Follow Us :              

Junjung Toleransi, Jaga Keutuhan NKRI

  31 March 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 1136 
Kategori :
Bagikan :


Junjung Toleransi, Jaga Keutuhan NKRI

31 March 2019 | 10:00:00 | dibaca : 1136
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

DEMAK - Terik matahari yang menyengat tak menyurutkan semangat para Muslimat dan Fatayat NU untuk menghadiri acara "Demak Berdzikir" di Alun-alun Kabupaten Demak, Minggu (31/3/2019). Ayat suci yang dilantunkan seolah menjadi penyejuk siang itu.

Di hadapan ratusan hadirin, Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah Ismawati Hafidz mengajak anggota Muslimat dan Fatayat NU yang hadir untuk bersama-sama menegakkan rasa toleransi di tengah masyarakat dengan bersikap saling menghormati.

"Tegakkan rasa toleransi dan menghormati kepada kelompok lain. Muslimat NU selalu menjaga kebebasan berekspresi, bebas berbicara tapi tetap saling menghormati. Kita tidak boleh mengatakan ghibah, fitnah ataupun hoax," imbaunya di sela acara Demak Berdzikir dalam rangka Harlah Muslimat NU ke-73, Harlah Fatayat NU ke-69, Harlah IPPNU ke-64, dan Harlah NU ke-93 dan Hari Jadi Demak ke-516, itu.

Senada dengan Ismawati, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen berpendapat, zikir dan doa bersama tersebut adalah wujud memuji dan berserah diri kepada Allah SWT karena tanpa rida dan izin-Nya, maka manusia tidak mampu menyelesaikan permasalah di dunia ini. Terlebih lagi dengan adanya persoalan berita bohong, fitnah dan ujaran kebencian yang saat ini menguji Indonesia.

"Indonesia makin masif dengan isu hoax, politik identitas, ujaran kebencian yang diproduksi dan disebarkan segelintir orang tidak bertanggung jawab melalui media sosial. Maka mari kita mohon kepada Allah SWT supaya Indonesia semakin sejahtera, aman, damai, semakin kuat, hebat dan maju serta terhindar dari berbagai macam bencana," ajaknya.

Gus Yasin, sapaan akrab wagub, mengapresiasi peran ulama dan santri yang selama ini senantiasa menjadi penyejuk di tengah masyarakat dan turut menjaga situasi agar tetap kondusif.

"Terima kasih kepada kiai dan santri yang terus berperan aktif menjaga kedamaian, menjadi penyejuk jamaah dan umat, serta menyebarkan agama Islam yang rahmatan lil alamin. Mari kita menjadi orang yang toleran, menghormati, dan menghargai perbedaan agama, suku atau kelompok lain," lanjutnya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu menegaskan, menjunjung toleransi begitu penting karena Islam merupakan agama yang penuh kedamaian.

"Islam sejatinya adalah agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam, penuh damai, cinta kasih, toleransi dan saling hargai perbedaan," paparnya.

Dia berharap, dalam peringatan hari lahir tersebut, NU akan semakin maju dan berkontribusi untuk pembangunan Indonesia. 

"Perayaan ini sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, sekaligus merupakan wujud perjuangan NU yang berhasil mewujudkan komunitas yang taat beragama, memiliki kejujuran tinggi dan ketekunan luar biasa serta komitmen tinggi terhadap bangsa dan umat manusia," katanya.

Gus Yasin menambahkan, Pemprov Jateng saat ini melaksanakan program bantuan insentif bagi guru keagamaan di Jateng. Dana Rp205,35 miliar dialokasikan untuk 171.131 penerima. "Ini wujud kecintaan kami kepad para guru, karena guru madrasah diniyah, TPQ, dan pesantren adalah benteng utama NKRI," 

Sementara itu, Wakil Bupati Demak Joko Sutanto mengajak Muslimat dan Fatayat NU untuk menggunakan hak pilih mereka dengan hadir di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu serentak 17 April mendatang.

"Tanggal 17 April nanti, tinggal 17 hari lagi akan ada pesta demokrasi di mana pemilu tahun ini berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya karena kali ini untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota. Panjenengan nanti akan diberikan lima lembar kartu suara dengan warna berbeda. Pilihlah sesuai hati nurani," imbaunya.

 

Baca juga : Musibah Ingatkan Kita untuk Semakin Taat Pada-Nya


Bagikan :

DEMAK - Terik matahari yang menyengat tak menyurutkan semangat para Muslimat dan Fatayat NU untuk menghadiri acara "Demak Berdzikir" di Alun-alun Kabupaten Demak, Minggu (31/3/2019). Ayat suci yang dilantunkan seolah menjadi penyejuk siang itu.

Di hadapan ratusan hadirin, Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah Ismawati Hafidz mengajak anggota Muslimat dan Fatayat NU yang hadir untuk bersama-sama menegakkan rasa toleransi di tengah masyarakat dengan bersikap saling menghormati.

"Tegakkan rasa toleransi dan menghormati kepada kelompok lain. Muslimat NU selalu menjaga kebebasan berekspresi, bebas berbicara tapi tetap saling menghormati. Kita tidak boleh mengatakan ghibah, fitnah ataupun hoax," imbaunya di sela acara Demak Berdzikir dalam rangka Harlah Muslimat NU ke-73, Harlah Fatayat NU ke-69, Harlah IPPNU ke-64, dan Harlah NU ke-93 dan Hari Jadi Demak ke-516, itu.

Senada dengan Ismawati, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen berpendapat, zikir dan doa bersama tersebut adalah wujud memuji dan berserah diri kepada Allah SWT karena tanpa rida dan izin-Nya, maka manusia tidak mampu menyelesaikan permasalah di dunia ini. Terlebih lagi dengan adanya persoalan berita bohong, fitnah dan ujaran kebencian yang saat ini menguji Indonesia.

"Indonesia makin masif dengan isu hoax, politik identitas, ujaran kebencian yang diproduksi dan disebarkan segelintir orang tidak bertanggung jawab melalui media sosial. Maka mari kita mohon kepada Allah SWT supaya Indonesia semakin sejahtera, aman, damai, semakin kuat, hebat dan maju serta terhindar dari berbagai macam bencana," ajaknya.

Gus Yasin, sapaan akrab wagub, mengapresiasi peran ulama dan santri yang selama ini senantiasa menjadi penyejuk di tengah masyarakat dan turut menjaga situasi agar tetap kondusif.

"Terima kasih kepada kiai dan santri yang terus berperan aktif menjaga kedamaian, menjadi penyejuk jamaah dan umat, serta menyebarkan agama Islam yang rahmatan lil alamin. Mari kita menjadi orang yang toleran, menghormati, dan menghargai perbedaan agama, suku atau kelompok lain," lanjutnya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu menegaskan, menjunjung toleransi begitu penting karena Islam merupakan agama yang penuh kedamaian.

"Islam sejatinya adalah agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam, penuh damai, cinta kasih, toleransi dan saling hargai perbedaan," paparnya.

Dia berharap, dalam peringatan hari lahir tersebut, NU akan semakin maju dan berkontribusi untuk pembangunan Indonesia. 

"Perayaan ini sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, sekaligus merupakan wujud perjuangan NU yang berhasil mewujudkan komunitas yang taat beragama, memiliki kejujuran tinggi dan ketekunan luar biasa serta komitmen tinggi terhadap bangsa dan umat manusia," katanya.

Gus Yasin menambahkan, Pemprov Jateng saat ini melaksanakan program bantuan insentif bagi guru keagamaan di Jateng. Dana Rp205,35 miliar dialokasikan untuk 171.131 penerima. "Ini wujud kecintaan kami kepad para guru, karena guru madrasah diniyah, TPQ, dan pesantren adalah benteng utama NKRI," 

Sementara itu, Wakil Bupati Demak Joko Sutanto mengajak Muslimat dan Fatayat NU untuk menggunakan hak pilih mereka dengan hadir di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu serentak 17 April mendatang.

"Tanggal 17 April nanti, tinggal 17 hari lagi akan ada pesta demokrasi di mana pemilu tahun ini berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya karena kali ini untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota. Panjenengan nanti akan diberikan lima lembar kartu suara dengan warna berbeda. Pilihlah sesuai hati nurani," imbaunya.

 

Baca juga : Musibah Ingatkan Kita untuk Semakin Taat Pada-Nya


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu