Follow Us :              

Ganjar Dorong Pengusaha Kecil Berkoperasi

  12 July 2019  |   15:00:00  |   dibaca : 416 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Dorong Pengusaha Kecil Berkoperasi

12 July 2019 | 15:00:00 | dibaca : 416
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KAB. BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan banyak persoalan perekonomian yang bisa diselesaikan jika masyarakat maupun kelompok usaha mau mendirikan koperasi. Terlebih di era revolusi industri 4.0 ini yang memudahkan pengelolaan dan pengembangan.

Ganjar mencontohkan persoalan yang dialami peternak ayam mandiri beberapa waktu lalu. Jika para peternak itu memiliki koperasi, maka anjloknya harga ayam tidak akan membuat mereka kalut. Juga saat mereka kesulitan pakan ternak.

"Meski kemarin terjadi persoalan, sebenarnya koperasi adalah lembaga yang bisa menyelesaikan. Intinya kan ini perkumpulan orang, bukan Modal. Koperasi Ayam Mandiri," kata Ganjar usai peringatan Hari Koperasi ke-72 di GOR Satria Purwokerto, Jumat (12/7/2019). 

Jika mereka mau berkoperasi dan bergabung, lanjut Ganjar, mereka akan bisa membangun jaringan pasar. Jalannya pun bermacam, bisa membuat mini pabrik pakan ayam maupun sentra penjualan ayam. Kalau mereka bisa membuat yang kecil-kecil dan bisa dibeli secara mandiri lewat koperasi, maka mereka punya kemampuan daya tawar dan bersaing dengan besar.

"Kemudian tugas pemerintah, melatih dan mendampingi mereka agar bisa jauh lebih baik," katanya.

Menurut Ganjar saat ini merupakan era yang tepat bagi koperasi untuk ambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi, baik daerah maupun nasional. Apalagi dengan jargon yang selama ini dimiliki koperasi, yakni sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Di Jawa Tengah sendiri terdapat 22.422 koperasi. Itu belum termasuk 3.817 yang tidak aktif dan 4.112 yang dalam masalah.

"Mereka saat ini sudah mulai naik kelas, produk-produknya, cara menjualnya itu sudah menggunakan era digital dan beberapa sudah mulai masuk ekspor. Kemasannya bagus bagus dan menurut saya ini bagian yang sekarang masih kita dorong," katanya.

Sebagai salah satu kemajuan koperasi adalah tingkat kepedulian masyarakat yang meluas bahkan sampai di pedesaan. Menko Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan itulah salah satu alasan kenapa peringatan Hari Koperasi tidak dilakukan di Jakarta maupun Ibukota Provinsi, tapi di kabupaten. 

"Ini peringatan Hari Koperasi Nasional pertama yang dilakukan di tingkat kabupaten, perayaan nasional tidak di ibukota provinsi tapi di kabupaten. Ini bentuk reformasi total koperasi kita," tandasnya.

 

Baca juga : Koperasi, Wujudkan Ekonomi Berdikari


Bagikan :

KAB. BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan banyak persoalan perekonomian yang bisa diselesaikan jika masyarakat maupun kelompok usaha mau mendirikan koperasi. Terlebih di era revolusi industri 4.0 ini yang memudahkan pengelolaan dan pengembangan.

Ganjar mencontohkan persoalan yang dialami peternak ayam mandiri beberapa waktu lalu. Jika para peternak itu memiliki koperasi, maka anjloknya harga ayam tidak akan membuat mereka kalut. Juga saat mereka kesulitan pakan ternak.

"Meski kemarin terjadi persoalan, sebenarnya koperasi adalah lembaga yang bisa menyelesaikan. Intinya kan ini perkumpulan orang, bukan Modal. Koperasi Ayam Mandiri," kata Ganjar usai peringatan Hari Koperasi ke-72 di GOR Satria Purwokerto, Jumat (12/7/2019). 

Jika mereka mau berkoperasi dan bergabung, lanjut Ganjar, mereka akan bisa membangun jaringan pasar. Jalannya pun bermacam, bisa membuat mini pabrik pakan ayam maupun sentra penjualan ayam. Kalau mereka bisa membuat yang kecil-kecil dan bisa dibeli secara mandiri lewat koperasi, maka mereka punya kemampuan daya tawar dan bersaing dengan besar.

"Kemudian tugas pemerintah, melatih dan mendampingi mereka agar bisa jauh lebih baik," katanya.

Menurut Ganjar saat ini merupakan era yang tepat bagi koperasi untuk ambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi, baik daerah maupun nasional. Apalagi dengan jargon yang selama ini dimiliki koperasi, yakni sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Di Jawa Tengah sendiri terdapat 22.422 koperasi. Itu belum termasuk 3.817 yang tidak aktif dan 4.112 yang dalam masalah.

"Mereka saat ini sudah mulai naik kelas, produk-produknya, cara menjualnya itu sudah menggunakan era digital dan beberapa sudah mulai masuk ekspor. Kemasannya bagus bagus dan menurut saya ini bagian yang sekarang masih kita dorong," katanya.

Sebagai salah satu kemajuan koperasi adalah tingkat kepedulian masyarakat yang meluas bahkan sampai di pedesaan. Menko Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan itulah salah satu alasan kenapa peringatan Hari Koperasi tidak dilakukan di Jakarta maupun Ibukota Provinsi, tapi di kabupaten. 

"Ini peringatan Hari Koperasi Nasional pertama yang dilakukan di tingkat kabupaten, perayaan nasional tidak di ibukota provinsi tapi di kabupaten. Ini bentuk reformasi total koperasi kita," tandasnya.

 

Baca juga : Koperasi, Wujudkan Ekonomi Berdikari


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu