Follow Us :              

Persaingan Makin Ketat, Sri Puryono Ajak Perkumpulan AKU Perkuat Inovasi dan Kreasi

  09 April 2019  |   19:30:00  |   dibaca : 931 
Kategori :
Bagikan :


Persaingan Makin Ketat, Sri Puryono Ajak Perkumpulan AKU Perkuat Inovasi dan Kreasi

09 April 2019 | 19:30:00 | dibaca : 931
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengajak anggota perkumpulan Andalan Kelompok UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) atau disingkat AKU selalu berinovasi dan berkreasi. Mengingat, persaingan bisnis dengan memanfaatkan pemasaran konvensional maupun online semakin ketat.

Ajakan itu disampaikan Sri Puryono saat membuka rapat kerja nasional dan musyawarah nasional perkumpulan AKU bertajuk "Melalui Rakernas dan Munas AKU, Kita Perkuat UPPKS Mewujudkan NKKBS dan Ekonomi Kerakyatan" di MG Setos Hotel Semarang, Selasa (9/4/2019).

"Berbagai program ekonomi kerakyatan harus digalakkan. Salah satunya UPPKS dibawah naungan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) ini. Maka, kita harus mendorong agar selalu inovatif dan kreasi. Sehingga memiliki kekhasan dan selalu dicari orang," katanya.

Menurut dia, inovasi dan kreasi merupakan kata kunci di era milenial sekarang ini. Sri Puryono yang juga Ketua Dewan Pengurus Korpri Jateng ini lantas mengapresiasi keberadaan situs dan aplikasi online shop akutuku.com milik perkumpulan AKU. Sehingga memudahkan masyarakat untuk membeli berbagai macam produk kebutuhan pribadi maupun rumah tangga sekaligus memasarkan produk anggota perkumpulan AKU.

"Kami juga punya e-commerce bernama Korpri Mart. Waktu harga cabai di pasaran Rp6.000 per kilogram, kita membelinya dengan harga Rp18.000 per kilogram dengan total 2 ton. Setiap anggota Korpri kita minta membeli cabai minimal 2 kilogram. Akhirnya, para tengkulak justru yang menjerit, Karena slogan kita ialah membeli untuk membantu petani," paparnya.

Sementara itu. Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) AKU, GKR. Mangkubumi mengatakan, asosiasi AKU merupakan pengejawantahan program Keluarga Berencana (KB) dan pemberdayaan ekonomi mikro berbasis keluarga. Tujuannya untuk membantu ekonomi keluarga yang dimana mempunyai target menjadi keluarga sejahtera.

"Tidak hanya jumlah anak, tetapi juga disentuh aspek kesejahteraan keluarga. Asosiasi ini juga harus mampu menjadi jembatan bagi anggotanya kepada mitra kerja, baik perbankan, CSR, LSM, institusi pemerintah, dan sebagainya, Karena itulah asosiasi AKU memiliki tugas untuk memberikan penguatan kapasitas dan kompetensi anggotanya, stimulan permodalan dan pemasaran," kata GKR Mangkubumi.

 

Baca juga : Tingkatkan Pendapatan, BUMD Dituntut Inovatif dan Kreatif


Bagikan :

SEMARANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengajak anggota perkumpulan Andalan Kelompok UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) atau disingkat AKU selalu berinovasi dan berkreasi. Mengingat, persaingan bisnis dengan memanfaatkan pemasaran konvensional maupun online semakin ketat.

Ajakan itu disampaikan Sri Puryono saat membuka rapat kerja nasional dan musyawarah nasional perkumpulan AKU bertajuk "Melalui Rakernas dan Munas AKU, Kita Perkuat UPPKS Mewujudkan NKKBS dan Ekonomi Kerakyatan" di MG Setos Hotel Semarang, Selasa (9/4/2019).

"Berbagai program ekonomi kerakyatan harus digalakkan. Salah satunya UPPKS dibawah naungan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) ini. Maka, kita harus mendorong agar selalu inovatif dan kreasi. Sehingga memiliki kekhasan dan selalu dicari orang," katanya.

Menurut dia, inovasi dan kreasi merupakan kata kunci di era milenial sekarang ini. Sri Puryono yang juga Ketua Dewan Pengurus Korpri Jateng ini lantas mengapresiasi keberadaan situs dan aplikasi online shop akutuku.com milik perkumpulan AKU. Sehingga memudahkan masyarakat untuk membeli berbagai macam produk kebutuhan pribadi maupun rumah tangga sekaligus memasarkan produk anggota perkumpulan AKU.

"Kami juga punya e-commerce bernama Korpri Mart. Waktu harga cabai di pasaran Rp6.000 per kilogram, kita membelinya dengan harga Rp18.000 per kilogram dengan total 2 ton. Setiap anggota Korpri kita minta membeli cabai minimal 2 kilogram. Akhirnya, para tengkulak justru yang menjerit, Karena slogan kita ialah membeli untuk membantu petani," paparnya.

Sementara itu. Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) AKU, GKR. Mangkubumi mengatakan, asosiasi AKU merupakan pengejawantahan program Keluarga Berencana (KB) dan pemberdayaan ekonomi mikro berbasis keluarga. Tujuannya untuk membantu ekonomi keluarga yang dimana mempunyai target menjadi keluarga sejahtera.

"Tidak hanya jumlah anak, tetapi juga disentuh aspek kesejahteraan keluarga. Asosiasi ini juga harus mampu menjadi jembatan bagi anggotanya kepada mitra kerja, baik perbankan, CSR, LSM, institusi pemerintah, dan sebagainya, Karena itulah asosiasi AKU memiliki tugas untuk memberikan penguatan kapasitas dan kompetensi anggotanya, stimulan permodalan dan pemasaran," kata GKR Mangkubumi.

 

Baca juga : Tingkatkan Pendapatan, BUMD Dituntut Inovatif dan Kreatif


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu