Follow Us :              

Ganjar Ingin Para CPNS Digojlok dan Lekas Menikah

  08 May 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 3071 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Ingin Para CPNS Digojlok dan Lekas Menikah

08 May 2019 | 10:00:00 | dibaca : 3071
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gelak tawa menggema saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengulik kehidupan pribadi Tegar, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang bertugas di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Ciptakarya. Bagaimana tidak, segala pertanyaan dari orang nomor satu di Jateng itu dijawab polos oleh Tegar, dari persoalan gaji hingga kos-kosan.

Perbincangan antara keduanya terjadi saat Ganjar memberi pengarahan di Dinas PU Bina Marga dan Ciptakarya, Rabu (8/5/2019) di aula dinas terkait. Dari Kepala Dinas PU Bina Marga dan Ciptakarya AR Hanung Triyono, pejabat struktural sampai CPNS hadir mendengarkan pengarahan dari Ganjar. 

"Apa yang bapak ibu lakukan ini benar-benar ibadah, tidak main-main ini. Terlebih yang menyangkut pembangunan jalan. Karena dengan pembangunan jalan, akhirnya mobilitas orang jadi lancar sehingga orang senang. Tapi sebaliknya, jika para pegawai main-main maka dosa besar sudah menanti," kata Ganjar.

Saat mengucapkan kalimat itu, Ganjar melihat sebaris anak-anak muda. Mereka adalah CPNS yang mendapat tugas di dinas tersebut. Kepada AR Hanung, Ganjar meminta agar para CPNS tersebut digojlok.

"Yang CPNS ini digojlok lah, dikasih PR. Yang muda ini dikasih tugas yang eksploratif karena ilmunya baru, penerapannya juga baru," ujarnya disambut tawa para pegawai yang hadir. 

Ganjar lantas bertanya pada satu persatu CPNS. Mulai dari identitas, tempat tinggal, sampai status. Tegar salah satunya. Lelaki berbadan gempal asal Sukoharjo, berusia 31 tahun itu mengaku belum menikah dan tinggal ngekos di Semarang.

Ganjar lantas menanyakan berapa besaran gaji yang dia terima. "Saya lulusan teknik sipil UGM, pak. Gaji yang saya terima Rp 1,9 juta setelah dipotong pajak. Tapi, setiap bulan juga masih harus bayar kos Rp 450 ribu," kata Tegar yang memancing tawa sesama rekannya.

Mendengar jawaban Tegar, Ganjar mengatakan berapapun besarnya gaji harus disyukuri agar jadi pegawai yang berintegritas.

"Integritas harus nomor satu. Reformasi birokrasi yang saya lakukan lahir dan belajar dari pengaduan yang ada di Bina Marga, lewat program 'Jateng Tanpa Lubang.' Ini sepele, tapi boleh dicek, masyarakat melihat keberhasilan lewat mulusnya jalan raya," katanya. 

Dengan bercanda, Ganjar juga mengimbau Tegar agar lekas menyunting kekasihnya. Karena kesuksesan lelaki juga bergantung pada istri. Ganjar juga menekankan agar jangan minder karena penghasilannya kecil, karena kita tidak tahu bagaimana masa depan seseorang. 

"Saya tidak akan melihat sampeyan (CPNS) jadi kepala dinas atau jadi menteri atau bahkan presiden. Tapi saya menyiapkan roadmap untuk anda ke sana. Kultur kerja memang sudah kita siapkan. Selamat bekerja, semoga berkah," ungkapnya.

Sekadar diketahui, gaji CPNS di Jateng sebenarnya sebesar Rp2 juta, namun setelah dipotong pajak, akhirnya hanya menerima Rp1,9 juta. Baru setelah satu tahun, mereka akan menerima gaji PNS penuh ditambah TPP.

 

Baca juga : Modernisasi Pengelolaan SDA, Ganjar Tawarkan Satu Perguruan Tinggi/Swasta Urus Satu Sungai


Bagikan :

SEMARANG - Gelak tawa menggema saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengulik kehidupan pribadi Tegar, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang bertugas di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Ciptakarya. Bagaimana tidak, segala pertanyaan dari orang nomor satu di Jateng itu dijawab polos oleh Tegar, dari persoalan gaji hingga kos-kosan.

Perbincangan antara keduanya terjadi saat Ganjar memberi pengarahan di Dinas PU Bina Marga dan Ciptakarya, Rabu (8/5/2019) di aula dinas terkait. Dari Kepala Dinas PU Bina Marga dan Ciptakarya AR Hanung Triyono, pejabat struktural sampai CPNS hadir mendengarkan pengarahan dari Ganjar. 

"Apa yang bapak ibu lakukan ini benar-benar ibadah, tidak main-main ini. Terlebih yang menyangkut pembangunan jalan. Karena dengan pembangunan jalan, akhirnya mobilitas orang jadi lancar sehingga orang senang. Tapi sebaliknya, jika para pegawai main-main maka dosa besar sudah menanti," kata Ganjar.

Saat mengucapkan kalimat itu, Ganjar melihat sebaris anak-anak muda. Mereka adalah CPNS yang mendapat tugas di dinas tersebut. Kepada AR Hanung, Ganjar meminta agar para CPNS tersebut digojlok.

"Yang CPNS ini digojlok lah, dikasih PR. Yang muda ini dikasih tugas yang eksploratif karena ilmunya baru, penerapannya juga baru," ujarnya disambut tawa para pegawai yang hadir. 

Ganjar lantas bertanya pada satu persatu CPNS. Mulai dari identitas, tempat tinggal, sampai status. Tegar salah satunya. Lelaki berbadan gempal asal Sukoharjo, berusia 31 tahun itu mengaku belum menikah dan tinggal ngekos di Semarang.

Ganjar lantas menanyakan berapa besaran gaji yang dia terima. "Saya lulusan teknik sipil UGM, pak. Gaji yang saya terima Rp 1,9 juta setelah dipotong pajak. Tapi, setiap bulan juga masih harus bayar kos Rp 450 ribu," kata Tegar yang memancing tawa sesama rekannya.

Mendengar jawaban Tegar, Ganjar mengatakan berapapun besarnya gaji harus disyukuri agar jadi pegawai yang berintegritas.

"Integritas harus nomor satu. Reformasi birokrasi yang saya lakukan lahir dan belajar dari pengaduan yang ada di Bina Marga, lewat program 'Jateng Tanpa Lubang.' Ini sepele, tapi boleh dicek, masyarakat melihat keberhasilan lewat mulusnya jalan raya," katanya. 

Dengan bercanda, Ganjar juga mengimbau Tegar agar lekas menyunting kekasihnya. Karena kesuksesan lelaki juga bergantung pada istri. Ganjar juga menekankan agar jangan minder karena penghasilannya kecil, karena kita tidak tahu bagaimana masa depan seseorang. 

"Saya tidak akan melihat sampeyan (CPNS) jadi kepala dinas atau jadi menteri atau bahkan presiden. Tapi saya menyiapkan roadmap untuk anda ke sana. Kultur kerja memang sudah kita siapkan. Selamat bekerja, semoga berkah," ungkapnya.

Sekadar diketahui, gaji CPNS di Jateng sebenarnya sebesar Rp2 juta, namun setelah dipotong pajak, akhirnya hanya menerima Rp1,9 juta. Baru setelah satu tahun, mereka akan menerima gaji PNS penuh ditambah TPP.

 

Baca juga : Modernisasi Pengelolaan SDA, Ganjar Tawarkan Satu Perguruan Tinggi/Swasta Urus Satu Sungai


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu