Follow Us :              

Tingkatkan Literasi Keuangan Digital, Pemprov Jateng Libatkan Ratusan Pemuda Perintis Keuangan

  31 July 2025  |   08:00:00  |   dibaca : 14 
Kategori :
Bagikan :


Tingkatkan Literasi Keuangan Digital, Pemprov Jateng Libatkan Ratusan Pemuda Perintis Keuangan

31 July 2025 | 08:00:00 | dibaca : 14
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SEMARANG - Sebanyak 105 anak muda Penggerak Literasi dan Digitalisasi (Perintis) Keuangan dilibatkan dalam kegiatan Literasi dan Edukasi Keuangan Digital kepada Masyarakat di Jawa Tengah selama tahun 2024. 

Program yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng, Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jateng, dan Pemerintah Provinsi Jateng ini, bertujuan untuk memberikan edukasi keuangan kepada para para pelajar, masyarakat desa, dan sebagainya.

Pada tahun 2024, Perintis Keuangan sudah melaksanakan 365 kegiatan edukasi, baik secara daring maupun luring di 35 Kabupaten/Kota di Jateng. Total peserta yang berhasil dijangkau sebanyak 33.407 orang, yang terdiri dari 15.244 peserta edukasi mandiri dan 18.163 peserta edukasi bersama Industri Jasa Keuangan (IJK).

Selain itu, upaya peningkatan inklusi keuangan menunjukkan hasil yang baik, dengan total 4.818 layanan keuangan yang bisa diakses oleh masyarakat. Capaian itu mecakup pembukaan 4.573 rekening tabungan, 38 rekening BPJS ketenagakerjaan, 15 akun e-wallet, 5 rekening Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), 2 rekening deposito, 150 pengguna QRIS, dan 28 agen laku pandai.

Berdasarkan peraturan yang diterbitkan oleh OJK No. 76/POJK.07/2016 tahun 2016, inklusi keuangan adalah ketersediaan akses ke berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan formal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraannya.

Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, edukasi keuangan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan, sekaligus menyosialisasikan penggunaan layanan keuangan digital.

“Pemahaman yang baik akan menghindarkan masyarakat terjebak pada aktivitas transaksi yang merugikan, di antaranya judi online/daring, investasi bodong, hingga pinjaman online (pinjol),” katanya dalam kegiatan Penilaian Financial Literacy Award 2025, secara daring, di kantornya pada Kamis, 31 Juli 2025.  

Dalam upaya melindungi nasabah, Wagub menyampaikan, OJK dan Pemprov Jateng juga membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti). 

Selain itu, ia meminta agar upaya untuk memasifkan literasi digital bisa disinkronisasikan dengan program Kecamatan Berdaya, yang dicanangkannya bersama Gubernur Jatenng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K.


Bagikan :

SEMARANG - Sebanyak 105 anak muda Penggerak Literasi dan Digitalisasi (Perintis) Keuangan dilibatkan dalam kegiatan Literasi dan Edukasi Keuangan Digital kepada Masyarakat di Jawa Tengah selama tahun 2024. 

Program yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng, Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jateng, dan Pemerintah Provinsi Jateng ini, bertujuan untuk memberikan edukasi keuangan kepada para para pelajar, masyarakat desa, dan sebagainya.

Pada tahun 2024, Perintis Keuangan sudah melaksanakan 365 kegiatan edukasi, baik secara daring maupun luring di 35 Kabupaten/Kota di Jateng. Total peserta yang berhasil dijangkau sebanyak 33.407 orang, yang terdiri dari 15.244 peserta edukasi mandiri dan 18.163 peserta edukasi bersama Industri Jasa Keuangan (IJK).

Selain itu, upaya peningkatan inklusi keuangan menunjukkan hasil yang baik, dengan total 4.818 layanan keuangan yang bisa diakses oleh masyarakat. Capaian itu mecakup pembukaan 4.573 rekening tabungan, 38 rekening BPJS ketenagakerjaan, 15 akun e-wallet, 5 rekening Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), 2 rekening deposito, 150 pengguna QRIS, dan 28 agen laku pandai.

Berdasarkan peraturan yang diterbitkan oleh OJK No. 76/POJK.07/2016 tahun 2016, inklusi keuangan adalah ketersediaan akses ke berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan formal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraannya.

Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, edukasi keuangan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan, sekaligus menyosialisasikan penggunaan layanan keuangan digital.

“Pemahaman yang baik akan menghindarkan masyarakat terjebak pada aktivitas transaksi yang merugikan, di antaranya judi online/daring, investasi bodong, hingga pinjaman online (pinjol),” katanya dalam kegiatan Penilaian Financial Literacy Award 2025, secara daring, di kantornya pada Kamis, 31 Juli 2025.  

Dalam upaya melindungi nasabah, Wagub menyampaikan, OJK dan Pemprov Jateng juga membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti). 

Selain itu, ia meminta agar upaya untuk memasifkan literasi digital bisa disinkronisasikan dengan program Kecamatan Berdaya, yang dicanangkannya bersama Gubernur Jatenng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu