Follow Us :              

Tukar Uang Baru, Warga Serbu Kantor Gubernur

  27 May 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 2400 
Kategori :
Bagikan :


Tukar Uang Baru, Warga Serbu Kantor Gubernur

27 May 2019 | 13:00:00 | dibaca : 2400
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemandangan berbeda tampak di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (27/5/2019). Antrean warga mengular dari lorong penghubung Gedung A dengan Gedung B untuk menukarkan uang baru. Warga dari berbagai daerah itu sengaja datang untuk melakukan penukaran uang baru.

Puluhan warga langsung menyemut ketika petugas dari Bank Indonesia tiba dan membuka layanan penukaran uang di meja samping lift Gedung B. Penukaran uang yang sedianya dikhususkan untuk pegawai di lingkungan Setda Jateng tersebut, justru ramai diserbu masyarakat umum.

"Baru sekali ini saya menukarkan uang di Kantor Gubernur, biasanya langsung ke bank. Saya sudah hampir 1,5 jam mengantre dan nyaris tidak kebagian karena uangnya ternyata sudah habis. Alhamdulillah masih kebagian meskipun terakhir," ujar Dea, 27, salah seorang warga.

Warga Pudakpayung, Kota Semarang itu mengatakan, dia menukarkan uang baru untuk keperluan Lebaran. Yakni untuk dibagikan kepada kerabat. Karenanya, dia sengaja datang lebih pagi supaya bisa menukarkan uang pecahan Rp5.000 sebanyak Rp500 ribu dan pecahan Rp10.000 sebanyak Rp1 juta. Ketika sudah di depan petugas, lembaran uang baru yang disediakan hampir habis.

"Saya sudah ke Bank Mandiri dan BNI tetapi ditolak karena sudah tidak menerima penukaran uang. Pinginnya kemarin-kemarin menukarkan uang, tetapi THR baru dibayarkan Jumat kemarin," beber perempuan karyawan Telkom tersebut.

Senada, Munari, 55, warga Karangawen, Kabupaten Demak itu juga mengaku sengaja datang ke Kantor Setda Jateng untuk menukarkan uang pecahan baru. Mengajak serta dua cucunya yang masih balita, lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai wirausahawan di Demak itu rela mengantre selama lebih dari satu jam.

"Saya tahu informasi ada penukaran uang di sini (Setda Jateng) dari Facebook. Kan BI selalu menginformasikan tempat-tempat penukaran uang keliling lewat media sosial. Meskipun antreannya panjang saya tetap harus ikut mengantre supaya bisa menukarkan uang baru," terangnya.

Sementara itu, salah seorang pegawai di lingkungan Setda Jateng Riski mengaku kecewa karena tidak kebagian uang baru lantaran stok yang disediakan habis. Dia mengira, penukaran uang di kantor tempatnya bekerja dikhususkan untuk pegawai Setda, ternyata sebagian besar penukar yang mengantre adalah masyarakat umum.

"Saya tadi melihat antreannya panjang banget. Kemudian saya berniat akan menukarkan uang agak siang atau setelah antreannya sedikit. Ternyata hanya sekitar 2 jam penukaran sudah ditutup karena sudah habis," terangnya.

Sementara itu, Kasir BI M Hizyam menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah bank melayani jasa penukaran uang menggunakan mobil keliling (Biling) ke beberapa titik. Di antaranya ke Pemprov Jateng, Pemkot Semarang dan Mako Brimob dengan total nominal setiap titik Rp550 juta.

"Kami diundang Pemprov Jateng untuk melayani penukaran uang di sini mulai pukul 09.00WIB dan tadi selesai pukul 11.25WIB. Sebenarnya memang hanya untuk pegawai di lingkungan Setda Jateng, tetapi karena masyarakat umum juga banyak yang mengantre maka dilayani. Kami menyediakan uang dari pecahan Rp1.000 sampai  Rp20.000 dengan total nominal Rp550 juta," beber Hizyam.

 

Baca juga : Senangnya Bagus dan Hendra Dapat Bingkisan dari Ganjar


Bagikan :

SEMARANG - Pemandangan berbeda tampak di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (27/5/2019). Antrean warga mengular dari lorong penghubung Gedung A dengan Gedung B untuk menukarkan uang baru. Warga dari berbagai daerah itu sengaja datang untuk melakukan penukaran uang baru.

Puluhan warga langsung menyemut ketika petugas dari Bank Indonesia tiba dan membuka layanan penukaran uang di meja samping lift Gedung B. Penukaran uang yang sedianya dikhususkan untuk pegawai di lingkungan Setda Jateng tersebut, justru ramai diserbu masyarakat umum.

"Baru sekali ini saya menukarkan uang di Kantor Gubernur, biasanya langsung ke bank. Saya sudah hampir 1,5 jam mengantre dan nyaris tidak kebagian karena uangnya ternyata sudah habis. Alhamdulillah masih kebagian meskipun terakhir," ujar Dea, 27, salah seorang warga.

Warga Pudakpayung, Kota Semarang itu mengatakan, dia menukarkan uang baru untuk keperluan Lebaran. Yakni untuk dibagikan kepada kerabat. Karenanya, dia sengaja datang lebih pagi supaya bisa menukarkan uang pecahan Rp5.000 sebanyak Rp500 ribu dan pecahan Rp10.000 sebanyak Rp1 juta. Ketika sudah di depan petugas, lembaran uang baru yang disediakan hampir habis.

"Saya sudah ke Bank Mandiri dan BNI tetapi ditolak karena sudah tidak menerima penukaran uang. Pinginnya kemarin-kemarin menukarkan uang, tetapi THR baru dibayarkan Jumat kemarin," beber perempuan karyawan Telkom tersebut.

Senada, Munari, 55, warga Karangawen, Kabupaten Demak itu juga mengaku sengaja datang ke Kantor Setda Jateng untuk menukarkan uang pecahan baru. Mengajak serta dua cucunya yang masih balita, lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai wirausahawan di Demak itu rela mengantre selama lebih dari satu jam.

"Saya tahu informasi ada penukaran uang di sini (Setda Jateng) dari Facebook. Kan BI selalu menginformasikan tempat-tempat penukaran uang keliling lewat media sosial. Meskipun antreannya panjang saya tetap harus ikut mengantre supaya bisa menukarkan uang baru," terangnya.

Sementara itu, salah seorang pegawai di lingkungan Setda Jateng Riski mengaku kecewa karena tidak kebagian uang baru lantaran stok yang disediakan habis. Dia mengira, penukaran uang di kantor tempatnya bekerja dikhususkan untuk pegawai Setda, ternyata sebagian besar penukar yang mengantre adalah masyarakat umum.

"Saya tadi melihat antreannya panjang banget. Kemudian saya berniat akan menukarkan uang agak siang atau setelah antreannya sedikit. Ternyata hanya sekitar 2 jam penukaran sudah ditutup karena sudah habis," terangnya.

Sementara itu, Kasir BI M Hizyam menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah bank melayani jasa penukaran uang menggunakan mobil keliling (Biling) ke beberapa titik. Di antaranya ke Pemprov Jateng, Pemkot Semarang dan Mako Brimob dengan total nominal setiap titik Rp550 juta.

"Kami diundang Pemprov Jateng untuk melayani penukaran uang di sini mulai pukul 09.00WIB dan tadi selesai pukul 11.25WIB. Sebenarnya memang hanya untuk pegawai di lingkungan Setda Jateng, tetapi karena masyarakat umum juga banyak yang mengantre maka dilayani. Kami menyediakan uang dari pecahan Rp1.000 sampai  Rp20.000 dengan total nominal Rp550 juta," beber Hizyam.

 

Baca juga : Senangnya Bagus dan Hendra Dapat Bingkisan dari Ganjar


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu