Follow Us :              

Gus Yasin: Cinta Ulama Antarkan pada Cinta Kepada Allah SWT dan Rasulullah

  11 April 2019  |   19:30:00  |   dibaca : 1407 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin: Cinta Ulama Antarkan pada Cinta Kepada Allah SWT dan Rasulullah

11 April 2019 | 19:30:00 | dibaca : 1407
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

BREBES - Peran ustaz-utazah dalam mengajarkan ilmu agama dan mendidik karakter anak bangsa tidak boleh dipandang sebelah mana. Melalui bekal ilmu dan budi pekerti tersebut, banyak lulusan santri yang sukses berkiprah di lingkungannya.

"Banyak santri yang menjadi wirausahawan. Nyatanya ada pula yang menjadi wakil gubernur dan gubernur. Gubernur Jabar itu santri, Wakil Gubernur Jateng juga santri," ujar pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Yanbiul Ulum Lumpur Limbangan, Losari Brebes KH Abdul Halim Zawawi di sela Haflah Tasyakur Akhirussanah dan Multaqo Akbar Mutakhorrijin, Kamis malam (11/4/2019).

Senada dengan Zamawi, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menjelaskan, ulama telah menanamkan rasa kecintaan terhadap Allah SWT dan Rasulullah sejak dini. Sehingga, santri dapat melaksanakan ajaran agama Islam dengan baik. Untuk itu, Gus Yasin, sapaan akrab wagub, santri harus senantiasa menghormati guru agama mereka.

"Cinta kita kepada para ulama akan mengantarkan cinta kita kepada nabi dan Allah SWT. Keramatipun ilmu niku wonten mriki (Intinya ilmu ya di sini). Mugi dados pondok ingkang manfaat (Semoga jadi pondok yang bermanfaat)," ujarnya.

Gus Yasin menambahkan, sebagai wujud apresiasi atas perjuangan ustaz-ustazah dalam mendidik ilmu agama dan karakter anak bangsa, Pemprov Jateng telah mencanangkan program bantuan insentif untuk guru keagamaan. Anggaran sebesar Rp205,35 miliar dialokasikan oleh Pemprov Jateng kepada 171.131 guru ngaji di 35 kabupaten/kota. 

Secara khusus, Gus Yasin membeberkan, guru keagamaan di Kabupaten Brebes dijadwalkan memperoleh bantuan insentif tersebut pada minggu depan. Setiap guru ngaji akan menerima insentif Rp1,2 juta per tahun dan dibagikan secara periodik setiap tiga bulan melalui rekening Bank Jateng Syariah.

"Menika mboten kathah ingkang dipun paringaken (Ini tidak banyak yang diberikan), tapi kula nyuwun mugi-mugi nambah semangatipun ustaz/ustazah kangge ndidik putra-putri panjenengan sedaya (Tapi saya minta semoga menambah semangat ustaz/ustazah dalam mendidik putra-putri anda semua), sehingga penerus kita dados (jadi) insan-insan ingkang (yang) sempurna ilmu dan akhlaknya dan siap berjuang di jalan Allah. Niki tali asih kangge (Ini tali asih untuk) kesejahteraan guru keagamaan, janjinipun kula kaliyan (sesuai janji saya dengan) Mas Ganjar," lanjutnya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu menambahkan, progam lain untuk pengembangan Ponpes yang dicanangkan oleh Pemprov Jateng adalah memberikan apresiasi kepada santri yang berhasil khatam Alquran. Program itu diterapkan agar santri semakin termotivasi untuk memperdalam ilmu agama.

"Kita memberikan apresiasi kepada santri yang mau menghafal Alquran. Kami memberikan itu bukan karena apa-apa, tetapi agar PAD kami, keuangan Pemprov Jateng, mendapatkan barokah atau keberkahan dari Allah SWT," bebernya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu membeberkan, Pemprov Jateng juga mencanangkan program ekonomi pesantren. Program tersebut bertujuan mengembangkan jiwa wirausaha para santri dan menumbuhkan ekonomi di lingkungan pondok pesantren. 

"Menawi program niki mlampah, teng pundi-pundi wonten (Kalau program ini sudah jalan, di mana-mana ada) swalayan ekotren yang menjual produk-produk pesantren. Niki saget mlampah, menawi administasinipun nggih tertib (Ini bisa jalan, untuk administrasinya juga tertib)," bebernya.

 

Baca juga : Insentif Guru Ngaji Dorong Pembangunan SDM Berkualitas


Bagikan :

BREBES - Peran ustaz-utazah dalam mengajarkan ilmu agama dan mendidik karakter anak bangsa tidak boleh dipandang sebelah mana. Melalui bekal ilmu dan budi pekerti tersebut, banyak lulusan santri yang sukses berkiprah di lingkungannya.

"Banyak santri yang menjadi wirausahawan. Nyatanya ada pula yang menjadi wakil gubernur dan gubernur. Gubernur Jabar itu santri, Wakil Gubernur Jateng juga santri," ujar pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Yanbiul Ulum Lumpur Limbangan, Losari Brebes KH Abdul Halim Zawawi di sela Haflah Tasyakur Akhirussanah dan Multaqo Akbar Mutakhorrijin, Kamis malam (11/4/2019).

Senada dengan Zamawi, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menjelaskan, ulama telah menanamkan rasa kecintaan terhadap Allah SWT dan Rasulullah sejak dini. Sehingga, santri dapat melaksanakan ajaran agama Islam dengan baik. Untuk itu, Gus Yasin, sapaan akrab wagub, santri harus senantiasa menghormati guru agama mereka.

"Cinta kita kepada para ulama akan mengantarkan cinta kita kepada nabi dan Allah SWT. Keramatipun ilmu niku wonten mriki (Intinya ilmu ya di sini). Mugi dados pondok ingkang manfaat (Semoga jadi pondok yang bermanfaat)," ujarnya.

Gus Yasin menambahkan, sebagai wujud apresiasi atas perjuangan ustaz-ustazah dalam mendidik ilmu agama dan karakter anak bangsa, Pemprov Jateng telah mencanangkan program bantuan insentif untuk guru keagamaan. Anggaran sebesar Rp205,35 miliar dialokasikan oleh Pemprov Jateng kepada 171.131 guru ngaji di 35 kabupaten/kota. 

Secara khusus, Gus Yasin membeberkan, guru keagamaan di Kabupaten Brebes dijadwalkan memperoleh bantuan insentif tersebut pada minggu depan. Setiap guru ngaji akan menerima insentif Rp1,2 juta per tahun dan dibagikan secara periodik setiap tiga bulan melalui rekening Bank Jateng Syariah.

"Menika mboten kathah ingkang dipun paringaken (Ini tidak banyak yang diberikan), tapi kula nyuwun mugi-mugi nambah semangatipun ustaz/ustazah kangge ndidik putra-putri panjenengan sedaya (Tapi saya minta semoga menambah semangat ustaz/ustazah dalam mendidik putra-putri anda semua), sehingga penerus kita dados (jadi) insan-insan ingkang (yang) sempurna ilmu dan akhlaknya dan siap berjuang di jalan Allah. Niki tali asih kangge (Ini tali asih untuk) kesejahteraan guru keagamaan, janjinipun kula kaliyan (sesuai janji saya dengan) Mas Ganjar," lanjutnya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu menambahkan, progam lain untuk pengembangan Ponpes yang dicanangkan oleh Pemprov Jateng adalah memberikan apresiasi kepada santri yang berhasil khatam Alquran. Program itu diterapkan agar santri semakin termotivasi untuk memperdalam ilmu agama.

"Kita memberikan apresiasi kepada santri yang mau menghafal Alquran. Kami memberikan itu bukan karena apa-apa, tetapi agar PAD kami, keuangan Pemprov Jateng, mendapatkan barokah atau keberkahan dari Allah SWT," bebernya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu membeberkan, Pemprov Jateng juga mencanangkan program ekonomi pesantren. Program tersebut bertujuan mengembangkan jiwa wirausaha para santri dan menumbuhkan ekonomi di lingkungan pondok pesantren. 

"Menawi program niki mlampah, teng pundi-pundi wonten (Kalau program ini sudah jalan, di mana-mana ada) swalayan ekotren yang menjual produk-produk pesantren. Niki saget mlampah, menawi administasinipun nggih tertib (Ini bisa jalan, untuk administrasinya juga tertib)," bebernya.

 

Baca juga : Insentif Guru Ngaji Dorong Pembangunan SDM Berkualitas


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu