pendidikan ini merupakan investasi masa depan. (Kemitraan) ini merupakan yang pertama," ucapnya saat meluncurkan Sistem Informasi Aplikasi SPMB SMA/SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun Ajaran 2025/2026 dan peresmian SMAN Keberbakatan Olahraga di Kawasan Olahraga Jatidiri, Kota Semarang pada Senin, 19 Mei 2025.

Gubernur menekankan, program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta menjadi salah satu upaya untuk menggerus tingginya angka putus sekolah di Jateng.

"(Program kemitraan) ini gratis bagi siswa miskin di sekolah swasta yang ditunjuk. Pemprov telah mengalokasikan (dana sebesar) Rp2 juta per siswa," katanya.

Meskipun tanpa dipungut biaya, Pemprov Jateng tidak asal-asalan menunjuk sekolah dalam program ini. Persyaratannya, SMA/SMK swasta harus terakreditasi minimal B, serta memiliki ketercukupan sarana dan prasarana pembelajaran. 

Selain itu, memiliki rasio ketercukupan guru dan tenaga kependidikan, serta memiliki kesanggupan tidak melakukan pungutan pembiayaan pendidikan bagi murid peserta program kemitraan.

"Ini yang pertama di Indonesia sekaligus menunaikan janji politik kami. Memberikan akses pendidikan bagi siswa miskin," tegasnya.

Secara keseluruhan, jumlah total daya tampung SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 di Provinsi Jawa Tengah mencapai 230.163 siswa. Angka ini naik sebanyak 6.393 siswa dari tahun ajaran sebelumnya. Selain dari program kemitraan, kenaikan daya tampung itu juga diperoleh dari penambahan unit sekolah baru dan ruang kelas baru, serta adanya Sekolah Keberbakatan Olahraga.

"Kita menerima (penambahan) sekitar 6 ribuan (siswa). Kita juga bekerja sama kemitraan dengan SMA/SMK swasta sekitar 5 ribuan," ucap Gubernur. 

Adanya penambahan daya tampung ini, sekaligus memberikan kesempatan bagi siswa lulusan SMP/sederajat dengan prioritas dari keluarga miskin, disabilitas, panti asuhan, dan anak tidak sekolah (ATS). Hal ini bertujuan agar mereka dapat menikmati layanan pendidikan dengan pembiayaan yang setara.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin, menambahkan, program kemitraan menjadi satu-satunya program yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Program yang melibatkan 56 SMA dan 83 SMK swasta untuk memfasilitasi anak-anak kurang mampu ini, didukung dengan dana dari APBD Provinsi Jawa Tengah.

"Secara teknis, pendaftaran disesuaikan dengan juknis (petunjuk teknis) yang ada. Masing-masing sekolah yang bermitra tadi, (melakukan penandatanganan) MoU (Memorendum of Understanding atau nota kesepakatan) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Masing-masing sekolah itu, (ada) satu rombongan belajar atau sekitar 36 siswa," katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Yudi Indras Wiendarto, mengaprasiasi upaya Pemprov Jateng yang membuat terobosan dengan menambah daya tampung melalui program kemitraan. 

Apabila program tersebut diberikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, maka mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas.

"Ini selaras dengan pemerintah pusat yang sedang menyiapkan Sekolah Rakyat. Hari ini Pemprov Jateng sudah mulai dulu. Ini bisa menjadi percontohan. Nanti tinggal kita atur secara fiskal dan lain sebagainya," katanya.

Yudi berharap, setiap tahun ada penambahan daya tampung melalui program kemitraan, sehingga seluruh anak di Jateng bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan setara. Tentu saja dengan melibatkan lebih banyak sekolah swasta.

Terkait dengan penyelenggaraan SPMB SMA/SMK Negeri di Jawa Tengah yang akan dimulai pada pekan depan. Tahapannya adalah sebagai berikut: Pengajuan akun tanggal 26 Mei-10 Juni 2025; Verifikasi Berkas tanggal 27 Mei-10 Juni 2025; Aktivasi Akun tanggal 3-10 Juni 2025; Pendaftaran/Pemilihan Sekolah dan Perubahan Pilihan tanggal 12-17 Juni 2025; Pengumuman Hasil Seleksi tanggal 20 Juni 2025; Daftar Ulang 23-26 Juni 2025; Pengumuman Daftar Peserta Cadangan tanggal 27 Juni 2025; Daftar Ulang (Cadangan) 2-3 Juli 2025; dan Awal Tahun Ajaran 2025/2026 dimulai pada tanggal 14 Juli 2025.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu