Follow Us :              

Pemprov Jateng Alokasikan Rp250 Miliar Lebih untuk Insentif Guru Agama

  02 July 2025  |   08:00:00  |   dibaca : 185 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Alokasikan Rp250 Miliar Lebih untuk Insentif Guru Agama

02 July 2025 | 08:00:00 | dibaca : 185
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

KEBUMEN - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen memberikan perhatian kepada guru agama, melalui insentif yang dialokasikan setiap tahun dari APBD Provinsi Jateng. Pada tahun 2025, besaran insentif yang dialokasikan lebih dari Rp250 miliar.

"Setidaknya mencapai Rp250 miliar yang dihibahkan untuk guru-guru agama. Tahun depan insyaallah akan kita tambah lagi," ucap Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri Tasyakuran Peresmian Renovasi Masjid Baitul Khasan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen pada Rabu, 2 Juli 2025. 

Wagub menjelaskan, insentif diberikan untuk seluruh pengajar agama, baik yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, atau pun Konghucu.

Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, penerima insentif guru agama Islam tahun 2025 jumlahnya sebanyak 225.187 orang, Kristen sebanyak 4.430 orang, Katolik sebanyak 475 orang, Hindu 180 orang, Buddha sebanyak 545 orang, dan Konghucu sebanyak 13 orang. 

Pihaknya menyadari, dari jumlah penerima tersebut, mungkin masih ada guru agama yang belum terdata, bahkan nilai insentif sebesar Rp1,2 juta per tahunnya juga dianggap masih kurang.

Maka dari itu, Wagub mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk berkolaborasi melakukan pendataan, maupun mengalokasikan dana hibah untuk insentif guru agama.

Menurutnya, kesejahteraan guru agama harus diperhatikan, karena mereka merupakan benteng negara. Guru agama dinilai memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral, menanamkan moderasi beragama dan mencegah intoleransi, serta menanamkan fondasi spiritual.

"Kami juga akan lebih meningkatkan nilai (insentif), karena peran guru-guru agama itu juga sebagai benteng negara kita," ucap Wagub.

Pada kesempatan itu, Kepala Sub Direktorat Pesantren, Kementerian Agama RI, Aziz Syaifuddin, mengapresiasi konsistensi Pemprov Jateng yang terus berupaya memberikan perhatian terhadap bidang pendidikan, salah satunya berupa pemberian insentif bagi guru agama. 

"Pemprov Jateng besar kepeduliannya terhadap pengembangan pendidikan, terutama di pesantren. Banyak guru-guru madrasah, ustadz pendidikan Al Quran. (Program insentif ini), Jateng tertinggi di Indonesia," katanya.

Ia berharap, Pemprov Jateng terus berupaya mengembangkan pendidikan di wilayahnya. Tidak hanya dalam bentuk pemberian insentif, tetapi juga menciptakan berbagai kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas bidang pendidikan dan memberdayakan masyarakat.


Bagikan :

KEBUMEN - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen memberikan perhatian kepada guru agama, melalui insentif yang dialokasikan setiap tahun dari APBD Provinsi Jateng. Pada tahun 2025, besaran insentif yang dialokasikan lebih dari Rp250 miliar.

"Setidaknya mencapai Rp250 miliar yang dihibahkan untuk guru-guru agama. Tahun depan insyaallah akan kita tambah lagi," ucap Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri Tasyakuran Peresmian Renovasi Masjid Baitul Khasan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen pada Rabu, 2 Juli 2025. 

Wagub menjelaskan, insentif diberikan untuk seluruh pengajar agama, baik yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, atau pun Konghucu.

Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, penerima insentif guru agama Islam tahun 2025 jumlahnya sebanyak 225.187 orang, Kristen sebanyak 4.430 orang, Katolik sebanyak 475 orang, Hindu 180 orang, Buddha sebanyak 545 orang, dan Konghucu sebanyak 13 orang. 

Pihaknya menyadari, dari jumlah penerima tersebut, mungkin masih ada guru agama yang belum terdata, bahkan nilai insentif sebesar Rp1,2 juta per tahunnya juga dianggap masih kurang.

Maka dari itu, Wagub mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk berkolaborasi melakukan pendataan, maupun mengalokasikan dana hibah untuk insentif guru agama.

Menurutnya, kesejahteraan guru agama harus diperhatikan, karena mereka merupakan benteng negara. Guru agama dinilai memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral, menanamkan moderasi beragama dan mencegah intoleransi, serta menanamkan fondasi spiritual.

"Kami juga akan lebih meningkatkan nilai (insentif), karena peran guru-guru agama itu juga sebagai benteng negara kita," ucap Wagub.

Pada kesempatan itu, Kepala Sub Direktorat Pesantren, Kementerian Agama RI, Aziz Syaifuddin, mengapresiasi konsistensi Pemprov Jateng yang terus berupaya memberikan perhatian terhadap bidang pendidikan, salah satunya berupa pemberian insentif bagi guru agama. 

"Pemprov Jateng besar kepeduliannya terhadap pengembangan pendidikan, terutama di pesantren. Banyak guru-guru madrasah, ustadz pendidikan Al Quran. (Program insentif ini), Jateng tertinggi di Indonesia," katanya.

Ia berharap, Pemprov Jateng terus berupaya mengembangkan pendidikan di wilayahnya. Tidak hanya dalam bentuk pemberian insentif, tetapi juga menciptakan berbagai kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas bidang pendidikan dan memberdayakan masyarakat.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu