Follow Us :              

Tak Menyangka Dilantik Ganjar, Jadi Kado Ulang Tahun Terindah

  09 May 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 574 
Kategori :
Bagikan :


Tak Menyangka Dilantik Ganjar, Jadi Kado Ulang Tahun Terindah

09 May 2019 | 10:00:00 | dibaca : 574
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG – Tidak pernah terbersit dalam benak Imam Maskur akan dilantik menjadi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Jawa Tengah oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Imam menceritakan, dia hanya datang untuk memenuhi panggilan wawancara terakhir dengan gubernur pada hari itu, Senin (6/5/2019).

“Saya sama sekali tidak mengerti (tahu) kalau akan dilantik menjadi Kabiro (Kesra). Karena tidak ada undangan juga, hanya pemberitahuan oleh panitia seleksi (Pansel) bahwa saya diundang untuk wawancara tahap akhir dengan Gubernur Ganjar,” urainya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Dia mengatakan, tim Pansel hanya meminta untuk tidak pulang dulu usai wawancara dan diminta untuk mengikuti kegiatan di Gedung Gradhika Bhakti. “Saya ya tahunya waktu pas dipanggil namanya untuk ke depan, karena saya juga di acara itu duduknya di belakang, di tamu umum,” terang alumni S1 IAIN Walisongo dan Universitas Pancasakti Tegal ini. 

Sebab itu, Imam yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Kedungbanteng, Kabupaten Tegal ini pun tak memiliki kesempatan untuk memberitahukan kabar gembira yang diterimanya itu pada keluarga. “Istri saya saja malah tahunya dari grup whatsapp PKK. Lalu telepon dan saya jelaskan kalau saya sudah dilantik, ya jelas ini mengagetkan banyak orang. Apalagi saya yang sebelumnya hanya seorang camat ya,” ucapnya sembari tersenyum. 

Imam menuturkan, dia mengetahui adanya lelang terbuka untuk pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng ini melalui akun media sosial twitter BKD Provinsi Jateng. Dia mencoba mendaftar karena ingin lebih bermanfaat bagi Jateng. 

“Jika selama ini saya hanya berkutat di kecamatan, saya mencoba untuk wilayah yang lebih luas. Ini lelang jabatan terbuka yang ketiga kali saya ikuti. Awalnya di Kota Tegal yang hanya masuk tiga besar, lalu Kabupaten Tegal juga masuk tiga besar namun belum ada pengumuman. Makanya untuk mendaftar di Jateng ini saya minta izin dengan Ibu Bupati,” jelas pria yang menyelesaikan S2 Magister Studi Islam di UII ini. 

Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama 25 tahun, dengan tiga kali menjabat sebagai camat menjadi bekalnya untuk maju. Meski tak ada pikiran untuk lolos karena banyaknya saingan yang berat, Imam mengaku hanya mengedepankan ketulusan dalam bekerja. 

“Pesan Pak Gub tentang integritas, kejujuran dan inovasi program untuk masyarakat. Dan Pak Gub menyampaikan memberi waktu satu tahun dulu, kami sepakat dan insya Allah akan menjalankan amanah ini dengan baik,” terangnya. 

Pelantikannya itu, kata Imam, seolah menjadi kado ulang tahunnya ke-50. Dia yang merupakan putra daerah Tegal kelahiran 12 Mei 1969 silam ini mengatakan sangat bersyukur diberi kesempatan untuk berkompetisi menjadi pejabat tinggi di lingkungan Pemprov Jateng. 

Menurut Imam, selama mengikuti beberapa kali lelang terbuka, lelang terbuka di Pemprov Jateng ini memang beda. Sistemnya sudah menggunakan computer assisted test (CAT) dan dilakukan secara profesional. 

“Programnya Pak Gub ini luar biasa, saya berterima kasih banyak. PNS dari daerah seperti saya diberi kesempatan berkompetisi untuk bisa mengisi jabatan penting di Pemprov Jateng. Awalnya saya tidak kenal dengan Pak Gub, hanya pernah salaman saja waktu beliau kunjungan ke daerah. Jadi lelang jabatan terbuka ini dilakukan secara profesional,” ungkapnya. 

Dia juga mengatakan hal ini akan menjadi suntikan semangat bagi para ASN untuk bisa berkompetisi dengan sehat sesuai dengan kemampuan masing-masing. “Tidak perlu minder, kalau kita memang punya kemampuan. Karena ini memberikan kesempatan bukan hanya untuk berkarir, tapi untuk mengabdikan diri pada masyarakat yang lebih luas,” pungkasnya.

 

Baca juga : Soal Lelang Jabatan, Pengamat Kebijakan Publik: Ini Gebrakan Birokrasi


Bagikan :

SEMARANG – Tidak pernah terbersit dalam benak Imam Maskur akan dilantik menjadi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Jawa Tengah oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Imam menceritakan, dia hanya datang untuk memenuhi panggilan wawancara terakhir dengan gubernur pada hari itu, Senin (6/5/2019).

“Saya sama sekali tidak mengerti (tahu) kalau akan dilantik menjadi Kabiro (Kesra). Karena tidak ada undangan juga, hanya pemberitahuan oleh panitia seleksi (Pansel) bahwa saya diundang untuk wawancara tahap akhir dengan Gubernur Ganjar,” urainya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Dia mengatakan, tim Pansel hanya meminta untuk tidak pulang dulu usai wawancara dan diminta untuk mengikuti kegiatan di Gedung Gradhika Bhakti. “Saya ya tahunya waktu pas dipanggil namanya untuk ke depan, karena saya juga di acara itu duduknya di belakang, di tamu umum,” terang alumni S1 IAIN Walisongo dan Universitas Pancasakti Tegal ini. 

Sebab itu, Imam yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Kedungbanteng, Kabupaten Tegal ini pun tak memiliki kesempatan untuk memberitahukan kabar gembira yang diterimanya itu pada keluarga. “Istri saya saja malah tahunya dari grup whatsapp PKK. Lalu telepon dan saya jelaskan kalau saya sudah dilantik, ya jelas ini mengagetkan banyak orang. Apalagi saya yang sebelumnya hanya seorang camat ya,” ucapnya sembari tersenyum. 

Imam menuturkan, dia mengetahui adanya lelang terbuka untuk pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng ini melalui akun media sosial twitter BKD Provinsi Jateng. Dia mencoba mendaftar karena ingin lebih bermanfaat bagi Jateng. 

“Jika selama ini saya hanya berkutat di kecamatan, saya mencoba untuk wilayah yang lebih luas. Ini lelang jabatan terbuka yang ketiga kali saya ikuti. Awalnya di Kota Tegal yang hanya masuk tiga besar, lalu Kabupaten Tegal juga masuk tiga besar namun belum ada pengumuman. Makanya untuk mendaftar di Jateng ini saya minta izin dengan Ibu Bupati,” jelas pria yang menyelesaikan S2 Magister Studi Islam di UII ini. 

Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama 25 tahun, dengan tiga kali menjabat sebagai camat menjadi bekalnya untuk maju. Meski tak ada pikiran untuk lolos karena banyaknya saingan yang berat, Imam mengaku hanya mengedepankan ketulusan dalam bekerja. 

“Pesan Pak Gub tentang integritas, kejujuran dan inovasi program untuk masyarakat. Dan Pak Gub menyampaikan memberi waktu satu tahun dulu, kami sepakat dan insya Allah akan menjalankan amanah ini dengan baik,” terangnya. 

Pelantikannya itu, kata Imam, seolah menjadi kado ulang tahunnya ke-50. Dia yang merupakan putra daerah Tegal kelahiran 12 Mei 1969 silam ini mengatakan sangat bersyukur diberi kesempatan untuk berkompetisi menjadi pejabat tinggi di lingkungan Pemprov Jateng. 

Menurut Imam, selama mengikuti beberapa kali lelang terbuka, lelang terbuka di Pemprov Jateng ini memang beda. Sistemnya sudah menggunakan computer assisted test (CAT) dan dilakukan secara profesional. 

“Programnya Pak Gub ini luar biasa, saya berterima kasih banyak. PNS dari daerah seperti saya diberi kesempatan berkompetisi untuk bisa mengisi jabatan penting di Pemprov Jateng. Awalnya saya tidak kenal dengan Pak Gub, hanya pernah salaman saja waktu beliau kunjungan ke daerah. Jadi lelang jabatan terbuka ini dilakukan secara profesional,” ungkapnya. 

Dia juga mengatakan hal ini akan menjadi suntikan semangat bagi para ASN untuk bisa berkompetisi dengan sehat sesuai dengan kemampuan masing-masing. “Tidak perlu minder, kalau kita memang punya kemampuan. Karena ini memberikan kesempatan bukan hanya untuk berkarir, tapi untuk mengabdikan diri pada masyarakat yang lebih luas,” pungkasnya.

 

Baca juga : Soal Lelang Jabatan, Pengamat Kebijakan Publik: Ini Gebrakan Birokrasi


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu