Follow Us :              

Gubernur Ajak Insan Media Ikut Serta Bangun Jateng

  02 July 2025  |   11:30:00  |   dibaca : 19 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Ajak Insan Media Ikut Serta Bangun Jateng

02 July 2025 | 11:30:00 | dibaca : 19
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengajak insan pers atau media di wilayahnya untuk bersama-sama ikut serta membangun daerah. Sebab, pembangunan daerah butuh kerja sama dari semua pihak.

“Pembangunan (daerah) tidak bisa parsial (sendiri-sendiri). Harus ada kolaborasi luar biasa, dan media tidak boleh saya tinggalkan. Harus menyertai kami dari provinsi sampai desa,” ucapnya dalam acara Rembug Bareng Gubernur Jateng dengan Pimpinan Media di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Rabu, 2 Juli 2025.

Menurutnya, insan pers bukan hanya pelapor, melainkan juga analis dan mitra strategis dalam menyukseskan program-program pembangunan daerah.

“Kami ingin temen-temen menyertai kita. Kalau media tidak ikut, masyarakat tidak akan tahu kerja kita,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Gubernur mengurai sejumlah program prioritas pada tahun 2025, mulai dari infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga swasembada pangan.

“Kerja kolaboratif ini penting agar daerah tidak jalan sendiri-sendiri. Bukan siapa paling menonjol, tetapi bagaimana semuanya maju bersama,” tandasnya.

Salah satu hal yang menjadi fokusnya dalam pembangunan daerah adalah akses kesehatan di desa. Ia menyebut, meski ada puskesmas, banyak desa belum memiliki dokter. Maka dari itu, ia mendorong program Dokter Spesialis Keliling (Speling) untuk menangani TBC, kanker serviks, dan penyakit lainnya.

“Desa adalah backbone (tulang punggung). Kita juga melakukan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 17 ribu unit. Layanan kesehatan juga kita dekatkan,” jelasnya.

Sementara di sektor pertanian, Jateng berkontribusi sebesar 18,8% terhadap produksi beras nasional pada tahun 2024, dari total lahan pertanian seluas 1,5 juta hektare. 

Terkait penanganan rob di Sayung Demak, Gubernur menegaskan pemerintah tidak tinggal diam. Penanganan jangka panjang berupa proyek Giant Sea Wall di Sayung terus berlanjut, dan ditargetkan fungsional pada tahun 2026. Sementara untuk penanganan jangka pendek, pihaknya juga telah mengerahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Jateng untuk melakukan intervensi ke desa-desa yang terdampak.

Kendati demikian, Gubernur menyatakan bahwa pekerjaan pemerintah tidak akan diketahui oleh masyarakat, apabila tidak dibersamai oleh insan media.
 
Dalam forum itu, Gubernur Jateng mendapatkan apresiasi dari kalangan media. Forum yang mempertemukan lebih dari 70 pimpinan media dan asosiasi pers ini dinilai mampu menghadirkan ruang dialog yang cair, terbuka, dan strategis.

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jateng, Intan, menyebut gaya komunikasi Gubernur Jateng sangat terbuka. Dengan begitu, menurutnya akan terbangun sinergi positif dengan media dalam rangka membangun Jawa Tengah.

“Banyak pertanyaan dijawab langsung, bahkan jika belum tahu, beliau meminta OPD terkait memberikan informasi tambahan. Itu menjadi informasi yang luar biasa bagi kami, sehingga nanti juga akan kami sampaikan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Ia mengatakan, forum ini merupakan sebuah langkah maju dalam membangun sinergi publikasi.

“Saya kira kinerja Gubernur sampai saat ini itu mulai positif, saya lihat juga capaian-capaian tadi juga dikemukakan di forum, dan saya sangat mengapresiasi,” imbuhnya.

Jurnalis sekaligus tim redaksi dari media online Republika, Fernanda Hadi, menilai forum ini patut dijadikan agenda rutin. Paling tidak dua bulan sekali, sehingga media bisa mendapatkan informasi yang lebih akurat.

“Bermanfaat sekali untuk mempererat kolaborasi antara Pemprov dan media. Gubernurnya membumi, tidak ada jarak dengan audiens. Kita nyaman bertanya, dan suasana forum pun cair, karena diselingi humor,” ujarnya.

Sebagai informasi, sebanyak 76 media dari berbagai daerah dan asosiasi media berkumpul dalam agenda Rembug Bareng Gubernur Jateng.

Sejumlah media mainstream turut hadir, di antaranya Kompas, Tribun Jateng, Radar Group (Jawa Pos), Solo Pos, Suara Merdeka, Bisnis Indonesia, Detik.com, Liputan6.com, Media Indonesia, LKBN Antara, dan lainnya.

Selain itu, hadir pula media penyiaran, seperti TVRI, RRI, Metro TV, SCTV/Indosiar, TV One, Inews, Kompas TV, dan sebagainya.


Bagikan :

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengajak insan pers atau media di wilayahnya untuk bersama-sama ikut serta membangun daerah. Sebab, pembangunan daerah butuh kerja sama dari semua pihak.

“Pembangunan (daerah) tidak bisa parsial (sendiri-sendiri). Harus ada kolaborasi luar biasa, dan media tidak boleh saya tinggalkan. Harus menyertai kami dari provinsi sampai desa,” ucapnya dalam acara Rembug Bareng Gubernur Jateng dengan Pimpinan Media di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Rabu, 2 Juli 2025.

Menurutnya, insan pers bukan hanya pelapor, melainkan juga analis dan mitra strategis dalam menyukseskan program-program pembangunan daerah.

“Kami ingin temen-temen menyertai kita. Kalau media tidak ikut, masyarakat tidak akan tahu kerja kita,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Gubernur mengurai sejumlah program prioritas pada tahun 2025, mulai dari infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga swasembada pangan.

“Kerja kolaboratif ini penting agar daerah tidak jalan sendiri-sendiri. Bukan siapa paling menonjol, tetapi bagaimana semuanya maju bersama,” tandasnya.

Salah satu hal yang menjadi fokusnya dalam pembangunan daerah adalah akses kesehatan di desa. Ia menyebut, meski ada puskesmas, banyak desa belum memiliki dokter. Maka dari itu, ia mendorong program Dokter Spesialis Keliling (Speling) untuk menangani TBC, kanker serviks, dan penyakit lainnya.

“Desa adalah backbone (tulang punggung). Kita juga melakukan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 17 ribu unit. Layanan kesehatan juga kita dekatkan,” jelasnya.

Sementara di sektor pertanian, Jateng berkontribusi sebesar 18,8% terhadap produksi beras nasional pada tahun 2024, dari total lahan pertanian seluas 1,5 juta hektare. 

Terkait penanganan rob di Sayung Demak, Gubernur menegaskan pemerintah tidak tinggal diam. Penanganan jangka panjang berupa proyek Giant Sea Wall di Sayung terus berlanjut, dan ditargetkan fungsional pada tahun 2026. Sementara untuk penanganan jangka pendek, pihaknya juga telah mengerahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Jateng untuk melakukan intervensi ke desa-desa yang terdampak.

Kendati demikian, Gubernur menyatakan bahwa pekerjaan pemerintah tidak akan diketahui oleh masyarakat, apabila tidak dibersamai oleh insan media.
 
Dalam forum itu, Gubernur Jateng mendapatkan apresiasi dari kalangan media. Forum yang mempertemukan lebih dari 70 pimpinan media dan asosiasi pers ini dinilai mampu menghadirkan ruang dialog yang cair, terbuka, dan strategis.

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jateng, Intan, menyebut gaya komunikasi Gubernur Jateng sangat terbuka. Dengan begitu, menurutnya akan terbangun sinergi positif dengan media dalam rangka membangun Jawa Tengah.

“Banyak pertanyaan dijawab langsung, bahkan jika belum tahu, beliau meminta OPD terkait memberikan informasi tambahan. Itu menjadi informasi yang luar biasa bagi kami, sehingga nanti juga akan kami sampaikan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Ia mengatakan, forum ini merupakan sebuah langkah maju dalam membangun sinergi publikasi.

“Saya kira kinerja Gubernur sampai saat ini itu mulai positif, saya lihat juga capaian-capaian tadi juga dikemukakan di forum, dan saya sangat mengapresiasi,” imbuhnya.

Jurnalis sekaligus tim redaksi dari media online Republika, Fernanda Hadi, menilai forum ini patut dijadikan agenda rutin. Paling tidak dua bulan sekali, sehingga media bisa mendapatkan informasi yang lebih akurat.

“Bermanfaat sekali untuk mempererat kolaborasi antara Pemprov dan media. Gubernurnya membumi, tidak ada jarak dengan audiens. Kita nyaman bertanya, dan suasana forum pun cair, karena diselingi humor,” ujarnya.

Sebagai informasi, sebanyak 76 media dari berbagai daerah dan asosiasi media berkumpul dalam agenda Rembug Bareng Gubernur Jateng.

Sejumlah media mainstream turut hadir, di antaranya Kompas, Tribun Jateng, Radar Group (Jawa Pos), Solo Pos, Suara Merdeka, Bisnis Indonesia, Detik.com, Liputan6.com, Media Indonesia, LKBN Antara, dan lainnya.

Selain itu, hadir pula media penyiaran, seperti TVRI, RRI, Metro TV, SCTV/Indosiar, TV One, Inews, Kompas TV, dan sebagainya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu