Follow Us :              

Api Abadi Mrapen Kobarkan Semangat Asian Games

  18 July 2018  |   09:45:00  |   dibaca : 887 
Kategori :
Bagikan :


Api Abadi Mrapen Kobarkan Semangat Asian Games

18 July 2018 | 09:45:00 | dibaca : 887
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

GROBOGAN - Pengambilan Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Grobogan telah dilakukan oleh Wakil Ketua Dewan Pengarah Asian Games  yang juga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Rabu (18/7/2018), sekitar pukul 09.45 WIB.

Pengambilan Api Abadi Mrapen tersebut sekaligus menandai perhelatan olahraga Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018 segera dimulai. Didampingi tujuh bidadari yang terdiri dari  tujuh Putri Indonesia perwakilan dari berbagai penjuru nusantara, Menko PMK menyulutkan api abadi ke tinder box atau lentera. Api Abadi selanjutnya diserahkan kepada Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP.

Gubernur kemudian menyerahkan tinder box berisi Api Abadi Mrapen yang akan digunakan untuk upacara pembukaan Asian Games XVIII di Stadion Gelora Bung Karno pada 18 Agustus 2018, kepada torch ambasador, Yustedjo Tarik. Petenis legendaris peraih empat emas Asian Games tersebut akan membawa api Abadi Mrapen ke Semarang sampai Klaten.

Api abadi Mrapen selanjutnya akan disatukan dengan obor Asian Games dari India, pada Rabu (18/7/2018) malam di Candi Prambanan. Setelah itu, obor Asian Games akan diarak ke 18 provinsi yang mencakup 54 kota di Indonesia. Kirab Obor Asian Games yang akan melintasi tujuh pulau di Tanah Air itu, bertujuan untuk menyosialisasikan Asian Games 2018 kepada masyarakat di penjuru nusantara.

Gubernur Ganjar dalam sambutannya mengatakan, Api Abadi Mrapen sangat terkenal tidak hanya di Jawa Tengah, namun juga hingga mancanegara. Bahkan beberapa event besar mengambil api dari Mrapen.

Ganjar menyebutkan, Api abadi ini telah mencatat sejarah mulai dari Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (GANEFO) pertama tahun 1962 dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Bahkan sejumlah negara tetangga juga mengambil api abadi untuk berbagai kegiatan olahraga maupun keagamaan, seperti dari Tiongkok dan Thailand. "Mudah-mudahan ini bagian dari sejarah, semangat api abadi ini selalu mengobarkan semangat yang tidak pernah mati untuk mencapai prestasi olahraga," harapnya.

Event olahraga empat tahunan tersebut diharapkan memunculkan greget atau semangat seperti kobaran api abadi Mrapen untuk menyukseskan Asian Games di Indonesia. Butuh keterlibatan semua kalangan masyarakat, baik di perkantoran pemerintah maupun swasta, hingga pelosok desa dan tingkat rukun tetangga dan rukun warga.

"Kita bikin acara yang semarak, jangan kalah dengan piala dunia. Asian Games harus menggelora sampai manapun, apalagi ada dua atlet Indonesia yang mencegangkan dunia," ujarnya.

Prestasi Atlet putri panjat tebing Aries Susanti asal Purwodadi, Grobogan telah menorehkan prestasi memukau  dengan menyabet medali emas nomor perlombaan speed world record dalam seri Piala Dunia Panjat Tebing di Chongqing, China pada pada 5-7 Mei.

Tidak kalah membanggakan adalah prestasi Lalu Muhammad Zohri, memenangkan nomor final lari 100 meter putra pada kejuaraan dunia atletik junior IAAF World U20 Championships di Tampere Stadium, 11 Juli 2018 di  Tampere, Finlandia.

"Dimulai dari titik ini (Mrapen) kita kembali gaungkan semangat olahraga," katanya.

Menko PMK Puan Maharani dalam arahannya mengatakan, event olahraga antarnegara se-Asia yang ke XVIII,  Indonesia menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya. Sedangkan tuan rumah Asian Games pertama pada tahun 1962 di Jakarta pada masa Presiden Soekarno.

"Kurang lebih 5 miliar mata akan menyaksikan Asian Games dari penjuru dunia. Sekitar 54 negara akan hadir, dan ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi Indonesia, termasuk pariwisata, kuliner dan UMKM," terangnya.

Kirab obor yang dimulai dari Yogyakarta ke 54 kota dan setiap kota yang disinggahi akan menempuh jarak 10 kilometer. Kirab akan diikuti oleh 819 pelari yang terdiri dari atlet nasional dan atlet lokal. Selain itu juga ada tokoh masyarakat dan nasional, serta personel Polisi dan TNI yang akan menjadi torch guard.

Prosesi pengambilan api abadi dan penandatanganan Prasasti Mrapen sebagai lokasi pengambilan api abadi Asian Games 2018 berjalan lancar. Turut hadir dalam kegiatan itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen Wuryanto, Ketua Indonesia Asian Games 2018 Erick Thohir, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Bupati Demak HM Natsir, serta Forkopimda setempat.

(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Pelajar Hingga Ulama Gelorakan Dukungan Asian Games


Bagikan :

GROBOGAN - Pengambilan Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Grobogan telah dilakukan oleh Wakil Ketua Dewan Pengarah Asian Games  yang juga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Rabu (18/7/2018), sekitar pukul 09.45 WIB.

Pengambilan Api Abadi Mrapen tersebut sekaligus menandai perhelatan olahraga Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018 segera dimulai. Didampingi tujuh bidadari yang terdiri dari  tujuh Putri Indonesia perwakilan dari berbagai penjuru nusantara, Menko PMK menyulutkan api abadi ke tinder box atau lentera. Api Abadi selanjutnya diserahkan kepada Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP.

Gubernur kemudian menyerahkan tinder box berisi Api Abadi Mrapen yang akan digunakan untuk upacara pembukaan Asian Games XVIII di Stadion Gelora Bung Karno pada 18 Agustus 2018, kepada torch ambasador, Yustedjo Tarik. Petenis legendaris peraih empat emas Asian Games tersebut akan membawa api Abadi Mrapen ke Semarang sampai Klaten.

Api abadi Mrapen selanjutnya akan disatukan dengan obor Asian Games dari India, pada Rabu (18/7/2018) malam di Candi Prambanan. Setelah itu, obor Asian Games akan diarak ke 18 provinsi yang mencakup 54 kota di Indonesia. Kirab Obor Asian Games yang akan melintasi tujuh pulau di Tanah Air itu, bertujuan untuk menyosialisasikan Asian Games 2018 kepada masyarakat di penjuru nusantara.

Gubernur Ganjar dalam sambutannya mengatakan, Api Abadi Mrapen sangat terkenal tidak hanya di Jawa Tengah, namun juga hingga mancanegara. Bahkan beberapa event besar mengambil api dari Mrapen.

Ganjar menyebutkan, Api abadi ini telah mencatat sejarah mulai dari Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (GANEFO) pertama tahun 1962 dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Bahkan sejumlah negara tetangga juga mengambil api abadi untuk berbagai kegiatan olahraga maupun keagamaan, seperti dari Tiongkok dan Thailand. "Mudah-mudahan ini bagian dari sejarah, semangat api abadi ini selalu mengobarkan semangat yang tidak pernah mati untuk mencapai prestasi olahraga," harapnya.

Event olahraga empat tahunan tersebut diharapkan memunculkan greget atau semangat seperti kobaran api abadi Mrapen untuk menyukseskan Asian Games di Indonesia. Butuh keterlibatan semua kalangan masyarakat, baik di perkantoran pemerintah maupun swasta, hingga pelosok desa dan tingkat rukun tetangga dan rukun warga.

"Kita bikin acara yang semarak, jangan kalah dengan piala dunia. Asian Games harus menggelora sampai manapun, apalagi ada dua atlet Indonesia yang mencegangkan dunia," ujarnya.

Prestasi Atlet putri panjat tebing Aries Susanti asal Purwodadi, Grobogan telah menorehkan prestasi memukau  dengan menyabet medali emas nomor perlombaan speed world record dalam seri Piala Dunia Panjat Tebing di Chongqing, China pada pada 5-7 Mei.

Tidak kalah membanggakan adalah prestasi Lalu Muhammad Zohri, memenangkan nomor final lari 100 meter putra pada kejuaraan dunia atletik junior IAAF World U20 Championships di Tampere Stadium, 11 Juli 2018 di  Tampere, Finlandia.

"Dimulai dari titik ini (Mrapen) kita kembali gaungkan semangat olahraga," katanya.

Menko PMK Puan Maharani dalam arahannya mengatakan, event olahraga antarnegara se-Asia yang ke XVIII,  Indonesia menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya. Sedangkan tuan rumah Asian Games pertama pada tahun 1962 di Jakarta pada masa Presiden Soekarno.

"Kurang lebih 5 miliar mata akan menyaksikan Asian Games dari penjuru dunia. Sekitar 54 negara akan hadir, dan ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi Indonesia, termasuk pariwisata, kuliner dan UMKM," terangnya.

Kirab obor yang dimulai dari Yogyakarta ke 54 kota dan setiap kota yang disinggahi akan menempuh jarak 10 kilometer. Kirab akan diikuti oleh 819 pelari yang terdiri dari atlet nasional dan atlet lokal. Selain itu juga ada tokoh masyarakat dan nasional, serta personel Polisi dan TNI yang akan menjadi torch guard.

Prosesi pengambilan api abadi dan penandatanganan Prasasti Mrapen sebagai lokasi pengambilan api abadi Asian Games 2018 berjalan lancar. Turut hadir dalam kegiatan itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen Wuryanto, Ketua Indonesia Asian Games 2018 Erick Thohir, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Bupati Demak HM Natsir, serta Forkopimda setempat.

(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Pelajar Hingga Ulama Gelorakan Dukungan Asian Games


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu