Follow Us :              

Milad Muhammadiyah, Ganjar: Ini Harus Jadi Momentum Tingkatkan Kebersamaan

  18 November 2018  |   21:00:00  |   dibaca : 522 
Kategori :
Bagikan :


Milad Muhammadiyah, Ganjar: Ini Harus Jadi Momentum Tingkatkan Kebersamaan

18 November 2018 | 21:00:00 | dibaca : 522
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SURAKARTA - Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang sangat berpengaruh di Indonesia. Banyak sekali peran organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan itu dalam membangun bangsa dan negara.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan selamat datang, Milad Muhammadiyah ke 106 tahun di Pura Mangkunegaran Surakarta, Minggu (18/11/2018) malam.

"Mari jadikan momentum Milad Muhammadiyah ini untuk menggelorakan dan memperluas kesadaran tentang pentingnya membangun hidup untuk kebersamaan," kata Ganjar.

Membangun kebersamaan lanjut Ganjar saat ini sangat penting dan dibutuhkan. Sebab, di tengah maraknya bencana yang melanda tanah air, rasa kebersamaan ini harus benar-benar dimiliki setiap masyarakat.

"Saya kira, Muhammadiyah telah menunjukkan betul selama 106 tahun ini dalam merawat Indonesia dengan baik," terangnya.

Hal itu lanjut Ganjar juga telah terbukti saat musibah bencana alam di Lombok dan Palu beberapa waktu lalu. Di mana Muhammadiyah dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) nya telah berperan dalam membantu pemerintah menangani korban bencana.

"Saya senang sekali karena Muhammadiyah mau bersama-sama kami untuk membangun sekolah di Lombok dan juga Palu. Saya berharap rasa kebersamaan ini tetap tumbuh dan terpatri dalam jiwa warga Muhammadiyah," tegasnya.

Selain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama istri Siti Atikoh Ganjar Pranowo, hadir pula Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla beserta istri Mufidah Jusuf Kalla, sejumlah menteri kabinet kerja dan tamu undangan.

Pada kesempatan itu, Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla mendapat anugerah Muhammadiyah Award dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jusuf Kalla diberi penghargaan tertinggi karena dianggap telah berdedikasi dalam hal perdamaian dan kemanusiaan selama ini.

Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.

"Dalam kesempatan bahagia ini, kami warga Muhammadiyah memberikan penghargaan berupa Muhammadiyah Award kepada Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla. Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi Muhammadiyah atas dedikasi beliau di bidang perdamaian dan kemanusiaan," kata Haedar disambut tepuk tangan ribuan hadirin.

Selama ini lanjut Haedar, Jusuf Kalla telah menorehkan kiprah nyata dalam integrasi kemanusiaan di Indonesia. Beberapa persoalan kemanusiaan di Indonesia seperti di konflik di Aceh, Ambon, Maluku dan daerah lain ditangani dengan baik oleh Jusuf Kalla.

"Selain itu, beliau juga merupakan tokoh nasional yang dikenal sebagai saudagar muslim yang tangguh dan berjasa bagi kepentingan merekat ukhwah dan kemajuan umat Islam," tegasnya.

Wapres Jusuf Kalla sendiri mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas penghargaan tersebut. Meskipun dirinya mengatakan jika apa yang sudah dilakukannya itu belum sebesar peran Muhammadiyah kepada Indonesia.

"Saya ucapkan terima kasih dan bersyukur. Ini kebanggaan luar biasa bagi saya yang diberikan Muhammadiyah," kata Wapres.

Selain membuatnya bangga, penghargaan itu lanjut dia juga menjadi bukti bahwa Islam di Indonesia damai dan tidak bergejolak sebagaimana di negara lain. Sebab lanjut dia, dua organisasi besar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dapat berjalan beriringan.

"Penghargaan ini menjadi bukti nyata, Muhammadiyah mau memberikan penghargaan kepada saya yang juga sebagai Mustasyar (Dewan Penasihat) Nahdlatul Ulama. Jadi ini Muhammadiyah memberikan penghargaan kepada pengurus NU. Ini bukti Islam di Indonesia damai, karena dua organisasi Islam besar di negeri ini dapat berjalan beriringan untuk membangun bangsa," tuturnya.

Tak lupa, pendamping presiden Joko Widodo itu memberikan pesan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan bangsa dan negara. Menurutnya, Indonesia banyak memiliki konflik, namun dapat diselesaikan dengan baik.

"Mari persatuan ini kita jaga selalu. Kita sudah tahu, bahwa mayoritas atau sekitar 30 persen negara-negara Islam di dunia hancur karena konflik. Contohnya Irak, Libya, Syiria, Afghanistan dan lain sebagainya. Hal itu tidak boleh terjadi di Indonesia, mari jadikan momentum ini menjaga kebersamaan untuk persatuan bangsa," ujarnya.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Kokam Siap Jaga NKRI dan Lawan “Hoax”


Bagikan :

SURAKARTA - Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang sangat berpengaruh di Indonesia. Banyak sekali peran organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan itu dalam membangun bangsa dan negara.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan selamat datang, Milad Muhammadiyah ke 106 tahun di Pura Mangkunegaran Surakarta, Minggu (18/11/2018) malam.

"Mari jadikan momentum Milad Muhammadiyah ini untuk menggelorakan dan memperluas kesadaran tentang pentingnya membangun hidup untuk kebersamaan," kata Ganjar.

Membangun kebersamaan lanjut Ganjar saat ini sangat penting dan dibutuhkan. Sebab, di tengah maraknya bencana yang melanda tanah air, rasa kebersamaan ini harus benar-benar dimiliki setiap masyarakat.

"Saya kira, Muhammadiyah telah menunjukkan betul selama 106 tahun ini dalam merawat Indonesia dengan baik," terangnya.

Hal itu lanjut Ganjar juga telah terbukti saat musibah bencana alam di Lombok dan Palu beberapa waktu lalu. Di mana Muhammadiyah dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) nya telah berperan dalam membantu pemerintah menangani korban bencana.

"Saya senang sekali karena Muhammadiyah mau bersama-sama kami untuk membangun sekolah di Lombok dan juga Palu. Saya berharap rasa kebersamaan ini tetap tumbuh dan terpatri dalam jiwa warga Muhammadiyah," tegasnya.

Selain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama istri Siti Atikoh Ganjar Pranowo, hadir pula Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla beserta istri Mufidah Jusuf Kalla, sejumlah menteri kabinet kerja dan tamu undangan.

Pada kesempatan itu, Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla mendapat anugerah Muhammadiyah Award dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jusuf Kalla diberi penghargaan tertinggi karena dianggap telah berdedikasi dalam hal perdamaian dan kemanusiaan selama ini.

Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.

"Dalam kesempatan bahagia ini, kami warga Muhammadiyah memberikan penghargaan berupa Muhammadiyah Award kepada Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla. Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi Muhammadiyah atas dedikasi beliau di bidang perdamaian dan kemanusiaan," kata Haedar disambut tepuk tangan ribuan hadirin.

Selama ini lanjut Haedar, Jusuf Kalla telah menorehkan kiprah nyata dalam integrasi kemanusiaan di Indonesia. Beberapa persoalan kemanusiaan di Indonesia seperti di konflik di Aceh, Ambon, Maluku dan daerah lain ditangani dengan baik oleh Jusuf Kalla.

"Selain itu, beliau juga merupakan tokoh nasional yang dikenal sebagai saudagar muslim yang tangguh dan berjasa bagi kepentingan merekat ukhwah dan kemajuan umat Islam," tegasnya.

Wapres Jusuf Kalla sendiri mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas penghargaan tersebut. Meskipun dirinya mengatakan jika apa yang sudah dilakukannya itu belum sebesar peran Muhammadiyah kepada Indonesia.

"Saya ucapkan terima kasih dan bersyukur. Ini kebanggaan luar biasa bagi saya yang diberikan Muhammadiyah," kata Wapres.

Selain membuatnya bangga, penghargaan itu lanjut dia juga menjadi bukti bahwa Islam di Indonesia damai dan tidak bergejolak sebagaimana di negara lain. Sebab lanjut dia, dua organisasi besar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dapat berjalan beriringan.

"Penghargaan ini menjadi bukti nyata, Muhammadiyah mau memberikan penghargaan kepada saya yang juga sebagai Mustasyar (Dewan Penasihat) Nahdlatul Ulama. Jadi ini Muhammadiyah memberikan penghargaan kepada pengurus NU. Ini bukti Islam di Indonesia damai, karena dua organisasi Islam besar di negeri ini dapat berjalan beriringan untuk membangun bangsa," tuturnya.

Tak lupa, pendamping presiden Joko Widodo itu memberikan pesan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan bangsa dan negara. Menurutnya, Indonesia banyak memiliki konflik, namun dapat diselesaikan dengan baik.

"Mari persatuan ini kita jaga selalu. Kita sudah tahu, bahwa mayoritas atau sekitar 30 persen negara-negara Islam di dunia hancur karena konflik. Contohnya Irak, Libya, Syiria, Afghanistan dan lain sebagainya. Hal itu tidak boleh terjadi di Indonesia, mari jadikan momentum ini menjaga kebersamaan untuk persatuan bangsa," ujarnya.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Kokam Siap Jaga NKRI dan Lawan “Hoax”


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu