Follow Us :              

Rekomendasi Menhub Sudah Keluar, Adi Soemarmo Segera Jadi Bandara Internasional

  15 May 2025  |   16:30:00  |   dibaca : 16 
Kategori :
Bagikan :


Rekomendasi Menhub Sudah Keluar, Adi Soemarmo Segera Jadi Bandara Internasional

15 May 2025 | 16:30:00 | dibaca : 16
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

BOYOLALI - Provinsi Jawa Tengah akan segera kembali memiliki dua bandar udara internasional. Setelah Bandara Internasional Ahmad Yani, sekarang giliran Bandara Adi Soemarmo yang akan kembali melayani penerbangan internasional.

"Jadi, bandara internasional di Ahmad Yani sudah clear. Tidak hanya untuk penumpang, tetapi juga logistik sudah internasional. Tinggal nanti pelaksanaannya menunggu dari AirNav," ucap Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dalam acara Silaturahmi dan Dialog Bersama Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Kabupaten Boyolali di Pendopo Kabupaten Boyolali pada Kamis, 15 Mei 2025.

Meskipun nanti sama-sama berstatus internasional, baik Bandara Ahmad Yani Semarang maupun Bandara Adi Soemarmo akan melayani jenis penerbangan yang berbeda. Hal itu menyusul adanya rekomendasi dari Menteri Perhubungan.

"Khusus Bandara Adi Soemarmo di Boyolali itu pun juga sudah keluar rekomendasi dari Menteri Perhubungan, di sana adalah bandara internasional untuk haji dan umroh," ucap Gubernur.

Rekomendasi ini menjadi titik terang dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Sejak status kedua bandara sebagai bandara internasional itu dicabut, tidak ada penerbangan menuju ke luar negeri ataupun masuk ke Jawa Tengah. Padahal keberadaan bandara internasional sangat dibutuhkan dalam upaya pengembangan dan pembangunan daerah.

Gubernur mengatakan bahwa pengubahan status bandara dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk perlunya koordinasi dengan AirNav, serta ketentuan jumlah penerbangan internasional yang datang dan pergi melalui bandara di Jawa Tengah.

Maka dari itu, diskusi dan koordinasi secara intens terus dilakukan, termasuk dengan Kementerian Perhubungan. Sebab, untuk mengembalikan status Bandara Adi Soemarmo menjadi bandara internasional juga harus ada roadmap atau langkah strategis yang jelas.

"Biar terarah, maka Bandara Adi Soemarmo diproyeksikan menjadi bandara internasional haji dan umroh," ujarnya.

Guna menunjang hal tersebut, Pemprov Jateng dan Pemerintah Kabupaten Boyolali sepakat untuk meningkatkan sarana prasarana, khususnya terkait haji dan umroh. Beberapa di antaranya dengan merevitalisasi Asrama Haji Donohudan Boyolali dan melakukan pelebaran landasan pacu bandara.

"Ini nanti akan kita akselerasi. Termasuk asrama haji dan lain sebagainya akan kita revitalisasi, agar nantinya Jawa Tengah punya dua bandara yang membanggakan," ucap Gubernur.


Bagikan :

BOYOLALI - Provinsi Jawa Tengah akan segera kembali memiliki dua bandar udara internasional. Setelah Bandara Internasional Ahmad Yani, sekarang giliran Bandara Adi Soemarmo yang akan kembali melayani penerbangan internasional.

"Jadi, bandara internasional di Ahmad Yani sudah clear. Tidak hanya untuk penumpang, tetapi juga logistik sudah internasional. Tinggal nanti pelaksanaannya menunggu dari AirNav," ucap Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dalam acara Silaturahmi dan Dialog Bersama Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Kabupaten Boyolali di Pendopo Kabupaten Boyolali pada Kamis, 15 Mei 2025.

Meskipun nanti sama-sama berstatus internasional, baik Bandara Ahmad Yani Semarang maupun Bandara Adi Soemarmo akan melayani jenis penerbangan yang berbeda. Hal itu menyusul adanya rekomendasi dari Menteri Perhubungan.

"Khusus Bandara Adi Soemarmo di Boyolali itu pun juga sudah keluar rekomendasi dari Menteri Perhubungan, di sana adalah bandara internasional untuk haji dan umroh," ucap Gubernur.

Rekomendasi ini menjadi titik terang dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Sejak status kedua bandara sebagai bandara internasional itu dicabut, tidak ada penerbangan menuju ke luar negeri ataupun masuk ke Jawa Tengah. Padahal keberadaan bandara internasional sangat dibutuhkan dalam upaya pengembangan dan pembangunan daerah.

Gubernur mengatakan bahwa pengubahan status bandara dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk perlunya koordinasi dengan AirNav, serta ketentuan jumlah penerbangan internasional yang datang dan pergi melalui bandara di Jawa Tengah.

Maka dari itu, diskusi dan koordinasi secara intens terus dilakukan, termasuk dengan Kementerian Perhubungan. Sebab, untuk mengembalikan status Bandara Adi Soemarmo menjadi bandara internasional juga harus ada roadmap atau langkah strategis yang jelas.

"Biar terarah, maka Bandara Adi Soemarmo diproyeksikan menjadi bandara internasional haji dan umroh," ujarnya.

Guna menunjang hal tersebut, Pemprov Jateng dan Pemerintah Kabupaten Boyolali sepakat untuk meningkatkan sarana prasarana, khususnya terkait haji dan umroh. Beberapa di antaranya dengan merevitalisasi Asrama Haji Donohudan Boyolali dan melakukan pelebaran landasan pacu bandara.

"Ini nanti akan kita akselerasi. Termasuk asrama haji dan lain sebagainya akan kita revitalisasi, agar nantinya Jawa Tengah punya dua bandara yang membanggakan," ucap Gubernur.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu