Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
SEMARANG - Perjuangan bertahun-tahun melawan penjajah memang telah usai. Namun perjuangan untuk mempertahankan NKRI dari berbagai bentuk ancaman belum berakhir, dan semangat perjuangan merawat kebhinekaan harus selalu berkobar.
"Nasionalisme dan semangat perjuangan harus terus ada, terus melawan kekuatan-kekuatan yang akan menghancurkan nasionslisme kita," ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat memberi sambutan pada tasyakuran Hari Veteran Nasional 2018, di Wisma Perdamaian Semarang, Senin (20/8/2018).
Di hadapan ratusan veteran dan pelajar serta mahasiswa, gubernur mengatakan dunia berubah dengan dahsyat, teknologi kian canggih, dan tantangan memupuk nasionalisme semakin berat. Saat ini tidak sedikit orang yang mencari kesalahan orang lain, menganggap diri sendiri paling benar dan lainnya salah, serta rongrongan radikalisme.
Ia menjelaskan, seperti mengutip pernyataan Presiden RI Soekarno, 'Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri'. Pernyataan presiden pertama RI itu saat ini telah terjadi.
Bendera Merah-Putih, Persatuan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika jangan sampai disobek-sobek hanya karena beda pilihan gubernur, kepala desa maupun pilihan presiden. Kita pun diajari Rasullullah untuk hidup rukun dan bagaimana saling belajar untuk kedamaian.
"Para sesepuh ini (veteran) yang selalu menyuntikan semangat kepada generasi muda," katanya.
Melihat situasi dunia yang bergolak seperti sekarang ini, lanjut dia, kehadiran para veteran akan menginspirasi generasi muda. Generasi milenial harus mengetahui sejarah perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka. Ada tangis, darah bercucuran, air mata, saudara tersayang meninggal, berkorban harta, dan banyak nyawa yang melayang demi kemerdekaan RI.
"Negara ini tidak lahir mak benduduk dan tidak gratisan. Indonesia lahir melalui perjuangan berdarah-darah, pengorbanan nyawa juga harta. Saya ingin bapak ibu (veteran) menceritakan kisah perjuangan rakyat Indonesia demi kemerdekaan kepada generasi muda.
Melalui kegiatan yang diisi dengan sosialisasi semangat juang dan nilai-nilai UUD 45, diharapkan para veteran juga bisa menceritakan kepada anak-anak muda tentang apa sebenarnya yang dilakukan para pejuang, sehingga generasi milenial tahu para veteran berjuang dengan penuh pengorbanan demi kemerdekaan NKRI.
Ia berharap, semoga para pemuda bangsa ini tertular semangat heroisne dan cinta Tanah Air yang benar. Sehingga orang tidak seenaknya bilang ganti Pancasila, tahu bagaimana merawat Indonesia, menjaga NKRI, serta merawat kebinekaan. Nilai-nilai seperti itu yang harus nempel di hati generasi milenial.
(Marni/Puji/Humas Jateng)
Baca juga : Terima Anugerah Bintang Veteran, Ganjar Justru Galau
SEMARANG - Perjuangan bertahun-tahun melawan penjajah memang telah usai. Namun perjuangan untuk mempertahankan NKRI dari berbagai bentuk ancaman belum berakhir, dan semangat perjuangan merawat kebhinekaan harus selalu berkobar.
"Nasionalisme dan semangat perjuangan harus terus ada, terus melawan kekuatan-kekuatan yang akan menghancurkan nasionslisme kita," ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat memberi sambutan pada tasyakuran Hari Veteran Nasional 2018, di Wisma Perdamaian Semarang, Senin (20/8/2018).
Di hadapan ratusan veteran dan pelajar serta mahasiswa, gubernur mengatakan dunia berubah dengan dahsyat, teknologi kian canggih, dan tantangan memupuk nasionalisme semakin berat. Saat ini tidak sedikit orang yang mencari kesalahan orang lain, menganggap diri sendiri paling benar dan lainnya salah, serta rongrongan radikalisme.
Ia menjelaskan, seperti mengutip pernyataan Presiden RI Soekarno, 'Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri'. Pernyataan presiden pertama RI itu saat ini telah terjadi.
Bendera Merah-Putih, Persatuan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika jangan sampai disobek-sobek hanya karena beda pilihan gubernur, kepala desa maupun pilihan presiden. Kita pun diajari Rasullullah untuk hidup rukun dan bagaimana saling belajar untuk kedamaian.
"Para sesepuh ini (veteran) yang selalu menyuntikan semangat kepada generasi muda," katanya.
Melihat situasi dunia yang bergolak seperti sekarang ini, lanjut dia, kehadiran para veteran akan menginspirasi generasi muda. Generasi milenial harus mengetahui sejarah perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka. Ada tangis, darah bercucuran, air mata, saudara tersayang meninggal, berkorban harta, dan banyak nyawa yang melayang demi kemerdekaan RI.
"Negara ini tidak lahir mak benduduk dan tidak gratisan. Indonesia lahir melalui perjuangan berdarah-darah, pengorbanan nyawa juga harta. Saya ingin bapak ibu (veteran) menceritakan kisah perjuangan rakyat Indonesia demi kemerdekaan kepada generasi muda.
Melalui kegiatan yang diisi dengan sosialisasi semangat juang dan nilai-nilai UUD 45, diharapkan para veteran juga bisa menceritakan kepada anak-anak muda tentang apa sebenarnya yang dilakukan para pejuang, sehingga generasi milenial tahu para veteran berjuang dengan penuh pengorbanan demi kemerdekaan NKRI.
Ia berharap, semoga para pemuda bangsa ini tertular semangat heroisne dan cinta Tanah Air yang benar. Sehingga orang tidak seenaknya bilang ganti Pancasila, tahu bagaimana merawat Indonesia, menjaga NKRI, serta merawat kebinekaan. Nilai-nilai seperti itu yang harus nempel di hati generasi milenial.
(Marni/Puji/Humas Jateng)
Baca juga : Terima Anugerah Bintang Veteran, Ganjar Justru Galau
Berita Terbaru