Follow Us :              

Hadiri Haul, Gus Yasin Terima Aduan dari Kades dan Camat

  01 April 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 2785 
Kategori :
Bagikan :


Hadiri Haul, Gus Yasin Terima Aduan dari Kades dan Camat

01 April 2019 | 08:00:00 | dibaca : 2785
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

DEMAK - Kehadiran Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen untuk beberapa kalinya di Kabupaten Demak dimanfaatkan Kepala Desa Temuroso Mukhlisin, Camat Guntur Ali Makhbup, maupun Asisten 2 Sekda Demak Bidang Ekonomi Pembangunan, Windu Sunardi untuk menyampaikan aduan soal pembangunan infrastruktur.

Seperti ketika menghadiri Haul KH Abu Manshur ke-48 di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah Krasak, Temuroso, Guntur, Demak yang diasuh oleh KH Misbah Munir dan KH Agus Baidhowi Misbah, Senin (1/4/2019) siang.

"Mumpung ada Wakil Gubernur, kami minta bantuan pembangunan jalan masjid jami' ke barat yang masih tanah. Karena, bisa tembus ke desa sebelah," kata Kades Temuroso, Mukhlisin.

"Saya juga tak mau kalah dengan Pak Kades. Usul pembangunan talud sungai. Karena, kalau hujan deras, air menggenangi desa sini," ujar Camat Guntur Ali Makhbup menimpali.

Dua usulan itu pun didukung Asisten 2 Windu Sunardi yang hadir mewakili Bupati Demak M Natsir yang masih tahap pemulihan akibat kecelakaan di Tol Batang beberapa waktu lalu.

"Demak akan semakin maju. Apalagi, sebulan lalu, Pak Gubernur dan Wakil Gubernur sering ke Demak. Usulan masyarakat bisa segera ditangani, entah melalui anggaran perubahan 2019 atau anggaran 2020," paparnya disambut tepuk tangan para santri maupun warga yang hadir.

Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin pun berbalik bertanya kepada warga, Kades maupun camat. "Apakah bantuan pemerintah seperti PKH, bantuan pangan non tunai di Temuroso sudah tepat sasaran?" Secara kompak, warga pun menjawab. "Beluuuuum."

Menurut warga, masih ada orang mampu yang menerima bantuan-bantuan dari pemerintah. Bahkan, Camat Guntur mengakui, ada beberapa warga dianggap kaya, tetapi sengaja membiarkan rumahnya dari papan dan anyaman bambu. "Basis data harus direvisi lagi. Agar bantuan benar-benar tepat sasaran," tegas Gus Yasin.

Selain itu, Gus Yasin juga mengatakan, bersama Gubernur Ganjar Pranowo, Pemprov Jateng juga mengalokasikan dana untuk guru madrasah, guru pesantren, guru TPA dan TPQ sebesar Rp300 miliar. Akan tetapi, setelah dicek kembali ke data yang lebih valid, hanya akan terserap Rp205,5 miliar. Pasalnya, ada penerima yang ternyata sudah meninggal dunia namun masih terdata.

"Pada dasarnya, pesantren itu membantu Pemprov dalam pendidikan. Pesantren memberikan ilmu agama dan ilmu yang lain. Sehingga, saya bersama Gubernur Ganjar, berkolaborasi melaksanakan visi dan misi mendorong pesantren lebih maju," ujarnya.

 

Baca juga : Penyaluran Tahap Pertama PKH dan BPNT Jateng Capai Rp2 Triliun


Bagikan :

DEMAK - Kehadiran Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen untuk beberapa kalinya di Kabupaten Demak dimanfaatkan Kepala Desa Temuroso Mukhlisin, Camat Guntur Ali Makhbup, maupun Asisten 2 Sekda Demak Bidang Ekonomi Pembangunan, Windu Sunardi untuk menyampaikan aduan soal pembangunan infrastruktur.

Seperti ketika menghadiri Haul KH Abu Manshur ke-48 di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah Krasak, Temuroso, Guntur, Demak yang diasuh oleh KH Misbah Munir dan KH Agus Baidhowi Misbah, Senin (1/4/2019) siang.

"Mumpung ada Wakil Gubernur, kami minta bantuan pembangunan jalan masjid jami' ke barat yang masih tanah. Karena, bisa tembus ke desa sebelah," kata Kades Temuroso, Mukhlisin.

"Saya juga tak mau kalah dengan Pak Kades. Usul pembangunan talud sungai. Karena, kalau hujan deras, air menggenangi desa sini," ujar Camat Guntur Ali Makhbup menimpali.

Dua usulan itu pun didukung Asisten 2 Windu Sunardi yang hadir mewakili Bupati Demak M Natsir yang masih tahap pemulihan akibat kecelakaan di Tol Batang beberapa waktu lalu.

"Demak akan semakin maju. Apalagi, sebulan lalu, Pak Gubernur dan Wakil Gubernur sering ke Demak. Usulan masyarakat bisa segera ditangani, entah melalui anggaran perubahan 2019 atau anggaran 2020," paparnya disambut tepuk tangan para santri maupun warga yang hadir.

Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin pun berbalik bertanya kepada warga, Kades maupun camat. "Apakah bantuan pemerintah seperti PKH, bantuan pangan non tunai di Temuroso sudah tepat sasaran?" Secara kompak, warga pun menjawab. "Beluuuuum."

Menurut warga, masih ada orang mampu yang menerima bantuan-bantuan dari pemerintah. Bahkan, Camat Guntur mengakui, ada beberapa warga dianggap kaya, tetapi sengaja membiarkan rumahnya dari papan dan anyaman bambu. "Basis data harus direvisi lagi. Agar bantuan benar-benar tepat sasaran," tegas Gus Yasin.

Selain itu, Gus Yasin juga mengatakan, bersama Gubernur Ganjar Pranowo, Pemprov Jateng juga mengalokasikan dana untuk guru madrasah, guru pesantren, guru TPA dan TPQ sebesar Rp300 miliar. Akan tetapi, setelah dicek kembali ke data yang lebih valid, hanya akan terserap Rp205,5 miliar. Pasalnya, ada penerima yang ternyata sudah meninggal dunia namun masih terdata.

"Pada dasarnya, pesantren itu membantu Pemprov dalam pendidikan. Pesantren memberikan ilmu agama dan ilmu yang lain. Sehingga, saya bersama Gubernur Ganjar, berkolaborasi melaksanakan visi dan misi mendorong pesantren lebih maju," ujarnya.

 

Baca juga : Penyaluran Tahap Pertama PKH dan BPNT Jateng Capai Rp2 Triliun


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu