Follow Us :              

Satgas Nusantara Wujudkan Pilkada Sejuk

  17 July 2018  |   15:00:00  |   dibaca : 570 
Kategori :
Bagikan :


Satgas Nusantara Wujudkan Pilkada Sejuk

17 July 2018 | 15:00:00 | dibaca : 570
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

PEKALONGAN - Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Jawa Tengah berlangsung secara lancar dan damai. Kondusifitas wilayah yang terjaga dengan baik tidak luput dari peran Satuan Tugas (Satgas) Nusantara yang dibentuk oleh Polri. Satgas Nusantara di daerah bersinergi dengan para ulama menggelar acara yang dapat mendinginkan suhu politik selama pesta demokrasi tersebut berlangsung.

"Alhamdulillah, berkat arahan dari Bapak Kapolri kepada kami di jajaran untuk membentuk Satuan Tugas Nusantara, di mana Satgas Nusantara ini sampai tingkat kabupaten/kota bersama-sama ulama muter bareng memberikan tabligh akbar, mujahadah, sholawat. Kebijakan Bapak Kapolri itu betul-betul bisa mendinginkan suhu politik," terang Kapolda Jawa Tengah Drs Irjen Pol Condro Kirono MM MHum saat menghadiri "Kunjungan Kapolri dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-72" di Kanzus Sholawat Pekalongan, Selasa (17/7/2018). 

Turut hadir pada acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si.

Kapolri Jenderal Pol Prof H Muhammad Tito Karnavian PhD menjelaskan bahwa fungsi Satgas Nusantara sebagai sistem penyejuk (cooling system) terhadap suhu politik selama masa pilkada serentak berlangsung. Mereka diminta untuk mengedepankan isu-isu tentang persatuan dan kesatuan bangsa demi meminimalisir konflik di tengah masyarakat.

"Cooling system kita hidupkan dengan mengangkat isu-isu kebersamaan, seperti tentang NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, masalah pembangunan, dan fakta bahwa kita adalah satu bangsa. Saya dorong jajaran Polri untuk menginisiasi persamaan-persamaan ini, untuk mengimbangi pasangan calon mana pun yang melakukan kampanye untuk angkat kelebihan dan terkadang melakukan negative campaign untuk membuka kekurangan lawannya," jelasnya.

Kapolri menambahkan, fungsi Satgas Nusantara sebagai cooling system selaras dengan teori manajemen konflik. Untuk mewujudkan suatu kelompok solid, perlu meminimalisir perbedaan di antara mereka dan fokus untuk memperbesar persamaan dan kepentingan bersama.

Kapolri bahagia ketika pilkada serentak di Jawa Tengah berlangsung adem ayem. Seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi dengan baik untuk menyukseskan pesta demokrasi.

"Berkat kebersamaan kita semua dan kesadaran masyarakat, kerja keras Polri/TNI, KPU, Bawaslu, pemda di wilayah Jawa Tengah adem ayem betul. Saya bahkan kagum melihat pasangan calon kompak. Pak Gubernur memberikan ucapan kepada pasangan calon lain. Ini menginspirasi daerah lain," lanjutnya.

Kapolri juga mengimbau masyarakat untuk mendukung pemimpin terpilih melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya usai kontestasi berakhir. "Kontestasi sudah selesai. Sekarang kita beri kesempatan pemimpin yang terpilih untuk bekerja," ajaknya sembari tersenyum.

Sementara itu, Habib Luthfi bin Yahya menambahkan, sinergi Polri/TNI dengan ulama semakin harmonis. Seperti yang tampak pada perayaan Hari Bhayangkara Ke-72 yang dilakukan secara khidmat. 

"Pertemuan antar ulama, Polri, TNI menunjukkan suatu kekuatan Indonesia yang tidak bisa ditawar. Saya ikut partisipasi dalam manganyubagyo HUT Bhayangkara Ke-72. Saya yakin HUT Bhayangkara bukan hanya milik Polri saja, tetapi milik semua rakyat Indonesia," pungkas ulama kondang tersebut.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Indonesia Masuk 10 Negara Teraman di Dunia


Bagikan :

PEKALONGAN - Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Jawa Tengah berlangsung secara lancar dan damai. Kondusifitas wilayah yang terjaga dengan baik tidak luput dari peran Satuan Tugas (Satgas) Nusantara yang dibentuk oleh Polri. Satgas Nusantara di daerah bersinergi dengan para ulama menggelar acara yang dapat mendinginkan suhu politik selama pesta demokrasi tersebut berlangsung.

"Alhamdulillah, berkat arahan dari Bapak Kapolri kepada kami di jajaran untuk membentuk Satuan Tugas Nusantara, di mana Satgas Nusantara ini sampai tingkat kabupaten/kota bersama-sama ulama muter bareng memberikan tabligh akbar, mujahadah, sholawat. Kebijakan Bapak Kapolri itu betul-betul bisa mendinginkan suhu politik," terang Kapolda Jawa Tengah Drs Irjen Pol Condro Kirono MM MHum saat menghadiri "Kunjungan Kapolri dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-72" di Kanzus Sholawat Pekalongan, Selasa (17/7/2018). 

Turut hadir pada acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si.

Kapolri Jenderal Pol Prof H Muhammad Tito Karnavian PhD menjelaskan bahwa fungsi Satgas Nusantara sebagai sistem penyejuk (cooling system) terhadap suhu politik selama masa pilkada serentak berlangsung. Mereka diminta untuk mengedepankan isu-isu tentang persatuan dan kesatuan bangsa demi meminimalisir konflik di tengah masyarakat.

"Cooling system kita hidupkan dengan mengangkat isu-isu kebersamaan, seperti tentang NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, masalah pembangunan, dan fakta bahwa kita adalah satu bangsa. Saya dorong jajaran Polri untuk menginisiasi persamaan-persamaan ini, untuk mengimbangi pasangan calon mana pun yang melakukan kampanye untuk angkat kelebihan dan terkadang melakukan negative campaign untuk membuka kekurangan lawannya," jelasnya.

Kapolri menambahkan, fungsi Satgas Nusantara sebagai cooling system selaras dengan teori manajemen konflik. Untuk mewujudkan suatu kelompok solid, perlu meminimalisir perbedaan di antara mereka dan fokus untuk memperbesar persamaan dan kepentingan bersama.

Kapolri bahagia ketika pilkada serentak di Jawa Tengah berlangsung adem ayem. Seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi dengan baik untuk menyukseskan pesta demokrasi.

"Berkat kebersamaan kita semua dan kesadaran masyarakat, kerja keras Polri/TNI, KPU, Bawaslu, pemda di wilayah Jawa Tengah adem ayem betul. Saya bahkan kagum melihat pasangan calon kompak. Pak Gubernur memberikan ucapan kepada pasangan calon lain. Ini menginspirasi daerah lain," lanjutnya.

Kapolri juga mengimbau masyarakat untuk mendukung pemimpin terpilih melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya usai kontestasi berakhir. "Kontestasi sudah selesai. Sekarang kita beri kesempatan pemimpin yang terpilih untuk bekerja," ajaknya sembari tersenyum.

Sementara itu, Habib Luthfi bin Yahya menambahkan, sinergi Polri/TNI dengan ulama semakin harmonis. Seperti yang tampak pada perayaan Hari Bhayangkara Ke-72 yang dilakukan secara khidmat. 

"Pertemuan antar ulama, Polri, TNI menunjukkan suatu kekuatan Indonesia yang tidak bisa ditawar. Saya ikut partisipasi dalam manganyubagyo HUT Bhayangkara Ke-72. Saya yakin HUT Bhayangkara bukan hanya milik Polri saja, tetapi milik semua rakyat Indonesia," pungkas ulama kondang tersebut.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Indonesia Masuk 10 Negara Teraman di Dunia


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu