Foto : Medianto (Humas Jateng)
Foto : Medianto (Humas Jateng)
PEKALONGAN – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mengembangkan pendidikan bagi para santri, salah satunya melalui program beasiswa santri ke perguruan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dalam acara Akhirusanah Pondok Pesantren Al-Utsmani, Desa Gejlig, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan pada Selasa, 1 Juli 2025 malam.
“Insyaallah kami akan siapkan beasiswa untuk santri melanjutkan ke perguruan tinggi. Santri harus punya kesempatan yang sama,” ucapnya.
Beasiswa ini, nantinya akan disalurkan melalui kampus-kampus yang telah bermitra dengan Pemprov Jateng. Rencananya, penerima beasiswa akan diseleksi oleh tim khusus, yang disahkan dengan Surat Keputusan (SK) Gubenur.
Pada kesempatan itu, Wagub menyampaikan pesan penting kepada para santri agar mereka tidak pernah merasa cukup dalam belajar, karena ilmu adalah ladang ibadah yang tidak pernah selesai untuk dipanen.
“Saya bahagia bisa ikut menyaksikan akhirusanah ini. Ilmu itu penting, dan tidak boleh berhenti belajar,” katanya.
Kepada 17 santriwan dan santriwati yang diwisuda malam itu, ia memberikan pesan bahwa kelulusan bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar.
“Jangan puas. Malam ini dihaflahi (dirayakan), tetapi jangan merasa selesai. Al-Quran itu selalu hidup, maknanya berkembang mengikuti zaman. Maka teruslah kaji, pahami, dan hidupkan Al-Quran dalam keseharian,” ucapnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Gunawan Sudharsono, mengatakan, progres program beasiswa kuliah bagi santri asal Jateng masih terus berjalan.
Beasiswa kuliah melalui program Pesantren Obah yang digagas oleh Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen, ini, guna memfasilitasi santri asal Jateng untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Setidaknya ada 40-an kampus dalam negeri yang akan diajak bekerja sama dalam program tersebut, dan hal ini masih terus dikomunikasikan.
"Itu perguruan tinggi nasional, baik negeri maupun swasta," ucap Plt Ka Biro Kesra.
PEKALONGAN – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mengembangkan pendidikan bagi para santri, salah satunya melalui program beasiswa santri ke perguruan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dalam acara Akhirusanah Pondok Pesantren Al-Utsmani, Desa Gejlig, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan pada Selasa, 1 Juli 2025 malam.
“Insyaallah kami akan siapkan beasiswa untuk santri melanjutkan ke perguruan tinggi. Santri harus punya kesempatan yang sama,” ucapnya.
Beasiswa ini, nantinya akan disalurkan melalui kampus-kampus yang telah bermitra dengan Pemprov Jateng. Rencananya, penerima beasiswa akan diseleksi oleh tim khusus, yang disahkan dengan Surat Keputusan (SK) Gubenur.
Pada kesempatan itu, Wagub menyampaikan pesan penting kepada para santri agar mereka tidak pernah merasa cukup dalam belajar, karena ilmu adalah ladang ibadah yang tidak pernah selesai untuk dipanen.
“Saya bahagia bisa ikut menyaksikan akhirusanah ini. Ilmu itu penting, dan tidak boleh berhenti belajar,” katanya.
Kepada 17 santriwan dan santriwati yang diwisuda malam itu, ia memberikan pesan bahwa kelulusan bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar.
“Jangan puas. Malam ini dihaflahi (dirayakan), tetapi jangan merasa selesai. Al-Quran itu selalu hidup, maknanya berkembang mengikuti zaman. Maka teruslah kaji, pahami, dan hidupkan Al-Quran dalam keseharian,” ucapnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Gunawan Sudharsono, mengatakan, progres program beasiswa kuliah bagi santri asal Jateng masih terus berjalan.
Beasiswa kuliah melalui program Pesantren Obah yang digagas oleh Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen, ini, guna memfasilitasi santri asal Jateng untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Setidaknya ada 40-an kampus dalam negeri yang akan diajak bekerja sama dalam program tersebut, dan hal ini masih terus dikomunikasikan.
"Itu perguruan tinggi nasional, baik negeri maupun swasta," ucap Plt Ka Biro Kesra.
Berita Terbaru