Follow Us :              

Kolaborasi Pemprov Jateng dan BRI, Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi 

  31 July 2025  |   11:00:00  |   dibaca : 109 
Kategori :
Bagikan :


Kolaborasi Pemprov Jateng dan BRI, Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi 

31 July 2025 | 11:00:00 | dibaca : 109
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. 

Direktur Kelembagaan BRI, M. Choliq, mengatakan, Provinsi Jawa Tengah dengan sejumlah kawasan industri dan jutaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dimilikinya sangat berpotensi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, potensi tersebut harus didorong melalui kolaborasi dan sinergi bersama berbagai pihak, salah satunya BRI.

“Tentunya ini harus dibantu dan didorong untuk menarik investor, baik dari luar negeri maupun dalam negeri sendiri,” katanya usai bertemu Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., di Kota Semarang pada Kamis, 31 Juli 2025.   

Ia menyatakan, BRI siap memberikan sistem layanan perbankan yang bisa mendukung para investor dan memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengembangkan usahanya di Jawa Tengah. 

Upaya kolaborasi itulah yang coba dijajaki kembali oleh BRI dengan Pemprov Jateng, termasuk Bank Jateng dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tidak ketinggalan, program-program yang mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk program penuntasan kemiskinan yang disampaikan oleh Gubernur juga dibahas.

Choliq menjelaskan, BRI merupakan salah satu bank yang memiliki core (akses transaksi) sangat kuat pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pihaknya memiliki program pendukung berupa BRILink yang sudah berjalan cukup lama. Setidaknya ada satu juta lebih agen BRILink yang tersebar di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah. 

"Itu bisa menjadi pelengkap bagi UMKM untuk mem-boosting UMKM, termasuk juga pendampingan dari BRI terkait dengan literasi keuangan, juga bagaimana pengelolaan bisnis dan pembangunan ekosistem UMKM, dengan bisnis-bisnis yang lebih besar,” imbuhnya. 

Sementara itu, Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyambut baik penjajakan kolaborasi dari BRI. Apalagi Provinsi Jawa Tengah membutuhkan dukungan masif dalam beberapa program prioritas, di antaranya upaya penuntasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, peningkatan UMKM, hingga kebijakan dari pemerintah pusat, seperti Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang di Jateng sudah 100% berbadan hukum.

Tak hanya itu, BRI dinilai menjadi salah satu bank yang memiliki infrastruktur lengkap sampai ke tingkat desa. Maka dari itu, upaya yang dilakukan BRI dalam menjajaki program-program pemerintah provinsi dinilai sangat bagus.

"Variabel kemiskinan banyak. Ada pendidikan, kesehatan, dan sarana prasarana, perbaikan rumah tidak layak huni, kebutuhan bahan pokok, dan lainnya. UMKM di Jateng itu ada 4,2 juta dan itu perlu didorong untuk maju. Koperasi Merah Putih ada 8.523 unit. Tinggal nanti langsung koordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk kolaborasi," katanya.


Bagikan :

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. 

Direktur Kelembagaan BRI, M. Choliq, mengatakan, Provinsi Jawa Tengah dengan sejumlah kawasan industri dan jutaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dimilikinya sangat berpotensi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, potensi tersebut harus didorong melalui kolaborasi dan sinergi bersama berbagai pihak, salah satunya BRI.

“Tentunya ini harus dibantu dan didorong untuk menarik investor, baik dari luar negeri maupun dalam negeri sendiri,” katanya usai bertemu Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., di Kota Semarang pada Kamis, 31 Juli 2025.   

Ia menyatakan, BRI siap memberikan sistem layanan perbankan yang bisa mendukung para investor dan memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengembangkan usahanya di Jawa Tengah. 

Upaya kolaborasi itulah yang coba dijajaki kembali oleh BRI dengan Pemprov Jateng, termasuk Bank Jateng dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tidak ketinggalan, program-program yang mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk program penuntasan kemiskinan yang disampaikan oleh Gubernur juga dibahas.

Choliq menjelaskan, BRI merupakan salah satu bank yang memiliki core (akses transaksi) sangat kuat pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pihaknya memiliki program pendukung berupa BRILink yang sudah berjalan cukup lama. Setidaknya ada satu juta lebih agen BRILink yang tersebar di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah. 

"Itu bisa menjadi pelengkap bagi UMKM untuk mem-boosting UMKM, termasuk juga pendampingan dari BRI terkait dengan literasi keuangan, juga bagaimana pengelolaan bisnis dan pembangunan ekosistem UMKM, dengan bisnis-bisnis yang lebih besar,” imbuhnya. 

Sementara itu, Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyambut baik penjajakan kolaborasi dari BRI. Apalagi Provinsi Jawa Tengah membutuhkan dukungan masif dalam beberapa program prioritas, di antaranya upaya penuntasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, peningkatan UMKM, hingga kebijakan dari pemerintah pusat, seperti Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang di Jateng sudah 100% berbadan hukum.

Tak hanya itu, BRI dinilai menjadi salah satu bank yang memiliki infrastruktur lengkap sampai ke tingkat desa. Maka dari itu, upaya yang dilakukan BRI dalam menjajaki program-program pemerintah provinsi dinilai sangat bagus.

"Variabel kemiskinan banyak. Ada pendidikan, kesehatan, dan sarana prasarana, perbaikan rumah tidak layak huni, kebutuhan bahan pokok, dan lainnya. UMKM di Jateng itu ada 4,2 juta dan itu perlu didorong untuk maju. Koperasi Merah Putih ada 8.523 unit. Tinggal nanti langsung koordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk kolaborasi," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu