Follow Us :              

Menara Eiffel Lidi Heri Sodrun Dibeli Ganjar Tanpa Ditawar

  15 May 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 1762 
Kategori :
Bagikan :


Menara Eiffel Lidi Heri Sodrun Dibeli Ganjar Tanpa Ditawar

15 May 2019 | 13:00:00 | dibaca : 1762
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

SEMARANG - "Ketemu sama seniman yang luar biasa waktu lagi sepedaan di Kota Lama. Pak Heri ini menghasilkan karya yang menarik, replika yang dibuat dari aren. Mulai dari Gereja Blenduk sampai Menara Eiffel pun bisa Pak Heri buat. Padahal membuat karya macam ini butuh waktu yang lama dan ketelitian juga kesabaran. Nah, kalau kamu sembari wisata di Kota Lama, kalau bisa ketemu Pak Heri di sana. #kotalama #semarang."

"Ternyata, di Kawasan Kota Lama ada aktivitas menarik. Ada warga yang memanfaatkan lidi aren menjadi replika Gereja Blenduk dan rumah. ternyata dari sapu lidi aren bisa menjadi karya luar biasa. Kalau kamu tertarik dan mau beli, bisa beli di Pak Sodrun, carilah di Kawasan Kota Lama," kata suami Siti Atikoh dan ayah dari Zinedine Alam itu di dalam vlog-nya.

Itulah status instagram Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sambil nge-vlog di depan Heri Sodrun, perajin replika berbahan dasar lidi aren yang menjual hasil kerajinannya di Jalan Garuda Kawasan Kota Lama, Semarang.

Saat itu, Ganjar tengah menyusuri Kawasan Kota Lama yang tengah dalam proses revitalisasi dengan sepedanya. Ia melihat sesuatu yang unik di teras salah satu gedung tua di kawasan itu.

Seorang lelaki berambut gondrong bernama Heri Sodrun, 44, ditemani istrinya, Narni, 44, tengah sibuk merangkai lidi aren menjadi beragam replika. Ada Menara Eiffel, rumah joglo, sepeda ontel, Gereja Blenduk, becak, kapal, pesawat terbang dan vespa. 

Di atas alas bekas spanduk, bapak dua anak yang memiliki nama asli Puji Nurcahyo asal Surabaya itu menyelesaikan setiap karyanya. Berbahan sapu lidi aren yang ia beli dari Purwodadi, untuk merangkai potongan lidi beragam ukuran dengan lem kayu, kemudian, untuk finishing, ia oleskan pernis agar karyanya terlihat mengkilap dan lebih tahan lama. 

Saban hari, mereka mulai pukul 07.00-19.00WIB menghasilkan karya-karya yang unik. Hasil karya mereka menjadi perhatian banyak orang yang melintas di lokasi tersebut.

"Kalau sepeda onthel, tiga hari bisa membuat 15 buah. Kalau kapal, kemarin 14 hari selesai. Soal harga, sepeda misalnya Rp50 ribu. Kapal mulai Rp350 ribu hingga Rp1,5 juta. Becak Rp150 ribu, kalau Menara Eiffel Rp1 juta. Yang dibeli Pak Ganjar Menara Eiffel. Beliau membeli itu tanpa menawarnya," kata Heri yang sudah tujuh bulan tinggal di emperan toko Kota Semarang itu, Rabu (15/5/2019) siang.

Bahkan istrinya, Narni mengaku, ketika orang nomor satu di Jateng menghampiri dagangannya, sama sekali tidak menyangka. Dia tahu jika yang datang itu Gubernur Jateng justru dari suami dan para pengunjung Kawasan Kota Lama.

"Saya tidak mengira, kalau itu Pak Gubernur. Senang rasanya, dipedulikan Gubernur. Apalagi, saat membeli Menara Eiffel, tanpa menawar," ujarnya.

 

Baca juga : Sulap Eceng Gondok Jadi Kerajinan, Berdayakan Ibu Rumah Tangga, Pemuda dan Kaum Difabel


Bagikan :

SEMARANG - "Ketemu sama seniman yang luar biasa waktu lagi sepedaan di Kota Lama. Pak Heri ini menghasilkan karya yang menarik, replika yang dibuat dari aren. Mulai dari Gereja Blenduk sampai Menara Eiffel pun bisa Pak Heri buat. Padahal membuat karya macam ini butuh waktu yang lama dan ketelitian juga kesabaran. Nah, kalau kamu sembari wisata di Kota Lama, kalau bisa ketemu Pak Heri di sana. #kotalama #semarang."

"Ternyata, di Kawasan Kota Lama ada aktivitas menarik. Ada warga yang memanfaatkan lidi aren menjadi replika Gereja Blenduk dan rumah. ternyata dari sapu lidi aren bisa menjadi karya luar biasa. Kalau kamu tertarik dan mau beli, bisa beli di Pak Sodrun, carilah di Kawasan Kota Lama," kata suami Siti Atikoh dan ayah dari Zinedine Alam itu di dalam vlog-nya.

Itulah status instagram Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sambil nge-vlog di depan Heri Sodrun, perajin replika berbahan dasar lidi aren yang menjual hasil kerajinannya di Jalan Garuda Kawasan Kota Lama, Semarang.

Saat itu, Ganjar tengah menyusuri Kawasan Kota Lama yang tengah dalam proses revitalisasi dengan sepedanya. Ia melihat sesuatu yang unik di teras salah satu gedung tua di kawasan itu.

Seorang lelaki berambut gondrong bernama Heri Sodrun, 44, ditemani istrinya, Narni, 44, tengah sibuk merangkai lidi aren menjadi beragam replika. Ada Menara Eiffel, rumah joglo, sepeda ontel, Gereja Blenduk, becak, kapal, pesawat terbang dan vespa. 

Di atas alas bekas spanduk, bapak dua anak yang memiliki nama asli Puji Nurcahyo asal Surabaya itu menyelesaikan setiap karyanya. Berbahan sapu lidi aren yang ia beli dari Purwodadi, untuk merangkai potongan lidi beragam ukuran dengan lem kayu, kemudian, untuk finishing, ia oleskan pernis agar karyanya terlihat mengkilap dan lebih tahan lama. 

Saban hari, mereka mulai pukul 07.00-19.00WIB menghasilkan karya-karya yang unik. Hasil karya mereka menjadi perhatian banyak orang yang melintas di lokasi tersebut.

"Kalau sepeda onthel, tiga hari bisa membuat 15 buah. Kalau kapal, kemarin 14 hari selesai. Soal harga, sepeda misalnya Rp50 ribu. Kapal mulai Rp350 ribu hingga Rp1,5 juta. Becak Rp150 ribu, kalau Menara Eiffel Rp1 juta. Yang dibeli Pak Ganjar Menara Eiffel. Beliau membeli itu tanpa menawarnya," kata Heri yang sudah tujuh bulan tinggal di emperan toko Kota Semarang itu, Rabu (15/5/2019) siang.

Bahkan istrinya, Narni mengaku, ketika orang nomor satu di Jateng menghampiri dagangannya, sama sekali tidak menyangka. Dia tahu jika yang datang itu Gubernur Jateng justru dari suami dan para pengunjung Kawasan Kota Lama.

"Saya tidak mengira, kalau itu Pak Gubernur. Senang rasanya, dipedulikan Gubernur. Apalagi, saat membeli Menara Eiffel, tanpa menawar," ujarnya.

 

Baca juga : Sulap Eceng Gondok Jadi Kerajinan, Berdayakan Ibu Rumah Tangga, Pemuda dan Kaum Difabel


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu