Follow Us :              

Hindari Fitnah, Ganjar Ajak Masyarakat Sering Sowan ke Kiai

  31 January 2019  |   21:00:00  |   dibaca : 405 
Kategori :
Bagikan :


Hindari Fitnah, Ganjar Ajak Masyarakat Sering Sowan ke Kiai

31 January 2019 | 21:00:00 | dibaca : 405
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

DEMAK - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa ayem bisa merasakan suasana teduh pengajian malam Jumat (31/1/2019) di Ponpes Giri Kusumo, Mranggen. Dia berpesan kepada jamaah agar sering sowan atau berkunjung ke kiai jika merasa bingung di tengah maraknya hoaks di tahun politik ini. 

Ganjar mengatakan, selama ini Jateng menjadi percontohan karena suasananya yang tetap tenteram di tengah hiruk pikuk panasnya suasana politik menjelang Pilpres dan Pileg. "Saya titip, sing guyub sing rukun ojo gelem (jangan mau) dipecah-pecah. Wong Jawa Tengah ojo gampang diadu," katanya. 

Ganjar mengatakan, saat ini ada pihak-pihak yang mencoba mengaburkan antara kebenaran dan kebatilan. Bahkan ada pihak yang sengaja menciptakan kebatilan dengan cara menebar kebohongan terus menerus dan pangkalnya kemudian diyakini sebagai kebenaran. "Jika bingung, ragu, sowan bertanya ke kiai. Berbeda tidak apa-apa, tapi jangan saling membenci. Yang penting sehat pikirnya, sehat hatinya dan sehat badannya," ujarnya. 

Pengajian di Ponpes Giri Kusumo merupakan agenda rutin tiap malam jumat. Ribuan jamaah dari pelosok Jateng memenuhi pembacaan maulid hingga tengah malam. Pembacaan dipimpin langsung oleh pengasuh pondok, KH Munif Zuhri dengan membacakan maulid dziba' serta ceramah.

Senada dengan Ganjar, Kiai Munif juga menekankan pentingnya menghindari saling fitnah, saling memberi pembenaran diri sendiri. Dia menyayangkan jika orang-orang yang diberi label ilmuwan saling unjuk kepandaian namun menghilangkan kesopanan. 

"Kan semua sudah tahu yang baik yang mana, kok masih pada geger (ribut) itu apa yang dicari, piye karepe? Lha profesor dengan profesor kok saling adu. Tidak punya tepo seliro. Dunia itu tidak selamanya mesti indah, yang penting hatinya tentrem seneng. Yang penting diridai Allah," katanya. 

Kiai Munif menambahkan, jika negara aman dan tenteram, perkara apapun yang dikerjakan jadi nyaman. Namun sebaliknya, meskipun kaya raya, harta melimpah, tapi jika selalu ribut dengan tetangga dan kawan tidak ada gunanya. Untuk menghindari hal seperti itu, Kiai Munif menekankan pentingnya silaturahim, saling mengenal dengan siapapun. 

"Maka kenalilah siapapun, karakternya, wataknya. Kalau begitu akhirnya bisa saling menyesuaikan. Begitu juga dengan dakwah. Walisanga dulu ketika dakwah juga menyesuaikan dengan orang-orang Jawa karena dakwahnya di Jawa. Dan akhirnya kita saat ini bisa dekat dengan Allah," bebernya. 

Saat ini yang mengemban tugas berat untuk memperbaiki kondisi negeri ini, kata Kiai Munif, adalah ulama. Artinya, ulama yang ilmunya cocok dengan predikat ulama, yakni menyelamatkan umat. Sekarang yang seperti itu sudah langka, akhirnya dunianya sering goyang. Karena kalau ulama menyuruh syukur, ulama sudah harus bersyukur lebih dulu. 

"Semoga pemimpin kita diberi kebaikan dan kesehatan. Mari berdoa semoga negara kita aman. Perbanyaklah selawat badar, agar dunia adem," ucapnya.

 

Baca juga : Ke Semarang, Presiden Bersilaturahmi ke Kediaman Gus Munif


Bagikan :

DEMAK - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa ayem bisa merasakan suasana teduh pengajian malam Jumat (31/1/2019) di Ponpes Giri Kusumo, Mranggen. Dia berpesan kepada jamaah agar sering sowan atau berkunjung ke kiai jika merasa bingung di tengah maraknya hoaks di tahun politik ini. 

Ganjar mengatakan, selama ini Jateng menjadi percontohan karena suasananya yang tetap tenteram di tengah hiruk pikuk panasnya suasana politik menjelang Pilpres dan Pileg. "Saya titip, sing guyub sing rukun ojo gelem (jangan mau) dipecah-pecah. Wong Jawa Tengah ojo gampang diadu," katanya. 

Ganjar mengatakan, saat ini ada pihak-pihak yang mencoba mengaburkan antara kebenaran dan kebatilan. Bahkan ada pihak yang sengaja menciptakan kebatilan dengan cara menebar kebohongan terus menerus dan pangkalnya kemudian diyakini sebagai kebenaran. "Jika bingung, ragu, sowan bertanya ke kiai. Berbeda tidak apa-apa, tapi jangan saling membenci. Yang penting sehat pikirnya, sehat hatinya dan sehat badannya," ujarnya. 

Pengajian di Ponpes Giri Kusumo merupakan agenda rutin tiap malam jumat. Ribuan jamaah dari pelosok Jateng memenuhi pembacaan maulid hingga tengah malam. Pembacaan dipimpin langsung oleh pengasuh pondok, KH Munif Zuhri dengan membacakan maulid dziba' serta ceramah.

Senada dengan Ganjar, Kiai Munif juga menekankan pentingnya menghindari saling fitnah, saling memberi pembenaran diri sendiri. Dia menyayangkan jika orang-orang yang diberi label ilmuwan saling unjuk kepandaian namun menghilangkan kesopanan. 

"Kan semua sudah tahu yang baik yang mana, kok masih pada geger (ribut) itu apa yang dicari, piye karepe? Lha profesor dengan profesor kok saling adu. Tidak punya tepo seliro. Dunia itu tidak selamanya mesti indah, yang penting hatinya tentrem seneng. Yang penting diridai Allah," katanya. 

Kiai Munif menambahkan, jika negara aman dan tenteram, perkara apapun yang dikerjakan jadi nyaman. Namun sebaliknya, meskipun kaya raya, harta melimpah, tapi jika selalu ribut dengan tetangga dan kawan tidak ada gunanya. Untuk menghindari hal seperti itu, Kiai Munif menekankan pentingnya silaturahim, saling mengenal dengan siapapun. 

"Maka kenalilah siapapun, karakternya, wataknya. Kalau begitu akhirnya bisa saling menyesuaikan. Begitu juga dengan dakwah. Walisanga dulu ketika dakwah juga menyesuaikan dengan orang-orang Jawa karena dakwahnya di Jawa. Dan akhirnya kita saat ini bisa dekat dengan Allah," bebernya. 

Saat ini yang mengemban tugas berat untuk memperbaiki kondisi negeri ini, kata Kiai Munif, adalah ulama. Artinya, ulama yang ilmunya cocok dengan predikat ulama, yakni menyelamatkan umat. Sekarang yang seperti itu sudah langka, akhirnya dunianya sering goyang. Karena kalau ulama menyuruh syukur, ulama sudah harus bersyukur lebih dulu. 

"Semoga pemimpin kita diberi kebaikan dan kesehatan. Mari berdoa semoga negara kita aman. Perbanyaklah selawat badar, agar dunia adem," ucapnya.

 

Baca juga : Ke Semarang, Presiden Bersilaturahmi ke Kediaman Gus Munif


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu