Follow Us :              

Soto Kerbau Kudus, Kuliner Klangenan

  18 June 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 6006 
Kategori :
Bagikan :


Soto Kerbau Kudus, Kuliner Klangenan

18 June 2019 | 08:00:00 | dibaca : 6006
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

KUDUS - Tidak hanya kondang sebagai Kota Kretek dan sejarah penyebaran Islam di Tanah Jawa, Kabupaten Kudus juga terkenal dengan aneka kuliner yang lezat dan bikin lidah ketagihan. Salah satunya adalah soto kebo atau soto kerbau dengan rasa khas dan nendang di lidah.

Kuliner berkuah dengan bumbu rempah yang nikmat menjadikan menu satu ini wajib dicicipi para pelancong dan pemburu kuliner saat melintas di Kudus. Seporsi soto yang terdiri dari potongan daging kerbau dicampur taoge dan taburan bawang goreng dengan kuah kuning kental.

Ada banyak warung soto kerbau legendaris di Kudus, salah satunya adalah warung Soto Bu Jatmi yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim Nomor 43, Panjunan, Kudus. Selain soto kerbau, warung yang berdiri sejak tahun 1982 ini juga menyediakan soto ayam yang tak kalah enaknya. 

Kenikmatan soto kerbau semakin berlipat dengan suguhan bermacam lauk, seperti sate paru, sate telur, bergedel dan kerupuk rambak sebagai teman bersantap. Harga seporsi soto Kudus ini sangat terjangkau, cukup dengan Rp16 ribu untuk soto kerbau dan Rp15 ribu untuk semangkuk soto ayam.

"Awalnya, yang jualan soto ini adalah ibu saya pada tahun 1982. Warung kami buka mulai pukul 07.00 - 22.00WIB dan sekarang merupakan generasi kedua, kakak saya yang jualan," ujar Ardi,  pengelola Soto Bu Jatmi Kudus. 

Dia menyebutkan, hampir setiap hari warungnya selalu ramai pembeli. Para pembeli yang makan di warung warisan orang tuanya itu tidak hanya warga Kudus atau sekitarnya, namun juga berasal dari berbagai daerah seperti Semarang, Rembang, Tuban, Pekalongan, Bandung, Jakarta, dan lainnya.

Salah seorang pembeli, Agung mengaku sangat menyukai soto kerbau khas Kudus. Rasa kuahnya yang sedap dengan aroma rempah membuatnya ketagihan. Sehingga setiap melintasi Kudus selalu menyempatkan singgah demi menikmati soto kerbau. "Sotonya beda dengan daerah lain. Kalau daging kambing, sapi atau ayam itu sudah biasa, tapi daging kerbau dengan kuahnya yang khas bikin klangenan saya dan keluarga," bebernya.

Menurut cerita, para sesepuh dan beberapa artikel mengenai sejarah Kudus, kata dia, olahan soto kerbau menyimpan folosofi tentang nilai toleransi yang tinggi sejak masa Sunan Kudus. Setiap irisan daging kerbau yang diolah menjadi aneka makanan, termasuk soto mengandung nilai saling menghargai.

"Menurut artikel yang saya baca, Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam menghormati warga Hindu yang tidak mengonsumsi daging sapi. Sehingga, untuk konsumsi daging, warga Kudus menggunakan daging kerbau sebagai pengganti daging sapi yang  dikonsumsi oleh kebanyakan warga," ungkapnya.


Bagikan :

KUDUS - Tidak hanya kondang sebagai Kota Kretek dan sejarah penyebaran Islam di Tanah Jawa, Kabupaten Kudus juga terkenal dengan aneka kuliner yang lezat dan bikin lidah ketagihan. Salah satunya adalah soto kebo atau soto kerbau dengan rasa khas dan nendang di lidah.

Kuliner berkuah dengan bumbu rempah yang nikmat menjadikan menu satu ini wajib dicicipi para pelancong dan pemburu kuliner saat melintas di Kudus. Seporsi soto yang terdiri dari potongan daging kerbau dicampur taoge dan taburan bawang goreng dengan kuah kuning kental.

Ada banyak warung soto kerbau legendaris di Kudus, salah satunya adalah warung Soto Bu Jatmi yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim Nomor 43, Panjunan, Kudus. Selain soto kerbau, warung yang berdiri sejak tahun 1982 ini juga menyediakan soto ayam yang tak kalah enaknya. 

Kenikmatan soto kerbau semakin berlipat dengan suguhan bermacam lauk, seperti sate paru, sate telur, bergedel dan kerupuk rambak sebagai teman bersantap. Harga seporsi soto Kudus ini sangat terjangkau, cukup dengan Rp16 ribu untuk soto kerbau dan Rp15 ribu untuk semangkuk soto ayam.

"Awalnya, yang jualan soto ini adalah ibu saya pada tahun 1982. Warung kami buka mulai pukul 07.00 - 22.00WIB dan sekarang merupakan generasi kedua, kakak saya yang jualan," ujar Ardi,  pengelola Soto Bu Jatmi Kudus. 

Dia menyebutkan, hampir setiap hari warungnya selalu ramai pembeli. Para pembeli yang makan di warung warisan orang tuanya itu tidak hanya warga Kudus atau sekitarnya, namun juga berasal dari berbagai daerah seperti Semarang, Rembang, Tuban, Pekalongan, Bandung, Jakarta, dan lainnya.

Salah seorang pembeli, Agung mengaku sangat menyukai soto kerbau khas Kudus. Rasa kuahnya yang sedap dengan aroma rempah membuatnya ketagihan. Sehingga setiap melintasi Kudus selalu menyempatkan singgah demi menikmati soto kerbau. "Sotonya beda dengan daerah lain. Kalau daging kambing, sapi atau ayam itu sudah biasa, tapi daging kerbau dengan kuahnya yang khas bikin klangenan saya dan keluarga," bebernya.

Menurut cerita, para sesepuh dan beberapa artikel mengenai sejarah Kudus, kata dia, olahan soto kerbau menyimpan folosofi tentang nilai toleransi yang tinggi sejak masa Sunan Kudus. Setiap irisan daging kerbau yang diolah menjadi aneka makanan, termasuk soto mengandung nilai saling menghargai.

"Menurut artikel yang saya baca, Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam menghormati warga Hindu yang tidak mengonsumsi daging sapi. Sehingga, untuk konsumsi daging, warga Kudus menggunakan daging kerbau sebagai pengganti daging sapi yang  dikonsumsi oleh kebanyakan warga," ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu