Follow Us :              

Gus Yasin Berharap Insentif Guru Ngaji Terserap Optimal

  12 June 2019  |   20:00:00  |   dibaca : 571 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin Berharap Insentif Guru Ngaji Terserap Optimal

12 June 2019 | 20:00:00 | dibaca : 571
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berkomitmen memberi perhatian bagi pendidikan keagamaan, salah satunya melalui pemberian insentif untuk guru ngaji seperti guru madrasah diniyah (madin), Taman Pendidikan Alquran (TPQ) maupun lembaga penyelenggara pendidikan keagamaan lain.

Anggaran sebesar lebih dari Rp330 miliar sudah disediakan untuk sekitar 300 ribu guru dan lembaganya. Hanya saja, anggaran itu belum terserap optimal karena faktor pendataan. Hal itu disampaikan Gus Yasin, sapaan akrab wagub, dalam acara Silaturrahim dengan Aspirasi Para Gus (Asparagus) se-Jateng di Rumah Dinas Jalan Rinjani Nomor 1 Semarang, Rabu (12/6/2019).

Lebih lanjut dia menjelaskan, guru yang berhasil terdata sebanyak 171.131 ribu orang. Untuk tahap awal, yakni insentif selama tiga bulan (Januari, Februari, Maret) sudah dicairkan sebesar Rp51,3 miliar.

Wagub berharap, anggaran yang disediakan pemerintah provinsi bisa terserap optimal. Karenanya, dia meminta agar pemangku pondok pesantren bisa memberikan masukan dan membantu dalam proses validasi data. Bagi yang belum memiliki izin operasional maupun kelengkapan administrasi lainnya, wagub mendorong agar segera mendaftarkan ke Kantor Kementerian Agama setempat.

Berdasarkan rekapitulasi data dari Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, hingga 29 Mei 2019, insentif guru madin, TPQ dan pondok pesantren terdistribusi sebesar 99,12 persen atau 169.651 orang. Sebanyak 0.88 persen belum terdistribusi karena berbagai faktor. Beberapa di antaranya, masih ada perbaikan data penerima untuk keperluan penerbitan buku tabungan, penerima insentif meninggal, tidak aktif, dan tercatat menjadi pengajar ganda.

 

Baca juga : Kesabaran Guru Antarkan Sukses Anak Bangsa


Bagikan :

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berkomitmen memberi perhatian bagi pendidikan keagamaan, salah satunya melalui pemberian insentif untuk guru ngaji seperti guru madrasah diniyah (madin), Taman Pendidikan Alquran (TPQ) maupun lembaga penyelenggara pendidikan keagamaan lain.

Anggaran sebesar lebih dari Rp330 miliar sudah disediakan untuk sekitar 300 ribu guru dan lembaganya. Hanya saja, anggaran itu belum terserap optimal karena faktor pendataan. Hal itu disampaikan Gus Yasin, sapaan akrab wagub, dalam acara Silaturrahim dengan Aspirasi Para Gus (Asparagus) se-Jateng di Rumah Dinas Jalan Rinjani Nomor 1 Semarang, Rabu (12/6/2019).

Lebih lanjut dia menjelaskan, guru yang berhasil terdata sebanyak 171.131 ribu orang. Untuk tahap awal, yakni insentif selama tiga bulan (Januari, Februari, Maret) sudah dicairkan sebesar Rp51,3 miliar.

Wagub berharap, anggaran yang disediakan pemerintah provinsi bisa terserap optimal. Karenanya, dia meminta agar pemangku pondok pesantren bisa memberikan masukan dan membantu dalam proses validasi data. Bagi yang belum memiliki izin operasional maupun kelengkapan administrasi lainnya, wagub mendorong agar segera mendaftarkan ke Kantor Kementerian Agama setempat.

Berdasarkan rekapitulasi data dari Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, hingga 29 Mei 2019, insentif guru madin, TPQ dan pondok pesantren terdistribusi sebesar 99,12 persen atau 169.651 orang. Sebanyak 0.88 persen belum terdistribusi karena berbagai faktor. Beberapa di antaranya, masih ada perbaikan data penerima untuk keperluan penerbitan buku tabungan, penerima insentif meninggal, tidak aktif, dan tercatat menjadi pengajar ganda.

 

Baca juga : Kesabaran Guru Antarkan Sukses Anak Bangsa


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu