Follow Us :              

Gus Yasin Dorong JP3M Bersinergi dengan Pemerintah

  27 March 2019  |   15:00:00  |   dibaca : 599 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin Dorong JP3M Bersinergi dengan Pemerintah

27 March 2019 | 15:00:00 | dibaca : 599
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

PEKALONGAN - Pengurus Jam'iyyah Pengasuh Pesantren Putri dan Muballighoh (JP3M) diharapkan bisa menggiring para ibu mampu mengedepankan akhlaqul karimah, bersinergi dengan pemerintah, serta bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan.

"Saya berharap JP3M dengan gerakan para ibu nyai dan muballighoh, kita bisa bersinergi untuk bersama-sama membangun Jateng pada khususnya dan Indonesia pada umumnya," ujar Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan pada pelantikan pengurus JP3M Kota dan Kabupaten Pekalongan di Ponpes al-Maktab, Simbang Kulon Kabupaten Pekalongan, Rabu (27/3/2019).

Dia menjelaskan, hingga saat ini JP3M hanya ada di Jateng dan DIY, serta mulai merambah beberapa daerah di Jatim. Melalui JP3M diharapkan gerakan para nyai dapat berjalan dengan baik dan semakin berkembang ke seluruh daerah di Indonesia. 

Selama ini, kata dia, Pemprov Jateng bersinergi dengan Tim Penggerak PKK dalam mengatasi sejumlah persoalan di Jateng. Salah satunya mengenai ketaatan warga membayar pajak, sehingga peran para istri sangat penting untuk mengingatkan suami agar tertib membayar pajak. "Jika ini digerakan, maka pendapatan pemerintah provinsi dari sektor pajak kendaraan akan meningkat, sehingga pembangunan semakin merata," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu mengatakan, tahun 2019 Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran insentif untuk para pengajar Ponpes, TPQ dan Madin. Total anggaran 2019 sebesar Rp205 miliar mulai dicairkan per 27 Maret 2019. "Pada hari ini (27/3) sudah mulai dicairkan dan ini kali pertama. Nilainya tidak banyak, karena awalnya kami mengajukan Rp300 miliar, semoga tahun depan alokasinya bisa naik," katanya.

Karenanya, diharapkan JP3M bersinergi dan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga pendidikan agama, terutama menyangkut pendataan para pengajar, pengasuh pondok pesantren, madin, serta TPQ yang tersebar di Jateng, sehingga anggaran insentif dapat terserap semua. "Selain itu, Pemprov kedepan juga akan menganggarkan hadiah untuk para santri dan pelajar yang penghafal Alquran," imbuhnya. 

Ketua Umum JP3M Hanik Maftuhah menambahkan, keberadaan JP3M di tingkat kabupaten dan kota menjadi jembatan atau sarana bagi masyarakat, terutama kaum ibu dalam mendidik dan mengayomi masyarakat dari tingkat atas hingga bawah. 

"Peran seorang kiai tidak akan sempurna tanpa adanya nyai. Karenanya peran para nyai sangat penting dalam mendidik putra-putrinya supaya menjadi generasi yang saleh dan saleha, menjadi alim ulama, profesional, maupun profesi lainnya," bebernya.

 

Baca juga : Kesejahteraan Guru Agama Jadi Perhatian Serius Pemprov Jateng


Bagikan :

PEKALONGAN - Pengurus Jam'iyyah Pengasuh Pesantren Putri dan Muballighoh (JP3M) diharapkan bisa menggiring para ibu mampu mengedepankan akhlaqul karimah, bersinergi dengan pemerintah, serta bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan.

"Saya berharap JP3M dengan gerakan para ibu nyai dan muballighoh, kita bisa bersinergi untuk bersama-sama membangun Jateng pada khususnya dan Indonesia pada umumnya," ujar Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan pada pelantikan pengurus JP3M Kota dan Kabupaten Pekalongan di Ponpes al-Maktab, Simbang Kulon Kabupaten Pekalongan, Rabu (27/3/2019).

Dia menjelaskan, hingga saat ini JP3M hanya ada di Jateng dan DIY, serta mulai merambah beberapa daerah di Jatim. Melalui JP3M diharapkan gerakan para nyai dapat berjalan dengan baik dan semakin berkembang ke seluruh daerah di Indonesia. 

Selama ini, kata dia, Pemprov Jateng bersinergi dengan Tim Penggerak PKK dalam mengatasi sejumlah persoalan di Jateng. Salah satunya mengenai ketaatan warga membayar pajak, sehingga peran para istri sangat penting untuk mengingatkan suami agar tertib membayar pajak. "Jika ini digerakan, maka pendapatan pemerintah provinsi dari sektor pajak kendaraan akan meningkat, sehingga pembangunan semakin merata," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu mengatakan, tahun 2019 Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran insentif untuk para pengajar Ponpes, TPQ dan Madin. Total anggaran 2019 sebesar Rp205 miliar mulai dicairkan per 27 Maret 2019. "Pada hari ini (27/3) sudah mulai dicairkan dan ini kali pertama. Nilainya tidak banyak, karena awalnya kami mengajukan Rp300 miliar, semoga tahun depan alokasinya bisa naik," katanya.

Karenanya, diharapkan JP3M bersinergi dan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga pendidikan agama, terutama menyangkut pendataan para pengajar, pengasuh pondok pesantren, madin, serta TPQ yang tersebar di Jateng, sehingga anggaran insentif dapat terserap semua. "Selain itu, Pemprov kedepan juga akan menganggarkan hadiah untuk para santri dan pelajar yang penghafal Alquran," imbuhnya. 

Ketua Umum JP3M Hanik Maftuhah menambahkan, keberadaan JP3M di tingkat kabupaten dan kota menjadi jembatan atau sarana bagi masyarakat, terutama kaum ibu dalam mendidik dan mengayomi masyarakat dari tingkat atas hingga bawah. 

"Peran seorang kiai tidak akan sempurna tanpa adanya nyai. Karenanya peran para nyai sangat penting dalam mendidik putra-putrinya supaya menjadi generasi yang saleh dan saleha, menjadi alim ulama, profesional, maupun profesi lainnya," bebernya.

 

Baca juga : Kesejahteraan Guru Agama Jadi Perhatian Serius Pemprov Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu