Follow Us :              

Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Gubernur Ajak Pengembang Sediakan Rumah Subsidi yang Layak  

  19 May 2025  |   13:00:00  |   dibaca : 26 
Kategori :
Bagikan :


Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Gubernur Ajak Pengembang Sediakan Rumah Subsidi yang Layak  

19 May 2025 | 13:00:00 | dibaca : 26
Kategori :
Bagikan :

Foto : Gholib (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Gholib (Humas Jateng)

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengajak para pengembang untuk menyediakan rumah subsidi yang layak bagi masyarakat. 

“Kita sepakat bahwa sandang, papan, pangan merupakan hak hidup warga negara,” ucapnya saat membuka acara Jateng Omah Expo (Jomex) ke-3 di Mal Ciputra, Kota Semarang pada Senin, 19 Mei 2025.

Sebagai informasi, Jateng Omah Expo (Jomex) 2025 digelar mulai dari tanggal 15-26 Mei 2025. Pameran rumah yang diinisasi oleh Forum Komunikasi Developer Provinsi Jateng dan Pemerintah Provinsi Jateng ini, diikuti oleh 19 pengembang perumahan subsidi maupun komersil, 2 building material, dan 5 perbankan. 

Gubernur mengatakan, para pengembang perumahan memiliki kontribusi besar dalam menekan angka kemiskinan di Jateng.

"Ke depan Jateng harus mampu, menekan angka kemiskinan (melalui) layanan dasar rumah. Semoga lahannya terjangkau, dan bangunan bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya.

Dalam upaya memperluas keterjangkauan rumah bagi masyarakat, Pemprov Jateng menyelenggarakan berbagai program, di antaranya Jateng Omah Expo, Tuku Lemah oleh Omah, dan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).  

Gubernur mengatakan, perbaikan RTLH akan digenjot pada tahun 2025. Sebanyak 17.000 unit RTLH ditagetkan mendapatkan bantuan perbaikan pada tahun ini. 
    
Ketua DPW Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (Apernas) Jawa Tengah, Eko Purwanto, menambahkan, masih ada 324.803 backlog kepemilikan rumah (jumlah unit rumah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat) per Desember 2024. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga rumah, minimnya informasi dalam mendapatkan rumah, dan persoalan lain.

Maka dari itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng berupaya mengurangi backlog tersebut, serta membantu memenuhi target 3 juta rumah subsidi oleh pemerintah pusat. Program perumahan yang diupayakan mencakup rumah susun perkotaan, rumah perdesaan, dan rumah subsidi oleh pengembang. 

Melalui program Jateng Omah Expo, asosiasinya juga mendorong program sertifikasi pengembang perumahan.


Bagikan :

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengajak para pengembang untuk menyediakan rumah subsidi yang layak bagi masyarakat. 

“Kita sepakat bahwa sandang, papan, pangan merupakan hak hidup warga negara,” ucapnya saat membuka acara Jateng Omah Expo (Jomex) ke-3 di Mal Ciputra, Kota Semarang pada Senin, 19 Mei 2025.

Sebagai informasi, Jateng Omah Expo (Jomex) 2025 digelar mulai dari tanggal 15-26 Mei 2025. Pameran rumah yang diinisasi oleh Forum Komunikasi Developer Provinsi Jateng dan Pemerintah Provinsi Jateng ini, diikuti oleh 19 pengembang perumahan subsidi maupun komersil, 2 building material, dan 5 perbankan. 

Gubernur mengatakan, para pengembang perumahan memiliki kontribusi besar dalam menekan angka kemiskinan di Jateng.

"Ke depan Jateng harus mampu, menekan angka kemiskinan (melalui) layanan dasar rumah. Semoga lahannya terjangkau, dan bangunan bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya.

Dalam upaya memperluas keterjangkauan rumah bagi masyarakat, Pemprov Jateng menyelenggarakan berbagai program, di antaranya Jateng Omah Expo, Tuku Lemah oleh Omah, dan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).  

Gubernur mengatakan, perbaikan RTLH akan digenjot pada tahun 2025. Sebanyak 17.000 unit RTLH ditagetkan mendapatkan bantuan perbaikan pada tahun ini. 
    
Ketua DPW Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (Apernas) Jawa Tengah, Eko Purwanto, menambahkan, masih ada 324.803 backlog kepemilikan rumah (jumlah unit rumah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat) per Desember 2024. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga rumah, minimnya informasi dalam mendapatkan rumah, dan persoalan lain.

Maka dari itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng berupaya mengurangi backlog tersebut, serta membantu memenuhi target 3 juta rumah subsidi oleh pemerintah pusat. Program perumahan yang diupayakan mencakup rumah susun perkotaan, rumah perdesaan, dan rumah subsidi oleh pengembang. 

Melalui program Jateng Omah Expo, asosiasinya juga mendorong program sertifikasi pengembang perumahan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu